Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
SETIAP yang diciptakan atau makhluk sering berpikir tentang zat yang menciptakannya atau khaliq. Al-Qur'an, khususnya dalam Surat An-Najm ayat 42, menjelaskan tentang Allah sebagai pencipta seluruh alam.
Bagaimanakah tafsir Surat An-Najm ayat 42? Berikut pemaparan Kiai Asyari Masduki dari LDNU PC Kediri, Jawa Timur.
وَأَنَّ إِلَىٰ رَبِّكَ ٱلۡمُنتَهَىٰ
Wa anna ilaa rabbikal muntahaa.
Dan bahwasanya kepada Tuhanmulah kesudahan (segala sesuatu).
Ayat ini menjelaskan bahwa Allah ta'ala tidak terjangkau oleh gambaran, pikiran, dan khayalan manusia. Allah tidak dapat dibayangkan, tidak dapat digambarkan, tidak dapat dikhayalkan, dan tidak dapat dipikirkan.
Baca juga: Tafsir Al-Qamar 49: Allah Ciptakan Segala Sesuatu dengan Ukuran
"Karena setiap sesuatu yang ada dalam gambaran, pikiran, dan khayalan manusia ialah benda atau jisim. Padahal Allah ta'ala bukanlah benda atau jisim," terang Asyari.
Dalam menafsirkan ayat di atas, Ubay bin Ka'ab radliyallahu 'anhu berkata:
إليه انتهى فكر من تفكر
Kepada-Nya selesai pemikiran orang yang berfikir.
Baca juga: Tafsir Al-Anfal Ayat 17 terkait Usaha Manusia dengan Kehendak Allah
Itu berarti pemikiran manusia tidak mampu menjangkau hakikat zat Allah ta'ala.
Karena Allah tidak dapat dipikirkan, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam melarang umat Islam untuk berfikir tentang zat Tuhan.
لا فكرة في الرب
Tidak boleh berfikir tentang Tuhan.
Baca juga: Tafsir Al-Baqarah Ayat 286 tentang Usaha Manusia dan Takdir Allah
Abdullah bin Abbas radliyallahu 'anhu berkata:
تفكروا في خلق الله ولا تفكروا في ذات الله
Berpikirlah tentang makhluk Allah dan janganlah kalian berfikir tentang zat Allah.
Baca juga: Tafsir Al-An'am Ayat 101 tentang Allah Pencipta Segala Sesuatu
Orang yang berpikir tentang zat Tuhan akan jatuh pada tasybih (menyerupakan Allah dengan makhluk-Nya). Untuk menghindari tasybih, seseorang harus memperhatikan ayat dan hadis di atas serta perkataan para sahabat dan para ulama.
Sahabat Abu Bakr as Shiddiq radliyallahu 'anhu berkata:
العجز عن درك الإدراك إدراك#والبحث عن ذاته كفر واشراك
Mengaku lemah dari mengetahui hakikat Allah termasuk keimanan dan mencari-cari zat-Nya (dengan memikirkan dan membayangkan) ialah kekufuran dan kesyirikan.
Baca juga: Tafsir Ayat Allah Maha Kuasa terhadap Segala Sesuatu
Al-Imam Dzun Nun Al-Mishri dan Al-Imam Ahmad bin Hanbal radliyallahu 'anhuma berkata:
مهما تصورت ببالك فالله بخلاف ذلك
Apapun yang tergambar dalam benak kamu tentang Allah, pasti Allah berbeda dengan itu (segala yang tergambar dalam benakmu).
Baca juga: Tafsir Surat Al-Anbiya Ayat 22: Tuhan Mustahil Berbilang
Para ulama berkata:
لا يعرف الله على الحقيقة الا الله
Tidak ada yang mengetahui hakikat Allah kecuali hanya Allah.
Demikianlah pembahasan Surat An-Najm ayat 42 tentang Allah. Semoga bermanfaat. (Z-2)
Bagaimana asbabun nuzul Surat Al-A'la, apa saja kandungan dan keutamaannya, serta teks sekaligus terjemahannya? Berikut uraiannya yang dikutip dari berbagai sumber.
Surat Al-Buruj diturunkan setelah Surat Asy-Syams di Mekah sehingga tergolong Surat Makiyah. Ia diberi nama Al-Buruj, karena merujuk pada lafaz yang terdapat pada ayat pertama dari surat ini.
Al-Insyiqaq berarti terbelah/terbagi yang diambil dari ujung ayat pertama. Surat yang terdiri atas 25 ayat ini termasuk Surat Makiyah dan diturunkan sesudah Surat Al-Infithar.
AL-MUTHAFFIFIN merupakan surat ke-83 dalam juz 30 atau juz amma yang terakhir dalam Al-Qur'an. Surat ini terdiri atas 36 ayat dan termasuk dalam golongan Surat Makiyyah.
AL-INFITHAR berada di urutan surat nomor 82 pada kitab suci Al-Qur'an. Surah ini terdiri dari 19 ayat dan termasuk dalam juz ke-30 atau juz amma.
Salah satu surat dalam Juz 30 Al-Qur'an ialah At-Takwir. Artinya ialah menggulung. Surat yang terdiri atas 29 ayat ini termasuk dalam golongan surat Makiyah atau turun di Mekah.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved