Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
KEMENTERIAN Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi melalui Direktorat Perfilman, Musik, dan Media menggelar serangkaian kegiatan dalam memperingati Hari Film Nasional (HFN) 2024 yang jatuh pada 30 Maret 2024. Mengangkat slogan bertajuk Beragam Filmnya, Ramai Penontonnya, diharapkan Hari Film Nasional tahun ini dapat menjadi momentum perayaan perfilman dan bentuk apresiasi atas keberagaman jenis genre film Indonesia.
“Kami sangat mengapresiasi perayaan Hari Film Nasional 2024 dan berupaya untuk menularkan semangat ini ke seluruh Indonesia. Melalui slogan Beragam Filmnya, Ramai Penontonnya, kami berharap akan selalu muncul apresiasi yang tinggi bagi beragamnya unsur yang ada dalam sebuah film, termasuk salah satunya adalah genre film. Keberagaman inilah yang patut kita hargai,” ujar Direktur Perfilman, Musik, dan Media, Kemendikbud-Ristek, Ahmad Mahendra, Rabu (27/3).
Mahendra pun menambahkan, “HFN kali ini diharapkan dapat menjadi pemantik bagi setiap pemangku kepentingan perfilman untuk terus memperkuat ekosistem perfilman nasional. Sehingga api semangat ini dapat terus terjaga dan membawa perfilman Indonesia semakin harum di dunia Internasional.”
Baca juga : Lionsgate Distribusikan Badarawuhi di Desa Penari, Gala Premiere di AS
Pada peringatan HFN 2024 ini, Kemendikbud-Ristek bersama beberapa pihak terkait akan melaksanakan sejumlah acara di berbagai kota, di antaranya Jakarta, Yogyakarta, Denpasar, Bukittinggi, serta beberapa daerah lainnya di Indonesia, mulai tanggal 27 sampai dengan 31 Maret 2024.
Kegiatan Bioskop Berbisik akan mengawali agenda rangkaian HFN 2024 pada 27 Maret. Acara ini merupakan ajang menonton bersama Kelompok Tuli dan Bisu yang akan dilaksanakan di Jakarta Selatan.
Kemudian pada 28 Maret, berlangsung beberapa rangkaian acara, antara lain diskusi dan pemutaran (screening) film di sepuluh kampus yang bekerja sama dengan Perkumpulan Program Studi Televisi Indonesia. Ada pula program nonton gratis yang bekerja sama dengan XXI, CGV, dan Cinepolis pada 28 sampai 30 Maret 2024, di mana 900 tiket akan dibagikan kepada masyarakat.
Baca juga : Kemendikbudristek Pertegas Komitmen untuk Memperkuat Dunia Film Indonesia di Panggung Internasional
Secara bersamaan, pemutaran film Usmar Ismail juga diselenggarakan di Kota Bukittinggi, Sumatera Barat. Pemutaran film ini bekerja sama dengan Sako Academy dan akan terdapat berbagai kegiatan seperti diskusi publik, lawatan sejarah, hingga pameran karya Pahlawan Perfilman Nasional, Usmar Ismail.
Selanjutnya pada hari puncak, yakni pada 30 Maret, akan dilaksanakan konferensi pers yang akan dilanjutkan dengan perkenalan komite FFI 2024-2026, serta serah terima aset Festival Film Indonesia (FFI) kepada Komite FFI yang baru ditetapkan.
Berbagai diskusi dan screening film yang diselenggarakan secara serentak di berbagai daerah akan bekerja sama dengan beberapa komunitas film nasional, antara lain Pitu Sinema Studio Mamuju, Komunitas Layar Taman Pelembang, Forum Sudut Pandang Palu, Forum Sineas Banua Banjarmasin, Yayasan Sinema Manuproject, Production Indonesia Medan, dan Mahakam Film Samarinda.
Masih dalam suasana perayaan hari film, Kemendikbudristek juga akan merilis siniar (podcast) hasil kolaborasi dengan Studio Antelope yang mewawancarai sejumlah pelaku perfilman, penonton, dan tokoh soal penguatan ekosistem perfilman nasional. Selain itu, akan melakukan penayangan secara serentak berupa video ucapan Hari Film Nasional 2024 dalam bentuk animasi 2D dari karakter "Si Juki" di seluruh bioskop di Indonesia.
Sebagai penutup, pemberian penghormatan kepada profesi legenda perfilman Indonesia dalam agenda “Legend Award” akan dilaksanakan dalam mengakhiri rangkaian Hari Film Nasional 2024. Kegiatan ini akan dilaksanakan di Sinematek Indonesia, Jakarta pada 31 Maret 2024.
Kegiatan Residensi Pemajuan Kebudayaan 2024 merupakan pengembangan dari kegiatan Belajar Bersama Maestro, yang sebelumnya hanya melibatkan pelaku budaya di bidang kesenian saja.
Kemendikbud-Ristek menegaskan bahwa program-program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) untuk semester genap tahun akademik 2024/2025 tetap berjalan.
Lokakarya Konvensi Nasional Rancangan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (RKKNI) Bidang Penerjemahan diselenggarakan di Jakarta untuk menghasilkan naskah Bidang Penerjemahan.
Universitas Nusa Cendana dianggap paling menarik dan terpilih menjadi role model untuk implementasi Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS).
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud-Ristek) melalui Pusat Penguatan Karakter (Puspeka) meluncurkan buku berjudul Sehari Satu Dongeng.
Pendidikan vokasi bisa menjadi mitra bagi para usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk bisa maju bersama.
Kemendikbud-ristek selalu berupaya dalam merangkul setiap pemangku kepentingan perfilman, termasuk komunitas serta kampus-kampus yang memiliki program studi film.
DALAM rangka ikut menyemarakkan perayaan #HariFilmNasional2024 yang jatuh 30 Maret 2024, Pengurus Besar Persatuan Artis Film Indonesia ’56 (PARFI’56) yang diketuai oleh Macella Zalianty
Setiap 30 Maret diperingati sebagai hari film nasional, menjadi momen penting merayakan keberagaman budaya melalui karya film serta mengenang perkembangan industri perfilman Indonesia.
Menyambut perayaan Hari Film Nasional 2024 yang dirayakan pada 30 Maret, platform streaming Netflix menambah daftar katalog mereka dengan delapan judul film baru yang pernah tayang di bioskop.
Film musikal Melodrama menjadi surat cinta Garin Nugroho untuk film Indonesia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved