Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
KEMENTERIAN Kesehatan (Kemenkes) melaporkan ada 5 provinsi dan 9 kabupaten/kota yang dinyatakan eliminasi malaria.
Sebanyak 5 provinsi tersebut yakni DKI Jakarta, Jawa Timur, Bali, Banten, dan Jawa Barat.
Sementara 9 kabupaten/kota antara lain Kota Manado, Kabupaten Bengkulu Selatan, Kabupaten Bengkulu Utara, Kabupaten Halmahera Tengah, Halmahera Barat, Tapanuli Tengah, Tana Toraja, Mahakam Ulu, dan Ogan Komering Ulu Selatan.
Baca juga : Sorong Selatan Kabupaten Pertama di Papua yang Berhasil Eliminasi Malaria
Total sementara eliminasi malaria hingga April 2023 sebanyak 5 provinsi dan 381 kabupaten/kota. Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Maxi Rein Rondonuwu mengatakan provinsi dan kabupaten/kota lainnya diharapkan bisa meraih eliminasi malaria tahun ini.
"Kita mengejar terus untuk eliminasi malaria di tingkat kabupaten/kota. Dari 514 kabupaten/kota sudah 372 yang sudah eliminasi atau sekitar 72% pada 2022. Kita harapkan target tahun 2024 Indonesia bisa eliminasi malaria 90%," kata Maxi, Rabu (3/5).
Jumlah kasus malaria di Indonesia dari tahun ke tahun meningkat dan wilayah paling banyak kontribusi kasus malaria berada di wilayah timur khususnya di Papua, Papua Barat, Maluku, dan NTT. Hampir 89% kasus-kasus malaria masih ada di wilayah-wilayah tersebut.
Baca juga : Kasus Malaria Lokal Pertama Ditemukan di AS, Warga Diminta Waspada
Untuk daerah lain, lanjut Dirjen Maxi, semisal Jawa Sumatera rata-rata sudah eliminasi dengan Annual Parasite Incidence (API) di bawah 1/1000 penduduk.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Imran Pambudi menjelaskan Indonesia menyumbangkan kasus terbesar ke-2 setelah India di Asia. Berdasarkan data WHO 2022 Estimasi kasusnya sebesar 811.636 kasus positif pada tahun 2021.
Tren penemuan kasus malaria secara fluktuatif tertinggi pada Tahun 2022 sebesar 3,1 juta, meningkat sekitar 56% dibanding dengan tahun sebelumnya. Target nasional untuk positivity rate malaria adalah kurang dari 5% sedangkan pencapaian nasional tahun ini Tahun 2022 sebanyak 13%.
Baca juga : Warga Kupang Tolak Penyebaran Wolbachia, si Nyamuk Berdasi
Perlu peningkatan penemuan kasus baik aktif dan pasif di daerah endemis maupun di daerah bebas malaria yang berisiko.
“Harapan kami malaria di Indonesia betul-betul bisa dikendalikan khususnya di wilayah timur dan kami harapkan tentu peran daripada bupati, walikota, dan juga gubernur untuk mendorong daerah melakukan percepatan dari eliminasi,” ujarnya.
Sebuah wilayah dikatakan sudah eliminasi malaria bila memenuhi syarat sebagai berikut:
Baca juga : Pertama dalam 20 Tahun, AS Temukan Kasus Lokal Malaria
1. Dapat membuktikan bahwa wilayahnya telah bebas dari penularan lokal atau kasus indigenous malaria dalam tiga tahun terakhir.
2. Ada sistem yang baik untuk memastikan atau menjamin tidak ada penularan kembali. (Z-4)
Baca juga : Amerika Serikat Keluarkan Peringatan Wabah Malaria
Malaria akan sangat berbahaya bagi anak-anak. Pasalnya, imunitas anak-anak belum cukup kuat sehingga terkena malaria akan membahayakan nyawa.
Diketahui bahwa Indonesia merupakan salah satu dari 9 negara endemik malaria di wilayah Asia Tenggara yang menyumbang sekitar 2% dari beban negara malaria secara global.
PUSAT Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) mengeluarkan peringatan wabah malaria setelah sejumlah kasus lokal ditemukan di dua negara bagian.
Pihak berwenang kini sedang mencari kemungkinan kasus lainnya dan tindakan pengawasan.
Kementerian Kesehatan mencatat, pada 2022, kasus malaria di wilayah tersebut hanya terjadi pada 21 orang.
Peluncuran vaksin malaria dalam program imunisasi rutin di Kamerun dianggap sebagai "titik balik" penting dalam perjuangan melawan penyakit ini.
Vaksin terbaru dengan kode RTS,S, yang mulai digunakan di Malawi, April 2019 itu terbukti aman dan secara substansial mengurangi kasus penyakit malaria.
WHO telah merekomendasikan penggunaan luas vaksin malaria pertama untuk anak-anak berusia 5-17 bulan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved