Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PERUSAHAAN energi bersih yang menyediakan solusi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) atap tanpa investasi untuk pelaku bisnis dan industri, Suryanesia, mendorong dampak lingkungan yang positif pada tahun 2023.
Suryanesia terus mebgembangkan proyek-proyek yang siap mengurangi 685 juta kg emisi karbon dioksida selama masa pakainya.
Selama ini, banyak pelaku bisnis di Indonesia ingin memanfaatkan PLTS atap untuk menghemat biaya listrik dan mengurangi jejak karbon.
Baca juga : SUN Energy Targetkan Pemasangan PLTS Atap Tahun Depan Meningkat
Namun, masih terdapat beberapa tantangan yang menghambat pemanfaatannya, termasuk biaya investasi yang tinggi, kompleksitas aspek teknis, kendala pada struktur dan atap bangunan, serta banyaknya perizinan yang diperlukan.
Memahami tantangan-tantangan tersebut, Suryanesia hadir dengan solusi Solar-as-a-Service (SaaS) untuk membantu para pelaku bisnis dan industri menggunakan PLTS atap.
Dengan SaaS, Suryanesia dengan mitranya menanggung biaya investasi sistem dan mengurus seluruh aspek implementasi secara end-to-end dari desain teknis, kajian struktur dan atap bangunan, perizinan, instalasi, hingga pemeliharaan sistem selama jangka panjang agar pelanggan dapat menikmati penghematan biaya dan pengurangan emisi dengan mudah dan lugas.
Baca juga : Dukung GNSSA, Xurya Ajak Para Pelaku Industri Gunakan Energi Terbarukan
Rheza Adhihusada, CEO Suryanesia, mengatakan,"Kami selalu melakukan yang terbaik untuk menyediakan solusi optimal bagi kebutuhan khusus masing-masing klien dan mengatasi segala kendala yang dihadapi."
"Sebagai contoh, kami menyesuaikan penawaran komersial berdasarkan penghematan dan jangka waktu perjanjian yang diminati klien, merekomendasikan penguatan struktur yang hemat biaya dan tidak mengganggu aktivitas operasional di lokasi, dan memperoleh segala perizinan untuk mempermudah proses penggunaan PLTS atap bagi klien,” papar Rheza dalam keterangan, Senin (5/2/2024).
Dengan tim in-house yang berpengalaman dalam aspek teknis, perizinan, dan manajemen proyek PLTS atap, Suryanesia memberikan solusi komprehensif bagi pelanggannya.
Baca juga : Gandeng Xurya, Serena Resmikan PLTS Atap untuk Tekan Jejak Karbon Perusahaan
“Sebagai mitra jangka panjang bagi klien kami, membangun sistem yang aman, berkinerja tinggi dan handal dalam jangka panjang merupakan prioritas utama," jelas Nikesh Shamdasani, Head of Engineering Suryanesia.
"Semua sistem kami menggunakan panel surya Tier-1 dengan teknologi terbaru dan yang telah disertifikasi SNI, serta memiliki garansi kinerja 25 hingga 30 tahun," teranya.
"Kami juga memprioritaskan faktor keamanan klien, termasuk dengan melakukan kajian kelayakan struktur bangunan dengan penambahan beban panel surya, sesuai dengan standar internasional dan SNI,” tambah Nikesh Shamdasani.
Baca juga : Perusahaan Startup Mulai Usung Konsep Hijau dengan PLTS Atap
Sejalan dengan komitmen Suryanesia terhadap dekarbonisasi, Suryanesia berharap SaaS dapat membantu pelaku bisnis untuk mencapai tujuan keberlanjutannya serta mendukung transisi energi Indonesia guna mencapai target Net Zero Emission pada tahun 2060. (S-4)
Permata Bank mengambil langkah signifikan melalui penyaluran fasilitas pembiayaan hijau sebesar Rp 500 Miliar untuk SUN Energy guna pengembangan proyek energi surya di Indonesia.
Sejak 2021, Pabrik Aqua Mekarsari juga telah menggunakan PLTS Atap sebagai sumber listrik dari energi terbarukan. PLTS dapat mengurangi emisi gas CO2 sebesar 1.916 ton per tahun.
Xurya memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Pacific Paint atas inisiatifnya dalam memanfaatkan energi surya untuk membantu kegiatan operasional.
PT Bukit Energi Investama (BEI), PT Bukit Asam Tbk melakukan penjajakan sinergi dalam pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS),
Akhir tahun 2023 yang lalu untuk meningkatkan bauran energi, PLN UIW Babel menandatangani perjanjian kerja sama dengan PT Surya Energi Kobatama untuk pembangunan PLTS.
PLTS terapung Cirata menjadi tonggak akselerasi pengembangan pembangkit listrik tenaga surya berskala besar di Indonesia yang praktis mati suri sejak 2020.
PLN akan mengembangkan panel Surya di lahan, atap, maupun kolam milik SIG dengan kapasitas hingga 572 megaWatt peak (MWp).
FKS Group menginisiasi pemasangan panel surya dengan total kapasitas 10 megawatt sebagai sumber energi terbarukan
Berikut cara untuk mewujudkan rumah ramah lingkungan
Program ekopesantren antara lain penanaman pohon, sosialisasi lingkungan hidup, pemasangan solar panel, untuk mengintegrasikan ilmu pengetahuan dan Islam dan budaya sadar lingkungan.
Masyarakat Desa Pambotanjara, Kecamatan Waingapu, Kabupaten Sumba Timur, NTT biasanya harus merogoh kocek hingga Rp500 ribu untuk 5.000 liter air.
Xurya telah menandatangani perjanjian kerja sama dengan Ambri dari AS untuk menyuplai sistem penyimpanan energi Liquid Metal™ Ambri di Indonesia dan Singapura..
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved