Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 menyatakan bahwa proporsi terbesar masalah gigi di Indonesia adalah gigi rusak, berlubang, dan sakit mencapai 45,3%. Sedangkan untuk masalah kesehatan mulut, yang mayoritas dialami adalah gusi bengkak dan atau keluar bisul (abses) sebesar 14%. Salah satu upaya untuk menjaga kesehatan gigi dan gusi adalah dengan merawat gigi dan gusi menggunakan pasta gigi yang berbahan natural.
Baca juga : Begini Cara Merawat Sikat Gigi Menurut Pakar Kesehatan
Untuk meningkatkan jumlah bakteri baik di mulut sehingga memberikan perlindungan natural bagi kesehatan gigi dan gusi diperlukan pasta gigi yang tidak menggunakan deterjen atau Sodium Lauryl Sulfate (SLS).
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa SLS atau deterjen sintetis dalam pasta gigi dapat merusak fungsi jaringan lunak di mulut. Jika jaringan-jaringan lunak dalam mulut tidak berfungsi dengan baik, maka bakteri jahat akan berkembang lebih cepat di dalam mulut sehingga dapat menyebabkan gangguan di area mulut seperti iritasi, radang gusi, gigi berlubang dan sariawan.
Penelitian menunjukkan bahwa penggunaan pasta gigi bebas deterjen sintesis secara signifikan membantu mengurangi iritasi pada jaringan lunak mulut. Maka dari itu penggunaan pasta gigi berbahan alami yang bekerja secara natural dapat membantu melindungi gigi dan gusi bagi beberapa kelompok rentan seperti, Ibu hamil dan menyusui, orang dengan mulut sensitif (mulut kering, masalah gusi, mulut dengan sariawan, lansia, peminum soda, kopi, dan minuman beralkohol serta orang dengan gerd atau penyakit yang menyebabkan muntah.
“Pasta gigi tanpa detergen juga saya gunakan untuk orangtua yang memang sudah berumur. Hasilnya sangat baik mengatasi keluhan masalah mulut yang dialami orangtua saya,” kata Dian.
Hal yang sama juga disampaikan Leni, yang menggunakan pasta gigi khusus untuk mengatai gangguan pada lubang giginya dan juga masalah pada gusinya. “Sudah lebih baik kondisi mulut saya yang suka mudah kering dan sariawan. Saya dengan keluarga gunakan pasta gigi ini,” aku Leni.
Di Indonesia, kini hadir pasta gigi tanpa detergen yang mampu mengatasi masalah kesehatan gigi dan gusi yang dihadapi oleh banyak masyarakat Indonesia. Oleh karena itu, dengan kampanye Menjaga Kesehatan Gigi & Gusi secara Natural, Zendium hadir dengan 100% enzim dan protein alami, serta memiliki formula empat kali lebih lembut dari pasta gigi lain, yang akan membantu menghindari iritasi pada jaringan gusi yang sudah meradang. Selain itu pasta gigi ini juga mampu menjaga kesehatan gigi dan gusi Ibu hamil tanpa rasa mual saat menyikat gigi, menjaga kesehatan gigi dan gusi tanpa paparan bahan kimia tambahan bagi peminum kopi dan/atau perokok aktif. (B-4)
Fasilitas ruang tunggu AUDY Kids memiliki playground sehingga senantiasa memberikan pelayanan terbaik pada pasiennya.
Lebih dari 56% masyarakat memiliki permasalahan gigi, tapi hanya 11,2% yang merawat gigi ke tenaga medis.
Tingkat kesadaran masyarakat terkait gigi dan mulut di masih sedikit. Sehingga dibutuhkan edukasi kesehatan masyarakat semakin diperluas.
Hal pertama yang harus kita lakukan di bulan Ramadan ini agar kesehatan mulut tetap terjaga adalah jangan merokok atau menggunakan vape selama bulan puasa.
Untuk menghindari bau mulut selama puasa, Nadia menyarankan untuk rutin menyikat gigi serta mengonsumsi makanan sehat dan rendah asam pada saat sahur dan berbuka puasa.
Membawa individu atau anak berkebutuhan khusus untuk melakukan pemeriksaan ke dokter gigi merupakan suatu tantangan tersendiri.
Salah satu penyebab dari tingginya beban kerja dokter di daerah ialah distribusi dokter yang tidak merata.
Dengan penambalan maka bakteri Streptococcus mutans, bakteri yang ditemukan di rongga mulut, tidak menjalar hingga ke dalam gigi.
Plak tidak bisa hilang dengan berkumur saja, tetapi plak gigi bisa hilang dengan menyikat gigi.
Satu faktor yang membuat gigi anak-anak rapuh ialah kebiasaan menyikat gigi yang masih kurang.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved