Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
Doa Nabi Ibrahim a.s. menjadi doa yang populer di kalangan umat Islam.
Semua doa Nabi Ibrahim a.s. ini tercatat dalam Al-Qur'an.
Ada beragam doa yang dipanjatkan oleh Nabi Ibrahim a.s. yang bisa kita teladani di keseharian kita.
Baca juga : Doa Nabi Zakaria untuk Mendapatkan Keturunan yang Saleh, Tercantum Dalam Al-Qur'an
Salah satu yang tersohor adalah doa Nabi Ibrahim a.s. dalam meminta keturunan.
Seperti apa doanya? Berikut ini ada 6 doa Nabi Ibrahim a.s., termasuk doa meminta anak.
Seperti yang kita ketahui, Nabi Ibrahim a.s. juga lama dalam mendapatkan keturunan. Nabi Allah Swt yang memiliki julukan Bapak dari Para Nabi ini tak henti-hentinya berdoa agar mendapatkan keturunan yang saleh.
Baca juga : Doa Kamilin Jadi Doa Setelah Sholat Tarawih, Lengkap dari Arab, Latin, dan Artinya
Doa yang dipanjatkan oleh Nabi Ibrahim adalah sebagai berikut:
رَبِّ هَبْ لِى مِنَ ٱلصَّٰلِحِينَ
Rabbi hab li minas-salihin
Baca juga : Pengertian Munafik dan Ciri-cirinya Menurut Al-Quran dan Hadis
Artinya: "Ya Tuhanku, anugerahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang-orang yang saleh."
Tak putus-putusnya Nabi Ibrahim a.s. berdoa untuk meminta keturunan yang saleh. Hingga akhirnya, Allah Swt mengabulkan doanya. Nabi Ibrahim a.s. dan Siti Sarah awalnya merasa kaget dan tidak percaya. Bahkan, saat mendengar kabar tersebut, Siti Sarah tertawa karena merasa itu adalah hal mustahil apalagi ia sudah divonis mandul.
Namun, tidak ada yang tidak mungkin apabila Allah Swt telah berkehendak. Siti Sarah kemudian mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki saleh yang akan menjadi seorang nabi bernama Nabi Ishaq a.s.
Baca juga : Surat Al-Mulk: Arab, Latin, Arti, dan Keutamaan
Karena hal tersebutlah banyak orang yang menginginkan keturunan saleh berdoa dengan doa Nabi Ibrahim a.s. agar mereka mendapatkan keberkahan dan rezeki yang sama seperti Nabi Ibrahim a.s., yakni dikaruniai seorang anak yang saleh.
Salat atau sholat merupakan tiang agama dan ibadah yang penting dan wajib dilaksanakan oleh umat Islam. Salat menjadi komunikasi langsung bagi seorang hamba kepada Allah Swt. Salat akan menjadi amalan pertama yang akan dihisab di hari perhitungan nanti.
Seperti yang diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a., "Aku mendengar Nabi SAW bersabda: “Sesungguhnya yang pertama kali akan dihisab dari amal hamba adalah shalat. Jika shalatnya baik ia benar-benar telah beruntung dan sukses. Dan jika shalatnya rusak benar-benar telah celaka dan merugi.” (HR. at-Tirmidzi dan an-Nasa’i).
Baca juga : Al-Fatihah: Kandungan, Keutamaan, Terjemahan, dan Tafsirnya
Jauh sebelum Nabi Muhammad Saw lahir ke dunia, Nabi Ibrahim a.s. mengetahui bahwa mendirikan salat adalah kewajiban bagi setiap umat Muslim. Mengetahui keturunannya tidak ada jaminan untuk melalaikan salat dan masuk surga, Nabi Ibrahim a.s. berdoa kepada Allah Swt agar keturunannya kelak menjadi orang saleh dan menegakkan kewajiban, yakni melakukan ibadah salat.
Kita juga bisa mengikuti doa Nabi Ibrahim a.s. agar keturunan kita menjadi saleh dan rajin salat. Seperti apa doanya? Ini dia.
رَبِّ ٱجْعَلْنِى مُقِيمَ ٱلصَّلَوٰةِ وَمِن ذُرِّيَّتِى ۚ رَبَّنَا وَتَقَبَّلْ دُعَآءِ
Baca juga : Tafsir Surat Al-Ma'idah Ayat 35 tentang Wasilah dan Tawasul
Rabbij'alni muqimas-salati wa min zurriyyati rabbana wa taqabbal du'a`
Artinya: "Ya Tuhanku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang tetap mendirikan salat, ya Tuhan kami, perkenankanlah doaku."
رَبَّنَا ٱغْفِرْ لِى وَلِوَٰلِدَىَّ وَلِلْمُؤْمِنِينَ يَوْمَ يَقُومُ ٱلْحِسَابُ
Baca juga : Tafsir Ar-Ra'd Ayat 11: Hubungan Nikmat Allah dengan Kemaksiatan
Rabbanagfir li wa liwalidayya wa lil-mu`minina yauma yaqumul-hisab
Artinya: "Ya Tuhan kami, beri ampunlah aku dan kedua ibu bapaku dan sekalian orang-orang mukmin pada hari terjadinya hisab (hari kiamat)."
Nabi Ibrahim a.s. juga tidak pernah lupa untuk berdoa agar setiap amal perbuatannya diterima oleh Allah SWT. Kita dapat mengamalkan doa Nabi Ibrahim a.s. juga. Ya, seperti yang kita ketahui, kita tidak luput dari dosa. Kita juga tidak mengetahui amalan mana yang akan diterima oleh Allah Swt dan mana yang tertolak.
Baca juga : Tafsir Ali 'Imran 73: Bantah Bani Israil, Karunia Kenabian Milik Allah
Selain selalu berpikiran positif terhadap Allah Swt dan selalu berharap bahwa semua doa akan dikabulkan, kita juga bisa berdoa kepada Allah Swt meminta agar amal ibadah dan perbuatan baik kita diterima oleh Allah Swt.
Berikut doa Nabi Ibrahim a.s. agar amal baiknya diterima oleh Allah Swt.
وَإِذْ يَرْفَعُ إِبْرَٰهِۦمُ ٱلْقَوَاعِدَ مِنَ ٱلْبَيْتِ وَإِسْمَٰعِيلُ رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّآ ۖ إِنَّكَ أَنتَ ٱلسَّمِيعُ ٱلْعَلِيمُ
Baca juga : Tafsir Al-Hadid Ayat 22: Musibah sudah Tercatat di Lauh Mahfuzh
Wa iz yarfa'u ibrahimul-qawa'ida minal-baiti wa isma'il, rabbana taqabbal minna, innaka antas-sami'ul-'alim
Artinya: "Dan (ingatlah), ketika Ibrahim meninggikan (membina) dasar-dasar Baitullah bersama Ismail (seraya berdoa): 'Ya Tuhan kami terimalah daripada kami (amalan kami), sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.'"
Selain berdoa agar keturunannya mengerjakan salat, Nabi Ibrahim a.s. juga berdoa agar dirinya selalu patuh dalam menjalankan perintah Allah Swt dan menjauhi larangan yang ditetapkan oleh-Nya.
Baca juga : Al-Qur'an: Tempat Surat Turun dan Jumlah Ayat, Kalimat, Huruf
Ya, meski kedudukannya sebagai seorang nabi, Nabi Ibrahim a.s. tetap berdoa agar dirinya selalu taat akan perintah Allah Swt. Hal ini dikarenakan manusia yang tidak luput dari berbuat salah yang bisa merugikan dirinya sendiri.
Karena itulah Nabi Ibrahim a.s. senantiasa berdoa untuk dirinya selalu taat kepada Allah Swt. Berikut doa yang dipanjatkan oleh Nabi Ibrahim a.s.
إِنِّى وَجَّهْتُ وَجْهِىَ لِلَّذِى فَطَرَ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضَ حَنِيفًا ۖ وَمَآ أَنَا۠ مِنَ ٱلْمُشْرِكِينَ
Baca juga : Tafsir Surat Al-A'raf Ayat 180 terkait Asmaul Husna
Inni wajjahtu waj-hiya lillazi fataras-samawati wal-arda hanifaw wa ma ana minal-musyrikin
Artinya: "Sesungguhnya aku menghadapkan diriku kepada Rabb yang menciptakan langit dan bumi, dengan cenderung kepada agama yang benar dan aku bukanlah termasuk orang-orang yang mempersekutukan Tuhan."
Nabi Ibrahim a.s. pun berdoa agar dirinya termasuk ke dalam golongan orang saleh dan disatukan dengan golongan tersebut. Seperti yang kita ketahui, berkumpul bersama dengan orang saleh tentu akan memberikan pengaruh baik kepada diri kita sendiri.
Baca juga : Tafsir Al-Qamar 49: Allah Ciptakan Segala Sesuatu dengan Ukuran
Orang saleh akan memingatkan kita akan kebaikan dan ganjaran pahala yang akan didapat ketika kita belajar melaksanakannya serta dapat mengingatkan kita akan pedihnya dosa dan azab yang bisa didapat ketika kita melakukan perbuatan buruk dan tidak menggubris larangan yang diberikan oleh Allah Swt.
Dan berikut ini doa Nabi Ibrahim a.s. agar dirinya termasuk ke dalam golongan orang saleh.
رَبِّ هَبْ لِى حُكْمًا وَأَلْحِقْنِى بِٱلصَّٰلِحِينَ
Baca juga : Bacaan Ayat Seribu Dinar Latin, Arab, Arti
Rabbi hab li hukmaw wa al-hiqni bis-salihin
Artinya: "Ya Tuhanku, berikanlah kepadaku hikmah dan masukkanlah aku ke dalam golongan orang-orang yang saleh."
Tidak hanya untuk dirinya sendiri dan keturunannya saja, Nabi Ibrahim a.s. juga berdoa agar negeri yang ia tempati aman dan nyaman.
Baca juga : Hukum Merayakan Valentine oleh Umat Muslim Menurut Hadis dan Ulama
Apabila memiliki negeri yang aman, tentu rasa khawatir akan berkurang terhadap kemungkinan terjadinya perpecahan dan/atau peperangan.
Dampak baiknya adalah kita dapat beribadah dengan tenang, fokus, dan khusyuk, keturunan kita juga mendapatkan hak hidup, akses untuk kesehatan dan pendidikan mudah, serta nyaman menjalankan kehidupan sehari-hari sehingga terjadinya keseimbangan antara ibadah dan berusaha di bumi Allah Swt.
Inilah doa Nabi Ibrahim a.s. yang dipanjatkan agar negeri yang ditempatinya aman.
Baca juga : Peristiwa Isra Mikraj Buktikan Agama bukan Sekadar Ritual
وَإِذْ قَالَ إِبْرَٰهِۦمُ رَبِّ ٱجْعَلْ هَٰذَا بَلَدًا ءَامِنًا وَٱرْزُقْ أَهْلَهُۥ مِنَ ٱلثَّمَرَٰتِ مَنْ ءَامَنَ مِنْهُم بِٱللَّهِ وَٱلْيَوْمِ ٱلْءَاخِرِ ۖ قَالَ وَمَن كَفَرَ فَأُمَتِّعُهُۥ قَلِيلًا ثُمَّ أَضْطَرُّهُۥٓ إِلَىٰ عَذَابِ ٱلنَّارِ ۖ وَبِئْسَ ٱلْمَصِيرُ
Wa iz qala ibrahimu rabbij'al haza baladan aminaw warzuq ahlahu minas-samarati man amana min-hum billahi wal-yaumil-akhir, qala wa mang kafara fa umatti'uhu qalilan summa adtarruhu ila 'azabin-nar, wa bi`sal-masir
Artinya: "Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berdoa: Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini, negeri yang aman sentosa dan berikanlah rezeki dari buah-buahan kepada penduduknya yang beriman di antara mereka kepada Allah dan hari kemudian. Allah berfirman: "Dan kepada orang yang kafirpun Aku beri kesenangan sementara, kemudian Aku paksa ia menjalani siksa neraka dan itulah seburuk-buruk tempat kembali."
Baca juga : Ini Bacaan Doa Sujud Tilawah dan Tata Cara Melakukannya
Itulah 6 doa Nabi Ibrahim a.s. yang bisa kita amalkan sehari-hari.
Doa Nabi Ibrahim a.s. ini merupakan permohonan yang tulus kepada Allah SWT untuk menerima amal, petunjuk, dan taubat, serta menjadi umat yang selalu berserah diri kepada-Nya.
Sehingga, sering dijadikan contoh dan teladan bagi umat Muslim dalam berdoa kepada Allah Swt.
Semoga bermanfaat ya!
Bagaimana asbabun nuzul Surat Al-A'la, apa saja kandungan dan keutamaannya, serta teks sekaligus terjemahannya? Berikut uraiannya yang dikutip dari berbagai sumber.
Surat Al-Buruj diturunkan setelah Surat Asy-Syams di Mekah sehingga tergolong Surat Makiyah. Ia diberi nama Al-Buruj, karena merujuk pada lafaz yang terdapat pada ayat pertama dari surat ini.
Al-Insyiqaq berarti terbelah/terbagi yang diambil dari ujung ayat pertama. Surat yang terdiri atas 25 ayat ini termasuk Surat Makiyah dan diturunkan sesudah Surat Al-Infithar.
AL-MUTHAFFIFIN merupakan surat ke-83 dalam juz 30 atau juz amma yang terakhir dalam Al-Qur'an. Surat ini terdiri atas 36 ayat dan termasuk dalam golongan Surat Makiyyah.
AL-INFITHAR berada di urutan surat nomor 82 pada kitab suci Al-Qur'an. Surah ini terdiri dari 19 ayat dan termasuk dalam juz ke-30 atau juz amma.
Salah satu surat dalam Juz 30 Al-Qur'an ialah At-Takwir. Artinya ialah menggulung. Surat yang terdiri atas 29 ayat ini termasuk dalam golongan surat Makiyah atau turun di Mekah.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved