Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
MESKIPUN bukan perokok, namun menghirup asap rokok bisa menjadi penyebab utama dari penyakit kanker paru-paru loh!.
Saat seseorang menghirup asap rokok, ribuan bahan kimia ini akan masuk ke paru-paru. Asap rokok mengandung campuran beracun lebih dari 7000 bahan kimia, sekitar 70 di antaranya adalah bahan yang karsinogenik (penyebab kanker).
Contoh bahan yang karsinogenik diantaranya adalah; arsenik, benzene, cadmium, kromium, formaldehida, N-nitrosamin, nikel, dan vinil klorida. Bahan-bahan kimia ini berpotensi merusak sel paru-paru.
Baca juga: Tidak Hanya Asap Rokok, Puntung Juga Berbahaya dan Mematikan
"Hal ini bisa, karena rokok adiktif, karsinogen dan toksik. Aksinogen yang dimaksud adalah Ketika kena sel langsung bikin kanker. Dan yang dimaksud Toksik itu karena kena racun, sedangkan adiktif itu karena nikotin. Jadi, resiko seseorang menghirup asap rokok adalah 7000 bahan Kimia," kata Pakar Kesehatan Paru Sita Laksmi Andarini, Ph.D., Sp.P. (K) pada (31/5) saat dijumpai di Ciasem 12 saat peluncuran Erlotinib.
Berikut ini adalah beberapa proses kandungan kimia pada asap rokok dapat menyebabkan kanker paru-paru:
Baca juga: 31 Mei, Hari Tanpa Tembakau Sedunia, Begini Sejarahnya
Saat terpapar karsinogen, untaian DNA bisa mulai pecah. Sel kemudian akan berkembang biak secara berlebihan dan mencegah apoptosis (kematian sel yang terprogram yang menyediakan ruang untuk penggantian dengan sel baru yang sehat). Perubahan ini akan menyebabkan sel kanker bisa berkembang biak secara tidak terkendali dan hampir tidak bisa mati.
DNA yang rusak biasanya dapat diperbaiki dan sel yang bermutasi bisa dihancurkan oleh mekanisme yang membantu tubuh melawan kanker. Gen penekan tumor memberi kode untuk enzim yang memicu kematian sel yang rusak dan memerintahkan tubuh untuk membuat sel yang baru dan sehat.
Namun, kromium dari asap rokok bisa mengikat DNA dan secara efektif membungkam gen penekan tumor. Arsenik dan nikel juga bisa melakukan hal yang sama dengan mendorong mutasi pada gen penekan tumor.
Saat menghirup asap rokok, tubuh akan melepaskan senyawa proinflamasi sebagai usaha untuk meminimalkan kerusakan pada sel. Seiring berjalannya waktu, peradangan yang terjadi bisa merusak DNA sel dan mengubah cara sel menempel satu sama lain. Hal ini memungkinkan sel kanker untuk bermigrasi dengan bebas dan menjadi invasif.
Silia adalah struktur kecil seperti rambut yang melapisi saluran udara yang mengeluarkan kotoran dari paru-paru. Racun pada asap rokok seperti contohnya formaldehida bisa melumpuhkan dan merusak silia. Hal ini nantinya akan menyebabkan partikel berbahaya dalam asap rokok tetap berada di paru-paru lebih lama.
Meskipun karsinogen dalam asap rokok terlibat dalam pembentukan tumor kanker, tetapi bahan kimia lain bisa berkontribusi terhadap berkembangnya kanker paru-paru dengan menekan sistem kekebalan tubuh secara keseluruhan. Baik nikotin dan tar dapat merusak respons imun bawaan tubuh dan menghalangi beberapa mekanisme yang bisa mencegah kanker, seperti apoptosis.
Orang yang berisiko tinggi mengalami kanker paru-paru tidak hanya pada perokok aktif, namun orang yang sering terkena asap rokok alias perokok pasif juga berisiko mengalami kanker paru-paru. Terutama pada ibu hamil dan anak-anak.
Tidak ada kata terlambat untuk berhenti. Semakin lama merokok, semakin tinggi risiko terjadi kanker paru-paru. Ketika kebiasaan merokok ini dihentikan, tubuh dapat memperbaiki banyak kerusakan yang disebabkan oleh bahan kimia dalam asap rokok. Saat berhenti merokok juga bukan hanya diri sendiri yang akan mengalami manfaatnya namun begitu pula dengan orang disekitar anda. (Z-10)
Kanker paru-paru diketahui menjadi salah satu jenis kanker yang paling sering terjadi pada pria. Lalu kenapa pria lebih sering terkena kanker paru-paru? Mari simak penjelasannya.
Kanker paru merupakan salah satu kanker dengan jumlah kematian tertinggi di dunia. Faktor utama risiko kanker paru adalah kebiasaan merokok.
Prosedur Ebus memberi gambaran akurat mengenai kondisi paru-paru serta memungkinkan dokter mengambil sampel jaringan guna diperiksa lebih lanjut di laboratorium.
Low Dose CT scan Thorax merupakan metode deteksi dini kanker paru yang efektif relatif aman karena dosis radiasinya hanya 1/7 dari CT scan biasa.
Meningkatnya angka kasus ini salah satunya karena meningkatnya kesadaran masyarakat untuk memeriksakan diri.
Penggunaan asbes sebagai bahan atap rumah dapat memiliki dampak yang berbahaya bagi kesehatan
Pasar rokok elektrik atau vaping terus berkembang, Inovasi dan keberlanjutan produk vaping jadi salah satu kunci untuk bersaing di market Tanah Air.
Kebiasaan yang sering kali dianggap sepele ternyata dapat menjadi pemicu munculnya penyakit kanker, lalu kegiatan sepele seperti apa yang dapat memicu kanker? Ini daftarnya.
BALITA stunting atau tengkes tertinggi di Kota Malang, Jawa Timur, akibat paparan rokok. Celakanya, kebanyakan balita itu dari keluarga miskin.
Penduduk Indonesia diperkirakan kehilangan 2,5 tahun dari Usia Harapan Hidup (UHH) akibat polusi udara saat ini.
Kenapa rokok sumber dari penyakit kanker paru? Karena semua isinya bahan kimia. Jadi hanya kenikmatan sementara tapi bisa menimbulkan kesulitan seumur hidup.
Dokter Spesialis Paru dari Rumah Sakit Kanker (RSK) Dharmais, Jakarta, Mariska Pangaribuan, mengugnkapkan perokok pasif memiliki risiko terkena kanker paru hingga empat kali lipat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved