Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
Sejarawan nasional Adli Abdullah mengapresiasi upaya pemerintah yang berhasil membawa pulang ratusan artefak bersejarah milik Indonesia dari Belanda.
“Artefak-artefak yang diboyong oleh Belanda itu memang seharusnya dikembalikan ke pemiliknya yakni rakyat Indonesia untuk disimpan dan dirawat dengan baik di Museum Nasional di Jakarta," kata Adli, Senin (10/7) di Jakarta.
Ia mengingatkan upaya pemulangan barang-barang bersejarah sangat penting agar generasi muda Indonesia bisa mengetahui latar belakang berdirinya negara ini. Tanpa mengetahui sejarah, sangat mudah bangsa ini untuk dihancurkan di masa depan.
Baca juga: Museum Nasional Lakukan Penataan untuk Terima Benda Bersejarah dari Belanda
Hal itu ia kutip dari buku Architects of Deception karya Juri Lina yang menyebutkan bahwa ada tiga cara menghancurkan suatu bangsa, yakni kaburkan sejarah, hancurkan bukti bukti sejarah dan putuskan hubungan mereka dengan para leluhur.
"Dengan kembalinya ratusan artefak dari nusantara ini menjadi pelajaran untuk masa kini dan masa depan," tuturnya.
Proses pengembalian barang-barang bersejarah dilaksanakan di Museum Volkenkunde, Leiden, Belanda, pada Senin (10/7). Dalam menerima artefak itu, pemerintah Indonesia diwakili Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaah-Riset dan Pendidikan Tinggi Hilmar Farid.
Baca juga: 472 Benda Sejarah yang Dikembalikan Belanda Harus Dirawat
Secara total, Belanda mengembalikan 472 benda bersejarah ke Indonesia yang tediri harta karun Lombok, patung Singasari, keris Klungkung, dan koleksi Pita Maha.
Sebelumnya, pada awal Januari 2020, sekitar 1.500 benda budaya Indonesia di Museum Kota Delft Belanda juga dikembalikan ke Indonesia.
TIM EKSKAVASI Situs Keputren Kawasan Cagar Budaya (KCB) Kerto - Pleret di Kapanewon Pleret, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta menemukan artefak fragmen gerabah yang diduga wadah air terbuka.
Kalau kamu termasuk yang menyukai tentang wisata sejarah dan ingin mengunjungi beberapa candi, berikut rekomendasi candi yang dapat kamu datangi!
Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim, menyambut dengan hangat kembalinya empat arca peninggalan Kerajaan Singasari dari Belanda ke Tanah Air.
Penemuan arkeologi memberikan wawasan berharga tentang peradaban kuno di wilayah Kalimantan Timur dan sejarah Kerajaan Kutai. Berikut beberapa artefak peninggalan dari Kerajaan Kutai.
Pengakuan UNESCO dengan penetapan Warisan Tambang Batubara Ombilin Sawahlunto (WTBOS) pada tahun 2019 memberikan legitimasi untuk menjaga dan merawat warisan budaya ini.
Indonesia menerima dua inskripsi UNESCO sekaligus untuk sektor kebudayaan, yakni Sumbu Filosofis Yogyakarta dan penanda bersejarahnya, serta Budaya Sehat Jamu.
Sumbu Filosofi, menurut Sultan, merupakan sebuah warisan budaya yang penuh dengan filosofi tinggi, sehingga wajib dilestarikan dengan segala atribut yang menyertainya.
Tel al-Sultan, yang lebih tua dari piramida di Mesir, adalah gundukan berbentuk oval di Lembah Yordania, yang berisi sisa aktivitas manusia di era prasejarah.
PULUHAN dosen dan mahasiswa arkeologi dari enam perguruan tinggi di Indonesia menggelar pertemuan penelitian di kawasan doom Sangiran, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah.
Di manuskrip Sanghyang Siksakanda Ng Karesiandisebutkan bahwa golok adalah salah satu senjata dari Raja tanah Sunda.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved