Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
POLUSI udara Jakarta meningkatkan resiko penyakit paru-paru terutama bagi kelompok rentan. Berdasarkan situs IQ Air, prediksi kualitas udara Jakarta pada 1 Agustus esok mencapai level 120 dengan keterangan berbahaya.
Dokter Spesialis Paru dr Erlina Burhan mengingatkan bahaya polusi udara pada tubuh dapat berlangsung dalam jangka panjang. Polusi udara berdampak langsung pada sistem kesehatan pernapasan manusia.
"Biasanya 80 persen polusi udara karena transportasi kendaraan bermotor. Jadi tiada lain sistem kendaraan bermotor publik harus diubah," kata Erlina dalam Apresiasi Studi Uji Klinis UI dan Tim Truncate di Aula FK UI, Salemba, Jakarta Pusat, Senin (31/7).
Baca juga : Walhi: Cuaca Ekstrem Jangan jadi Alibi Polusi Meningkat Buat Pemprov DKI
Menurut Erlina ketersediaan transportasi publik yang lebih baik dapat membuat masyarakat beralih ke transportasi umum. Kebijakan tersebut tentu perlu dibarengi dengan kebijakan Uji emisi yang dilakukan lebih rutin.
Baca juga : Polusi Udara Jakarta Memburuk, Pemprov DKI Berdalih Disebabkan Musim Kemarau
Erlina menyebutkan biasanya penyakit yang muncul karena polisi udara ini adalah iritasi, saluran pernapasan yang mudah terinfeksi, kemudian orang dengan asma mudah terpacu karena serangan asma, dan infeksi saluran pernapasan yang bertambah.
"Sehingga udara yang buruk sekali kalau terpaksa keluar rumah maka harus pakai masker, kalau tidak terpaksa maka tetap di rumah saja. Saat ini saran utamanya pakai masker aja sih kan kita tidak bisa membatasi kendaraan bermotor," ujarnya.
Jika sudah terserang asma maka akan mudah kasusnya kambuh maka jika kambuhan maka disarankan agar segera ke rumah sakit untuk mencegah kasusnya berat.
"Selain itu juga harus rajin-rajin sekarang angka kasus jakarta sedang di mana sekarang apakah kuning, hijau, atau merah," pungkasnya. (Z-8)
Indeks Kualitas Udara (AQI) di Jakarta berada di urutan ke-2 terburuk di dunia dengan angka 177 atau masuk dalam kategori tidak sehat.
Kualitas udara Jakarta tercatat tidak sehat bagi kelompok sensitif pada Senin (22/7) pagi ini seperti dinyatakan dalam laman IQAir, Msyarakat disarankan mengenakan masker saat keluar rumah.
Konsentrasi PM 2.5 di Jakarta saat ini setara 12,2 kali nilai panduan kualitas udara tahunan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Kualitas udara di Jakarta pada Selasa (16/7) pagi masuk kategori tidak sehat bagi kelompok sensitif dan Jakarta menduduki peringkat keenam sebagai kota dengan udara terburuk di dunia.
Kualitas udara di Jakarta pada Senin (15/7) pagi masuk kategori tidak sehat dan menduduki posisi kelima sebagai kota dengan udara terburuk di dunia.
Kualitas udara di DKI Jakarta kembali menjadi salah satu yang terburuk di dunia atau masuk kategori tidak sehat setelah beberapa hari sebelumnya membaik.
Kanker paru-paru diketahui menjadi salah satu jenis kanker yang paling sering terjadi pada pria. Lalu kenapa pria lebih sering terkena kanker paru-paru? Mari simak penjelasannya.
Kanker paru merupakan salah satu kanker dengan jumlah kematian tertinggi di dunia. Faktor utama risiko kanker paru adalah kebiasaan merokok.
Prosedur Ebus memberi gambaran akurat mengenai kondisi paru-paru serta memungkinkan dokter mengambil sampel jaringan guna diperiksa lebih lanjut di laboratorium.
Low Dose CT scan Thorax merupakan metode deteksi dini kanker paru yang efektif relatif aman karena dosis radiasinya hanya 1/7 dari CT scan biasa.
Meningkatnya angka kasus ini salah satunya karena meningkatnya kesadaran masyarakat untuk memeriksakan diri.
Penggunaan asbes sebagai bahan atap rumah dapat memiliki dampak yang berbahaya bagi kesehatan
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved