Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
JURUSAN Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan (IESP) Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto melaksanakan seminar dan konferensi ilmiah internasional bertema 'Creativity, Innovation, Entrepreneurship and Leadership for Sustainable Rural Development'. Kegiatan yang bertajuk Midyear International Conference (MYIC) 2023 ini direncanakan akan menjadi agenda rutin tahunan.
Pada MYIC 2023 ini Jurusan IESP berkolaborasi dengan ASEAN, Asia Committee for Small Business (ACSB), MCorp, Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia, dan Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI). Sejumlah perguruan tinggi juga mendukung acara ini dengan berperan sebagai co-host diantaranya Universitas Sriwijawa Palembang, Universitas Trilogi Jakarta, dan Universitas La Tansa Mashiro Banten.
Konferensi diawali dengan Laporan Ketua Panitia MYIC 2023 Dr E Suharno SE MSc dan dibuka secara resmi oleh Rektor Unsoed Prof Dr Ir Akhmad Sodiq MSc Agr IPU. Pada sambutannya Rektor Unsoed menyampaikan harapan bahwa MYIC 2023 ini dapat menjadi wujud nyata kontribusi akademisi terhadap perkembangan berbagai potensi ekonomi perdesaan yang mana hal tersebut sesuai dengan visi Universitas Jenderal Soedirman.
Baca juga: Perdana…! Mahasiswa Unsoed KKN Internasional di Thailand
Acara yang diselenggarakan secara hybrid (luring dan daring) pada Selasa (18/7) ini, dihadiri sebanyak 54 orang yang hadir langsung di Auditorium Lantai 6 Laboratorium Terpadu FEB Unsoed dan sisanya sebanyak 198 orang, hadir secara online via zoom meeting.
Agenda pertama adalah sesi seminar yang disampaikan oleh lima narasumber dari berbagai institusi dengan kepakarannya masing-masing. Seminar yang dimoderatori oleh dosen Jurusan IESP M Farid Alfarisy SE MSc ini terbagi kedalam dua sesi. Sesi pertama disampaikan oleh tiga narasumber yaitu Hermawan Kartajaya dari MCorp, Chair Person ACCMSME Blesila A Lantayona, dan Assoc Prof Dr Siti Aznoor binti Ahmad dari Universitas Utara Malaysia.
Hermawan Kartajaya menyampaikan materi terkait pentingnya kolaborasi didasari dengan kreativitas, inovasi, dan kepemimpinan dalam kewirausahaan untuk meningkatkan kinerja bisnis. Hermawan memaparkan bahwa kinerja bisnis perlu dikolaborasikan secara komprehensif antara pemerintah, pelaku usaha, dan seluruh elemen masyarakat. Dari MDG’s, SDG’s, hingga IDG’s (Inner Development Goals).
Sementara narasumber kedua, Blesila A Lantayona menyampaikan peran penting ASEAN dalam menunjang perekonomian ASIA secara umum. Secara lebih spesifik Lantayona menyoroti peran UMKM di wilayah ASEAN yang memiliki peran sangat krusial karena terbukti mampu berkontribusi optimal terhadap perekonomian masyarakatnya. Oleh karena itu, UMKM di wilayah ASEAN perlu untuk terus ditingkatkan kemampuannya terlebih pasca pandemi covid-19 dan menyambut era perdagangan yang lebih luas.
Narasumber berikutnya Assoc Prof Dr Siti Aznoor binti Ahmad menyampaikan pentingnya social enterprises. Bisnis tidak hanya sekedar mencari keuntungan semata, lebih dari itu bisnis bisa dilakukan dengan tujuan yang lebih luas dengan memperhatikan keuntungan untuk masyarakat.
Sesi kedua seminar dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh dua orang narasumber. Pemateri pertama Prof Indah Susilowati PhD dari Universitas Diponegoro menyampaikan materi terkait pentingnya leadership bagi keberlanjutan sumber daya khususnya di Indonesia. SDG’s menjadi patokan bagaimana Indonesia harus mampu mengelola sumber daya dan membagi peran antar berbagai pihak terkait.
Baca juga: Lulusan FK Unsoed Jofiando Bagikan Tips Lulus UKMPPD dengan Nilai Tinggi
SDG’s memiliki filosofi kesetaraan dan kesejahteraan bersama dengan tajuk utama 'Leave no one behind'. Hal ini menjadi tantangan tersendiri pada konteks Indonesia dengan berbagai keberagamannya.
Pemateri terakhir yaitu Judit Katonane Kovacs PhD dari Debreceen University, Hungaria menyampaikan materi terkait tentang pentingnya inovasi dan adaptasi bagi para pelaku UMKM khususnya di wilayah perdesaan. Pergeseran pola konsumsi dan bisnis menuntut adaptasi yang cepat bagi para pelaku usaha. Sesi seminar ditutup dengan diskusi yang disampaikan peserta baik yang hadir luring maupun daring.
Pada MYIC 2023 ini juga diadakan call for book chapters dan call for paper yang dibuka secara umum bagi berbagai penulis di dalam maupun luar negeri. Panitia berhasil mengumpulkan 33 naskah book chapter dan terseleksi menjadi 23 judul terpilih setelah dilakukan proses review oleh reviewer.
Baca juga: Mahasiswa FEB Unsoed Jawara Kontes Esai di Jepang
23 judul book chapter tersebut ditulis oleh berbagai penulis dari 11 intitusi perguruan tinggi Indonesia dan satu perguruan tinggi dari Singapura. Ringkasan book chapter terpilih dipaparkan oleh Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unsoed Prof Wiwiek R Adawiyah MSc PhD.
MYIC 2023 ini juga menjadi ajang presentasi 84 mahasiswa peserta program MBKM Riset. Puluhan mahasiswa FEB Unsoed yang telah melaksanakan program MBKM Riset menyajikan hasil riset yang dihasilkan serta rekomendasinya.
Setelah rehat, acara dilanjutkan dengan sesi paralel yang dibagi menjadi tiga belas ruangan yang terdiri dari 8 ruangan luring dan 5 ruangan daring. Ketiga belas ruangan tersebut untuk menampung 133 paper yang akan dipresentasikan oleh masing-masing penulis. Ke-133 paper ilmiah tersebut ditulis oleh penulis dari berbagai perguruan tinggi dalam dan luar negeri.
Baca juga: Putra Daerah Papua Raih Predikat Cumlaude Wisuda Ke-148 Unsoed
Berdasarkan penilaian dari moderator masing-masing ruangan terpilih tiga presenter terbaik dan satu paper terbaik. Presenter terbaik pertama, kedua, dan ketiga secara berturut-turut didapatkan oleh Ruby Faozan Qomaruzzaman, Rudiyanto, dan Rian Dwi Utami. Ketiganya berhak mendapatkan masing-masing hadiah sebesar Rp750.00, Rp500.000, dan Rp250.000.
Sedangkan kategori paper terbaik diraih oleh Firsty Ramadhona Amalia Lubis dengan judul paper 'Sectoral Analysis of Carbon Emissions and Economic Factors: Dinamis Model'. Penulis yang merupakan mahasiswa Program Doktor Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unsoed ini berhak mendapatkan hadiah sebesar Rp1.000.000.
Sesi Akhir MYIC 2023 ditutup secara resmi oleh Wakil Dekan Bidang Umum dan Keungan FEB Unsoed Dr Ratno Purnomo SE MSc. Dalam sambutannya ia menyampaikan ucapan terimakasih kepada berbagai pihak yang telah bekerja sama untuk menyelenggarakan kegiatan ini. (RO/S-3)
Pengelola Masjid Istiqlal Jakarta mengeklaim tidak tahu-menahu soal poster seminar yang melibatkan tokoh Yahudi Amerika di Masjid Istiqlal.
Seminar jadi wadah bagi mahasiswa untuk mengeksplorasi potensi dalam bidang entrepreneurship digital.
Program “Indonesia On-Chain”, menunjukkan contoh nyata dari kewirausahaan dan strategi untuk menumbuhkan pola pikir kewirausahaan di kalangan generasi muda.
Para pelaku UMKM diharapkan bisa merasakan dampak signifikan dalam perkembangan bisnis mereka.
DAC jadi penyelenggara seminar online terbanyak di Indonesia, yaitu lebih dari 1.000 sesi webinar harian dari awal 2020 sampai Mei 2024.
Seminar DRiM menjadi wadah bagi para pemangku kepentingan industri asuransi untuk berkolaborasi dalam pengelolaan risiko terhadap teknologi digital.
Acara peringatan digelar dengan menyelenggarakan kegiatan sosial.
Indonesia memiliki banyak anak yang berprestasi di kancah Internasional. Ke-5 anak ini berhasil mengharumkan nama Indonesia di mancanegara.
Industri fesyen Indonesia telah menunjukkan pertumbuhan yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir.
Polri mengungkap alasan sindikat penipuan online berkedok lowongan kerja (loker) paruh waktu jaringan internasional menyasar operasi di empat negara termasuk Indnoesia.
Adanya lembaga sistem penjaminan mutu (SPM) maupun pembentukan Evaluasi Dosen Oleh Mahasiswa (EDOM) yang merupakan bagian dari penjaminan mutu pendidikan.
Meski berstatus bandara internasional, Syamsudin Noor belum memiliki rute penerbangan langsung ke luar negeri.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved