Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
DALAM upaya meningkatkan apresiasi dan pengetahuan film Indonesia sekaligus merayakan perhelatan Hari Film Nasional yang jatuh pada 30 Maret, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud-Ristek) menyelenggarakan kegiatan Ngabuburit Bareng Insan Film atau “Ngabarin Film" yang bekerja sama dengan 10 kampus dan 6 komunitas film di berbagai daerah di Indonesia.
Dalam kegiatan ini, Kemendikbud-Ristek bekerja sama dengan beberapa komunitas film, antara lain Sinema Studio Mamuju, Komunitas Layar Taman Palembang, Forum Sudut Pandang Palu, Forum Sineas Banua Banjarmasin, Manuproject Production Indonesia Medan, dan Layar Mahakama Samarinda.
Sedangkan untuk kampus, kolaborasi dilakukan dengan beberapa program studi film pada 10 titik, antara lain Institut Kesenian Jakarta, ISI Yogyakarta, ISI Surakarta, ISI Denpasar, ISBI Bandung, ISI Padang Panjang, DINAMIKA Surabaya, Widyatama Bandung, Jogja Film Academy, dan Potensi Utama Medan.
Baca juga : Kemendikbud-Ristek Siap Semarakan Peringatan Hari Film Nasional 2024
Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek, Hilmar Farid, menyampaikan bahwa pentingnya meningkatkan apresiasi dan literasi film bagi masyarakat. Ia berharap akan muncul apresiasi yang tinggi dari masyarakat terhadap perfilman Indonesia.
"Film adalah salah satu medium paling dinamis dalam kebudayaan Indonesia, memberikan kita jendela untuk melihat masa lalu, merenungkan masa kini, dan mengimajinasikan masa depan. Melalui 'Ngabarin Film’’, kami ingin masyarakat memiliki pemahaman yang lebih dalam dan kritis terhadap film sebagai sebuah karya seni, media pendidikan, dan refleksi sosial," ucap Hilmar.
Ia menambahkan bahwa kegiatan ini juga sebagai bukti bahwa Kemendikbud-ristek selalu berupaya dalam merangkul setiap pemangku kepentingan perfilman, termasuk komunitas serta kampus-kampus yang memiliki program studi film.
Baca juga : PARFI ’56 Semarakkan #HariFilmNasional2024 dengan Tema ‘Aktor Tangguh, Industri Tumbuh’
“Tentunya ini menjadi harapan serta strategi kami dalam menggandeng berbagai pihak sebagai upaya memperkuat ekosistem perfilman Indonesia,” tutup Hilmar.
Senada dengan hal tersebut, Ahmad Mahendra, Direktur Perfilman, Musik, dan Media, Kemendikbud-Ristek juga menjelaskan bahwa hal ini merupakan kegiatan yang tidak hanya dilakukan saat Hari Film Nasional. Namun ia menegaskan bahwa program peningkatan apresiasi serta literasi film ini juga telah dilakukan Kemendikbudristek melalui beberapa kegiatan.
“Secara konsisten, kami berupaya untuk menyelenggarakan beberapa pemutaran khusus yang kami sebut sebagai Nonton Bareng (Nobar). Selain itu, kami juga mendukung beberapa festival film di daerah yang juga masuk ke dalam upaya kami dalam mempertahankan minat penonton, menjaga aksesibilitas dan apresiasi masyarakat terhadap film-film Indonesia,” jelasnya.
Baca juga : Tahun Lalu, 50 Film Indonesia Tampil di 24 Festival
Tercatat program nobar telah diselenggarakan di 29 kota dari tahun 2020 hingga 2023, dengan jumlah penonton yang terus meningkat secara signifikan dari 6.332 penonton di tahun 2020, menjadi 5.095 di tahun 2021, melonjak ke 9.186 di tahun 2022, dan berjumlah 10.952 di tahun 2023.
Sedangkan untuk pendukungan festival film daerah, terdapat 20 festival yang mendapatkan pendukungan Kemendikbudristek, antara lain BALINALE (Bali International Film Festival), Lake Toba Film Festival, UI Film Festival (UI), Kenduri Serumpun Melayu Film Festival di Jambi, Jogja Asian NetPAC Film Festival (JAFF), Flobamora Film Festival di NTT dan beberapa festival film daerah lainnya.
Berikut adalah daftar kampus yang menjadi lokasi “Ngabarin Film’’ beserta narasumber dan judul film yang diputar:
Kegiatan Residensi Pemajuan Kebudayaan 2024 merupakan pengembangan dari kegiatan Belajar Bersama Maestro, yang sebelumnya hanya melibatkan pelaku budaya di bidang kesenian saja.
Kemendikbud-Ristek menegaskan bahwa program-program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) untuk semester genap tahun akademik 2024/2025 tetap berjalan.
Lokakarya Konvensi Nasional Rancangan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (RKKNI) Bidang Penerjemahan diselenggarakan di Jakarta untuk menghasilkan naskah Bidang Penerjemahan.
Universitas Nusa Cendana dianggap paling menarik dan terpilih menjadi role model untuk implementasi Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS).
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud-Ristek) melalui Pusat Penguatan Karakter (Puspeka) meluncurkan buku berjudul Sehari Satu Dongeng.
Pendidikan vokasi bisa menjadi mitra bagi para usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk bisa maju bersama.
Peran generasi muda dalam kemajuan kebudayaan tidak dapat dipisahkan. Terlebih, sebagai penerus, mereka akan menjadi tonggak estafet kemajuan budaya di masa depan.
Ditjen Kebudayaan memberikan perlindungan jaminan sosial melalui BPJS Ketenagakerjaan bagi para pelaku budaya yang memperoleh penghargaan.
SEJAUH ini para pemerhati Muhammadiyah lebih banyak memosisikan Muhammadiyah sebagai gerakan Islam, gerakan dakwah, gerakan tajdid, dan gerakan nasional.
Tari yang dibawakan dari Sulawesi Selatan, pertunjukan seni asal Jawa Timur, keindahan alam dan seni Nusa Tenggara Timur, budaya seni Rakyat Betawi, hingga pertunjukan seni asal Yogyakarta.
Seni tradisional Indonesia, sebagai benteng kebudayaan Nusantara, semakin tergerus di tengah arus perubahan zaman.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved