Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
BADAN Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan bahwa pada Juli 2023 sebanyak 63% wilayah Indonesia telah memasuki musim kemarau.
Adapun, daerah yang telah memasuki musim kemarau ialah sebagian besar Aceh, Sumatra Utara, Riau, sebagian Sumatra Barat, Bengkulu, sebagian besar Sumatra Selatan, kepulauan Bangka Belitung bagian selatan, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali.
Lalu NTT, NTB, Kalimantan Barat bagian selatan, Kalimantan Tengah bagian selatan, sebagian Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur bagian selatan, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah bagian utara, Sulaawesi Selatan, Sulawesi Tenggara bagian selatan, Maluku Utara, Papua Barat dan Papua bagian selatan.
Baca juga: BMKG Peringatkan Potensi Kebakaran Hutan Akibat El Nino
"Pada Juli 2023, daerah yang mengalami curah hujan rendah di antaranya Sumatra Selatan, Lampung, pulau Jawa, Bali, NTB, NTT, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan bagian barat, Papua bagiantimur dan selatan di sekitar Merauke," kata BMKG dalam keterangan resmi, Jumat (28/7).
Lalu, wilayah yang diprediksi memasuki musim kemarau pada Agustus 2023 di antaranya Kalimantan Timur bagian utara, Kalimantan Selatan bagian selatan, Gorontalo bagian selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Maluku, Maluku Utara bagian tengah dan Papua bagian timur.
Baca juga: BMKG Prediksi Beberapa Wilayah Indonesia Mengalami Kekeringan Karena El Nino
Meskipun telah memasuki musim kemarau, ada sejumlah daerah yang masih berpotensi diguyur hujan dengan curah rendah. Beberapa wilayah itu antara lain Aceh, Bengkulu, Jambi, Riau, Kepulauan Riau, Sumatra Selatan, Bangka Belitung, Lampung, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan Selatan, Sulawesi, Maluku bagian selatan, Maluku, Papua Barat bagian timur dan selatan serta Papua bagian selatan.
Menghadapi potensi cuaca tersebut, BMKG mengimbau stakeholder untuk melakukan langkah antisipatif pada daerah-daerah yang berpotensi mengalami curah hujan dengan kategori rendah yang dapat memicu kekeringan dan dampak lanjutannya.
Selain itu meningkatkan optimalisasi fungsi infrastruktur sumber daya air untuk memastikan keandalan operasional waduk, embung, kolam retensi dan penyimpanan air buatan lainnya untuk pengelolaan curah hujan dan penggunaannya saat musim kemarau.
"Selain itu melakukan langkah persiapan terhadap potensi adanya kebakaran hutan dan lahan berkaitan dengan curah hujan kategori rendah pada musim kemarau 2023," ungkap BMKG.
Kepada masyarakat diimbau untuk menghemat penggunaan air, melakukan penampungan air, dan memperhatikan rekomendasi serta peringatan dini dari BMKG.
"Diimbau pula untuk tidak melakukan pengelolaan lahan di dekat atau dalam hutan dengan cara membakar," pungkasnya. (Z-10)
Akibatnya bencana alam kekeringan lahan sawah yang sebelumnya melanda sekitar 100 ha (hektare) di Kabupaten Pidie, kini terus meluas ke Kabupaten Aceh Besar. Itu karena sejak dua bulan terakhir
Perubahan efek cuaca tidak bersahabat akibat peningkatan suhu air di Samudra Pasifik Tengah dan Timur yang menjadi lebih hangat dari biasanya itu membuat iklim semakin tidak menentu.
Sejumlah desa yang jagungnya gagal panen tersebar di Kecamatan Panceng. Antara lain, lahan di Desa Pantenan, Ketanen, Banyutengah, Prupuh, Wotan, Suwalan, Sumurber, Serah, Sukodono
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat garis kemiskinan Maret 2024 sebesar Rp582.932 per kapita per bulan.
FENOMENA alam El Nino yang diprediksi akan segera kembali terjadi membuat puluhan hektare (ha) tanaman padi sawah di Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh, terganggu pertumbuhannya.
SAMPAI dengan saat ini, Indonesia masih merasakan dampak dari fenomena El Nino yang telah terjadi beberapa waktu lalu.
Pindah ke Pulau Jawa, di wilayah Yogyakarta diprakirakan akan berawan. Sedangkan untuk wilayah Serang, Jakarta, Bandung, Semarang dan Surabaya berpotensi hujan ringan.
STASIUN Meteorologi Maritim Belawan, Sumatra Utara (Sumut), menyebutkan gelombang setinggi 2,0 meter hingga 2,5 meter diprakirakan berpeluang terjadi perairan Sumatra.
Suhu udara umumnya berkisar antara 16 hingga 35 derajat Celcius dan kelembaban berkisar antara 47% hingga 99%.
Dalam tiga hari ke depan, mulai Rabu (31/7), tinggi gelombang laut terutama di perairan selatan Bali berpotensi mencapai 3 meter.
Pengamatan cuaca pukul 05.30 WIB melihat adanya perubahan cuaca Rabu (31/7) ini, yakni potensi hujan ringan hingga sedang terjadi di sebagian besar daerah daerah di kawasan pegunungan
BMKG juga mengingatkan masyarakat untuk waspada terhadap potensi kebakaran hutan dan lahan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved