Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
Sejumlah guru swasta yang tergabung dalam Badan Musyawarah Perguruan Swasta (BMPS) Kota Bekasi, hari ini, Kamis (27/7) mengepung kantor Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Tekonologi (Kemendikbudristek), Jakarta. Mereka ingin menyampaikan protes terkait banyaknya sekolah yang melanggar aturan dan mekanisme yang berlaku dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB).
Ketua BMPS Asep Zamzam Subagja mengungkapkan PPDB di Kota Bekasi sangat merugikan sekolah-sekolah swasta. Pasalnya, dalam pelaksanaannya, ada aturan yang dilanggar.
Berdasarkan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 Bab IV Tentang Pembelajaran, pada Poin A2 disebutkan jumlah rombongan belajar (rombel) per satuan pendidikan jenjang SMP/MTs adalah sebanyak 3-33 dengan jumlah maksimum 32 siswa.
Baca juga: Kisruh PPDB, Kemendikbud-Ristek Didesak Segera Bentuk Satgas
“PPDB murni seharusnya jumlah siswa sebanyak 9 rombel dikali 32 siswa, total sebanyak 288 siswa. Namun, kenyataan yang ada di sekolah negeri jumlah total siswa kelas 7 melebihi 430 siswa per tahun. Dengan adanya penerimaan di sekolah negeri yang melebihi aturan, ruang belajar menjadi kurang, kekurangan guru, guru yang mengajar tidak linier, beban mengajar guru melebihi aturan bisa mencapai 30-40 jam per pekan," ujar Asep.
Bahkan, menurutnya, ada beberapa sekolah negeri di Bekasi yang melaksanakan pembelajaran dua shift. Hal itu membuat proses pembelajaran tidak maksimal.
Selain itu, ia juga mengatakan banyak berkas siswa yang tidak diterima tetap ditahan oleh sekolah negeri. Akibatnya, mereka tidak bisa mendaftar ke sekolah swasta.
“Jumlah peserta didik yang mendaftar ke sekolah swasta menurun dratis sehingga banyak sekolah kosong. Banyak guru kurang jam. Sertifikasi terancam tidak mendapatkan tunjangan. Sehingga kami Badan Musyawarah Perguruan Swasta Kota Bekasi menuntut agar aturan ditegakkan,” kata dia.
Ia menuntut dapodik betul-betul dikunci sebanyak 9 rombel dikali 32 siswa. Apabila terjadi pelanggaran, pemerintah jangan hanya mengeluarkan peringatan saja.
"Jangan warning saja bila jumlah siswa melebihi aturan. Pemerintah melalui Kemendikbudristek wajib dan harus melakukan sidak terhadap SMP Negeri di Kota Bekasi,” tandasnya. (Z-11)
HABIB Idrus bin Salim Aljufri atau yang lebih dikenal sebagai Guru Tua kini resmi diakui sebagai WNI. Status WNI itu merupakan langkah menuju pengakuan sebagai Pahlawan Nasional semakin dekat.
Kepolisian Resort Kota Bukittinggi, Sumatera Barat, berhasil mengamankan dua oknum guru dari sebuah pondok pesantren ternama di Kabupaten Agam
Pelatihan diharapkan dapat berkontribusi dalam peningkatan kompetensi guru bahasa Indonesia.
NELSON Mandela, seorang revolusioner anti-apartheid di Afrika Selatan, pernah mengungkapkan bahwa pendidikan merupakan senjata yang paling ampuh untuk mengubah dunia.
4.000 guru tersebut masuk di data guru dari bantuan operasional sekolah (BOS) yang diangkat langsung oleh kepala sekolah dan sebagian besar belum memilki Dapodik.
Pengamat pendidikan dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Bandung, Prof Cecep Darmawan menilai program cleansing guru honorer sangat diskriminatif.
Nilai rapor dimanipulasi pihak sekolah agar masuk ke delapan sekolah menengah atas (SMA) negeri di Depok
Seorang operator Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SMPN 19 Kota Depok, yang berinisial GR, saat ini sedang diperiksa oleh Kejaksaan Negeri Kota Depok.
Pemprov Jawa Barat terus berkomitmen untuk meningkatkan transparansi dan kualitas dalam proses PPDB. Mereka juga memastikan bahwa setiap siswa memiliki kesempatan yang adil
PRESIDEN terpilih Prabowo Subianto (PS) peduli terhadap berbagai faktor yang mengancam keutuhan bangsa.
Akibat sistem PPDB yang belum berkeadilan, terjadilah rebutan bangku sekolah yang tidak fair yang memicu kecurangan terjadi merata di semua daerah.
Sosiolog UNJ, Rakhmat Hidayat, mengungkapkan banyak orangtua rela melakukan berbagai cara untuk memastikan anak mereka diterima di sekolah negeri.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved