Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Pengertian Bonus Demografi serta Dampak Positif dan Negatif

Lutfi Sheykal 
03/1/2024 08:50
Pengertian Bonus Demografi serta Dampak Positif dan Negatif
Ilustrasi-Indonesia diharapkan memasuki era bonus demografi antara tahun 2030 hingga 2040. Apa itu bonus demografi?(freepik)

INDONESIA diharapkan memasuki era bonus demografi antara tahun 2030 hingga 2040, di mana penduduk usia produktif (15-64 tahun) akan menjadi lebih dominan dibanding usia nonproduktif (65 tahun ke atas), mencapai lebih dari 60% dari total populasi Indonesia. Bonus demografi, yang menjadi fokus perencanaan pemerintah, merupakan periode kunci yang memerlukan strategi matang untuk memaksimalkan potensinya.

Dikutip laman kominfo.go.id Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy, menyatakan pemerintah tengah merancang berbagai program untuk mencapai Visi Indonesia Emas 2045. Konsep bonus demografi merujuk pada fenomena di mana kelompok usia produktif mengalami peningkatan signifikan, yakni usia 15 hingga 64 tahun.

Bonus demografi, sebuah istilah yang dikembangkan ekonom Harvard David Bloom dan David Canning, menjadi pusat perhatian bagi generasi milenial. Mengetahui dan memahami fenomena ini menjadi kunci penting, karena Indonesia diharapkan akan menghadapi perubahan signifikan dalam sepuluh tahun ke depan.

Baca juga: Mengejar Target, Melewati Celah Sempit

Bonus Demokgrafi

Bonus demografi dapat diartikan sebagai keuntungan ekonomi akibat penurunan rasio ketergantungan dan bertambahnya usia produktif, menjadi sorotan utama dalam perbincangan para pakar dan pemerintah Indonesia. 

Baca juga: Alam Ganjar Optimis Generasi Muda Mampu Manfaatkan Bonus Demografi

Menurut Ratu Matahari “Buku Ajar Keluarga Berencana dan Kontrasepsi” (2019), bonus demografi merupakan keuntungan ekonomi yang muncul dari penurunan fertilitas jangka panjang.

Secara sederhana, fenomena ini terjadi ketika jumlah penduduk usia produktif (usia kerja) lebih banyak daripada yang tidak produktif. Dalam konteks pertumbuhan ekonomi suatu negara, bonus demografi menjadi indikator positif. Jimmy Ginting, seorang ahli, meramalkan bahwa ledakan penduduk usia produktif akan terjadi di Indonesia antara tahun 2020 hingga 2030.

Menurut Tifatul Sembiring dari Kementerian Komunikasi dan Informatika, demographic dividend menggambarkan keadaan menguntungkan ketika dominasi jumlah penduduk berada dalam rentang usia produktif. 

Wongboonsin (2003) menegaskan bonus demografi menciptakan keuntungan ekonomis karena menurunnya rasio ketergantungan penduduk, terutama akibat penurunan fertilitas dalam jangka panjang. Dengan demikian, pemahaman tentang bonus demografi menjadi kunci untuk memahami potensi pertumbuhan ekonomi suatu negara.

Peristiwa langka ini akan membawa sejumlah perubahan yang signifikan dalam kehidupan berkelompok di suatu negara. Sementara tidak selalu memberikan keuntungan, bonus demografi bisa menjadi ancaman jika tidak dihadapi dengan persiapan yang cermat. Dampak dari bonus demografi dapat berkisar antara positif dan negatif tergantung pada bagaimana momen tersebut dielola.

Dampak negatif bonus demografi

Momen demographic dividend tidak hanya membawa keuntungan, tetapi juga dapat menimbulkan dampak negatif jika tidak dipersiapkan dengan baik, menjadi sebuah tantangan serius bagi sebuah negara. Beberapa dampak negatifnya termasuk:

1. Pengangguran yang Meningkat

Bonus demografi dapat menyebabkan peningkatan angka pengangguran jika tidak dikelola dengan baik. Dengan jumlah usia produktif mencapai 60%-70% dari total penduduk, peluang kerja yang tidak tersalurkan secara efektif dapat mengakibatkan lonjakan angka pengangguran. Tindakan preventif, seperti perancangan peluang kerja sejak dini, menjadi penting untuk mencegah dampak negatif ini.

2. Ketidakseimbangan Kualitas dan Kualifikasi SDM

Dengan banyaknya usia produktif, persaingan dalam dunia kerja semakin ketat. Perusahaan akan lebih selektif dalam menerima pekerja, membuat kualifikasi yang diperlukan semakin sulit dicapai. Hal ini menjadi tantangan bagi pemerintah, perusahaan, dan individu usia produktif untuk menjaga keseimbangan. Pemerintah perlu menyediakan fasilitas pendidikan yang memadai agar sumber daya manusia dapat bersaing dengan baik di pasar kerja.

3. Penuaan Penduduk

Selain istilah demographic dividend, konsep lain yang relevan adalah aging population. Peningkatan jumlah lansia yang signifikan dan dominan dalam masyarakat dapat menjadi dampak negatif bonus demografi. Jika peluang ini tidak dimanfaatkan dengan baik, Indonesia berisiko mengalami aging population, di mana angka harapan hidup tetap tinggi tetapi dengan dominasi populasi lansia. Hal ini dapat berdampak serius pada kemajuan negara.

Dampak positif bonus demografi

Dengan meningkatnya jumlah individu usia produktif, bonus demografi dianggap sebagai peluang besar di sektor industri. Beberapa dampak positifnya melibatkan:

1. Peluang Tenaga Kerja

Bonus demografi menciptakan momen propitious bagi perusahaan untuk mencari karyawan yang berkompeten. Hal ini memberikan keuntungan bagi calon pekerja yang berada dalam usia produktif. Penting bagi perusahaan dan calon pekerja untuk mengoptimalkan peluang ini untuk meraih keuntungan.

2. Perkembangan Ekonomi

Masa bonus demografi secara jelas mendukung pertumbuhan ekonomi suatu negara. Dengan semakin banyaknya individu yang memperoleh pekerjaan, sumber daya manusia yang dimanfaatkan juga bertambah. Selain itu, dampak positif terlihat dari peningkatan investasi yang dilakukan, berkontribusi pada pertumbuhan sektor ekonomi dan pembangunan negara yang lebih maju.

3. Pertumbuhan Sektor Pemerintah 

Selain sektor ekonomi, demographic dividend juga memberikan keuntungan bagi sektor lain, seperti pendidikan. Dengan adanya prediksi bonus demografi pada tahun 2030, pemerintah diharapkan akan merancang sistem pendidikan yang lebih baik untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Rancangan sistem pendidikan yang lebih baik diharapkan dapat meningkatkan kualitas sektor pendidikan secara keseluruhan.

Dalam website kominfo.go.id bonus demografi merupakan peluang strategis bagi Indonesia untuk mempercepat pembangunan dengan dukungan sumber daya manusia (SDM) usia produktif yang melimpah. Terutama mengingat adanya agenda besar pembangunan berkelanjutan tahun 2030, yang dicanangkan sebagai Sustainable Development Goals. Sejalan dengan tujuan tersebut, pemerintah telah menetapkan Visi Indonesia Emas 2045 dengan harapan menciptakan generasi produktif yang berkualitas.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy, tugas negara adalah untuk turun tangan, menciptakan lapangan pekerjaan melalui investasi, baik dengan dana dalam negeri maupun luar negeri. Hal ini mencakup undangan modal asing ke Indonesia, yang pada dasarnya bertujuan untuk menciptakan lapangan pekerjaan bagi generasi produktif.

Muhadjir menegaskan pemerintah saat ini sangat fokus pada pembangunan lapangan pekerjaan agar bonus demografi dapat dimanfaatkan secara optimal. Pemerintah menyadari bahwa kegagalan dalam memanfaatkan bonus demografi dapat menyebabkan kehilangan momentum, yang pada gilirannya dapat mengakibatkan masuknya negara ke masa aging population. 

Di masa tersebut, jumlah penduduk usia tua akan menjadi lebih besar daripada jumlah penduduk usia produktif. Muhadjir juga menekankan pentingnya peran generasi muda Indonesia dalam memanfaatkan peluang bonus demografi dan berkontribusi dalam pembangunan nasional hingga tahun 2045. (Z-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya