Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
LIBUR sekolah sebentar lagi akan usai. Biasanya, anak sekolah akan diberi tugas untuk membuat cerita semasa liburan.
Tugas ini bisa dikerjakan secara tertulis atau bahkan secara lisan dengan bercerita di depan kelas.
Nah biar tidak bingung, berikut ini ada contoh cerita libur sekolah yang bisa jadi referensi untuk mengerjakan tugas dari guru. Check it out!
Contoh Cerita Liburan Sekolah
1. Bercocok Tanam selama Liburan
Pandemi covid-19 yang melanda di seluruh dunia termasuk Indonesia membuat saya dan keluarga memutuskan untuk menghabiskan waktu liburan di rumah saja. Tidak bisa dipungkiri bahwa liburan di rumah sangat membosankan karena hal yang dilakukan setiap hari selalu monoton.
Lalu entah mengapa, dua hari berikutnya mulailah muncul musim tanaman. Banyak masyarakat yang pada akhirnya memutuskan menghabiskan waktu untuk bercocok tanam dan mengoleksi tanaman.
Pada akhirnya aku dan ibuku mulai tertarik untuk mengikuti musim tersebut. Ternyata hal ini membawa pengalaman baru dalam hidup aku bahwa bercocok tanam merupakan Pengalaman liburan di rumah yang paling menyenangkan.
Setiap hari saya merawat bunga-bunga di halaman rumah. Menyiramnya dan membersihkan daun-daun yang runtuh. Merawat bunga dan membersihkan halaman menjadi salah satu kegiatan favorit saya selama liburan.
2. Cerita Liburan Sekolah Berkunjung ke Kebun Binatang
Semasa liburan sekolah kemarin, saya dan keluarga pergi berkunjung ke Kebun Binatang Gembira Loka. Saya sangat menyukai hewan karena itu saya sangat senang ketika ayah mengajak saya ke kebun binatang esok harinya.
Esok paginya, saya sudah siap-siap untuk pergi. Ibu pun menyiapkan bekal dan cemilan untuk disantap di sana jika lapar. Kami berangkat sejak pagi supaya sesampainya di sana belum terlalu panas dan masih sedikit sepi. Dari rumah, kira-kira perlu waktu sekitar 1 jam perjalanan karena banyak sekali menemui lampu merah.
Sesampainya di depan kebun binatang, ayah pergi ke loket untuk membeli dua tiket masuk. Kemudian kami pun masuk ke dalam kebun binatang. Di sana, saya melihat banyak jenis hewan yang ada di dalam kandang. Saya juga melihat akuarium besar berisi ikan-ikan unik berukuran jumbo. Belum lagi di kandang yang terletak di bawah juga ada beberapa hewan buas seperti buaya. Rasanya seram sekali tapi menyenangkan.
Saya juga melihat badak yang sedang membuka mulutnya. Mulut badak tersebut sangat besar. Para pengunjung pun dilarang untuk berada terlalu dekat dengan pagar kandang. Meski setiap pagar telah menggunakan pagar besi kuat, namun tentunya demi keselamatan para pengunjung harus berada pada jarak yang aman.
Ketika hari mulai siang, udara pun semakin panas dan matahari mulai terik. Saya dan ayah kemudian beristirahat sambil menikmati cemilan yang dibuatkan ibu. Kami pulang sekitar pukul 1 siang. Rasanya sangat menyenangkan. Saya ingin kembali berkunjung ke kebun binatang berikutnya.
Selain contoh karangan cerita liburan sekolah singkat di atas, sebenarnya masih banyak lagi jenis karangan yang bisa kamu buat seperti cerita liburan ke pantai dan cerita liburan sekolah saat Lebaran sebagai tugas sekolah Bahasa Indonesia. Tidak perlu menuliskan pengalaman yang rumit-rumit, pengalaman bermain layangan bersama teman dan bersepeda setiap pagi pun dapat Sahabat tuliskan.
Hal yang perlu Sahabat perhatikan dalam menuliskan cerita karangan adalah penulisan dan ejaan kamu. Pastikan tulisan kamu mengikut panduan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) karena ini merupakan tugas Bahasa Indonesia. Selain itu, jika merasa tulisan Sahabat kurang panjang, kamu pun dapat menyisipkan tambahan cerita di dalam tugas karangan Sahabat.
3. Cerita Liburan Sekolah dengan Pergi ke Rumah Bude
Liburan semester tahun ini berbeda dengan semester lainnya. Pasalnya, aku dan sekeluarga pergi berlibur ke Pulau Jawa. Tepatnya ke Bantul, Yogyakarta. Aku diajak oleh orang tuaku untuk mengunjungi rumah bude dan pakdeku di kota ini. Sangat deg-degan rasanya soalnya ini pertama kalinya aku menaiki pesawat untuk pergi ke luar pulau.
Setibanya kami di bandara Adi Sucipto Yogyakarta, kami sudah ditunggu oleh keluarga dari bude. Bude tersenyum sangat manis dan memeluk aku. Katanya aku sudah tumbuh dan bertambah tinggi. Selanjutnya, aku sekeluarga naik mobil yang sudah disewa oleh bude ke rumahnya. Ternyata, rumah bude sangat jauh dari pusat kota. Aku sampai tertidur di perjalanan karena lelah.
Sekitar satu jam di perjalanan dan akhirnya kami sampai di rumah bude yang ternyata terletak di dekat hamparan sawah. Sawahnya sangat hijau dan luas. Ini pertama kalinya aku merasakan suasana pedesaan yang sangat asri seperti ini. Rasanya sangat nyaman dan menenangkan.
Keesokan harinya, aku diajak untuk mengayuh sepeda oleh bude ke pantai dekat rumah. ternyata, letak rumah bude sangat dekat dengan pantai yang cukup terkenal di Yogyakarta. Kami pun mengayuh sepeda dengan santai sepanjang perjalanan. Tapi, ternyata sedikit melelahkan juga karena ada beberapa jalanan tanjakan yang harus dilalui.
Meski lelah, namun semuanya terbayar setelah kami sampai di pantai. Hamparan pasir pantai berwarna abu-abu dan lautan biru menyambut kami. Belum lagi terdapat banyak pohon cemara di tepi pantai. Sangat cantik dan rindang. Aku pun duduk di bawah pohon cemara. Sayangnya, kami tidak bisa jalan begitu dekat ke pantai karena letak pantai di selatan pulau Jawa ini memiliki ombak yang sangat tinggi.
Kami makan bakso dan minum air kelapa di tepi pantai. Aku pun bermain beberapa wahana permainan yang disediakan di tepi pantai. Sangat menyenangkan. Aku berlibur di Yogyakarta selama satu minggu. Sungguh pengalaman yang tidak terlupakan. Di hari terakhir, aku dan keluarga kemudian diantar bude kembali ke bandara. Aku pun mengucapkan terimakasih kepada bude.
4. Cerita Liburan Sekolah dengan Membantu Ibu di Rumah
Liburan di rumah juga bisa menjadi pengalaman yang menyenangkan dan layak ditulis sebagai karangan tugas sekolah. Tidak perlu yang rumit-rumit, berikut contoh yang bisa Sahabat tulis:
Liburan semester akhir tahun lalu kebetulan saya dan keluarga tidak bepergian kemana-mana. Sehingga, selama dua minggu itu saya melakukan kegiatan di rumah maupun sekitar rumah dengan bermain bersama teman-teman kompleks. Meski tidak kemana-mana, namun momen liburan yang lalu cukup menyenangkan untuk saya. Selain dapat bermain bersama teman-teman sekitar, saya setiap hari membantu ibu saya di rumah. Setiap pagi setelah bangun tidur saya membantu ibu saya menyirami tanaman dan menyapu halaman. Setelahnya, saya membantu ibu mencuci beberapa piring dan peralatan di dapur.
Dari semua kegiatan itu, yang paling menyenangkan untuk saya adalah saat membuat kue. Di akhir tahun, ibu saya membuat beberapa jenis kue karena akan ada saudara yang datang dari jauh. Saya pun membantu ibu seharian di dapur menyiapkan adonan. Saya membantu ibu mencetak kue-kue kering menjadi bentuk-bentuk hati yang lucu.
Ketika memanggang pertama kali, ternyata saya lupa menaruh kacang mete di atas adonan. Jadilah cetakan pertama kue tidak diberi kacang mete. Ibu pun menasehati saya agar jangan lupa lagi. Akhirnya, kue cetakan pertama yang tidak ada kacang metenya saya yang menghabiskan sembari memanggang kue selanjutnya. Kuenya sangat enak, saya sangat suka membantu membuat kue bersama ibu karena saya bisa sekalian mencicipi kue-kue yang baru dipanggang.
Itulah contoh cerita liburan sekolah yang bisa Sahabat tulis untuk tugas Bahasa Indonesia di sekolah. Kamu tinggal mengubah isi ceritanya sesuai pengalamanmu selama liburan.
5. Cerita Liburan Sekolah dengan Bermain Kembang Api
Saat liburan sekolah ayahku membelikanku kembang api. Pada malam harinya kami menyalakannya di depan rumah. Ketika Ayahku mulai menyalakan kembang api tersebut, tiba tiba terdengar suara keras yang berbunyi duarrrr.
Aku sedikit kaget, begitu juga dengan satpam kompleks yang tidak jauh dengan kamin pada saat itu. Oo ternyata, ayahku keliru. Ayahku membeli sebuah petasan, bukanlah kembang api. Pada akhirnya satpam kompleks tersebut pun menghampiri kami dan menegur kami karena telah membuat kegaduhan di tengah perumahan.
6. Cerita Liburan Sekolah dengan Pergi ke Luar Negeri
Selama liburan, saya dan keluarga pergi ke luar negeri untuk jalan-jalan. Saya tidak bisa berbicara dengan orang lain, tapi saya mengerti sedikit apa yang mereka bicarakan. Mereka berbicara seperti orang Indonesia.
Ayah dan ibu saya berkata bahwa negara yang saya kunjungi tidak jauh dari Indonesia. Kata ibu, saat itu saya berada di Kota Tokyo.
Hari pertama saya hanya pergi bersama keluarga untuk makan bersama di pinggir jalan. Di hari lain saya berjalan-jalan untuk membeli oleh-oleh dan mendatangi beberapa tempat wisata di sana.
Saya sangat senang. Hari selanjutnya, ayah saya harus pulang duluan dan saya mengantarnya ke bandara. Sayang sekali ayah hanya dua hari bersama saya di luar negeri.
Setelah dari bandara, saya pulang ke hotel dan beristirahat. Besoknya saya pergi lagi ke tempat wisata yang saya tidak begitu sukai, lalu saya pulang dan bersiap-siap ke bandara keesokan harinya. Karena saya dan ibu harus pulang ke Indonesia.
7. Cerita Pengalaman Liburan Sekolah dengan Merawat Kucing
Awal liburan menjadi kesedihan bagi saya karena tiga kucing saya sakit mulai dari saya liburan hingga sekarang saat masuk sekolah. Awalnya kucing muntah dan tidak mau makan dan minum. Setelah itu saya bawa ke dokter. Kata dokter, kucing saya sakit. Ibu yang tau nama penyakit si kucing.
Akhirnya kucing saya bawa pulang dengan beberapa obat yang harus dikasih saat kucing makan. Kasihan sekali kucing saya yang tidak berdaya. Lalu beberapa hari kemudian, dua kucing lainnya terlihat lemas dan tidak bersuara.
Ternyata dua-duanya juga sakit. Lalu saya membawa kucing saya ke dokter lagi dan diberikan obat lagi. Sampai saat ini kucing saya masih terlihat lemas tidak mau diajak bermain. Saya selalu mengusap badan mereka dan memberikan makanan serta minuman dan obat.
8. Cerita Pengalaman Liburan Sekolah dengan Jalan-jalan di Kota Yogyakarta
Keluarga saya dan saya pergi ke rumah nenek saya di Yogyakarta bulan lalu. Itu merupakan perjalanan pertama saya ke kota ini. Kami pergi ke sana dua hari setelah upacara wisuda kakak saya di Semarang. Kami sampai di Yogyakarta pada malam hari. Kami menghabiskan satu minggu tinggal di rumah nenek saya yang berjarak 5 menit jalan kaki dari jalan Malioboro.
Pada pagi hari pertama, kami masih terlalu lelah setelah perjalanan panjang dari Semarang ke Yogyakarta. Jadi kami memutuskan untuk tetap di rumah untuk mengisi tenaga kami. Saya berjalan jalan di lingkungan rumah bersama kakak saya untuk merasakan bagaimana rasanya berada di Yogyakarta..
9. Cerita Pengalaman Liburan Sekolah dengan Memancing Bersama Ayah
Saya mengisi waktu libur tahun baru dengan pergi memancing ikan bersama ayah. Ayah saya mengajak saya pergi memancing bersamanya di sungai pada hari minggu pagi. Sungai itu terbentang membelah kebun kelapa sawit milik kami. Kami sarapan dulu di rumah dan kemudian berangkat sangat pagi dengan menggunakan sepeda motor.
Saat kami sampai di kebun kami, ayah saya memarkir motor itu di bawah pondok. Dia memintaku untuk mengumpulkan beberapa kayu kering dan rumput atau daun kering. Ketika saya sudah mengumpulkan kayu dan daun kering yang cukup, ayah saya menyalakan api di tengah tungku. Dia bilang bahwa asap dari api tersebut akan menakuti beberapa hewan berbahaya seperti beruang dan babi hutan untuk mendekat ke pondok sehingga hal itu akan membuat kami lebih aman.
Setelah membersihkan beberapa rumput liar disekitar pondok, ayah saya memberi saya sebuah cangkul dan meminta saya untuk menggali tanah untuk mencari cacing. Saat saya sudah memiliki jumlah cacing yang cukup, saya membawanya ke ayah saya dan kami langsung pergi ke sungai.
Kami memasang cacing di kail sebagai umpan untuk menangkap ikan. Sebagai pemancing pemula, saya tidak bisa memasang cacing pada kail dengan benar, dan terlihat seakan akan itu hampir jatuh dari kail, tapi ayah saya bilang itu tidak apa apa.
Ayahku baik sekali mau mengajarkanku dengan sabar hingga pada akhirnya aku bisa dengan sendirinya memancing serta mendapat hasil tangkapan berupa udang. Pada akhirnya saya sudah mengerti trik dan caranya dan berhasil menangkap udang yang banyak. Kemudian sebelum kami pulang ke rumah, kami memasak udang itu di pondok dan menyantap nya bersama.
10. Cerita Pengalaman Liburan Sekolah dengan Liburan ke Pantai
Liburan akhir tahun bulan Desember saat ini telah tiba. Tentunya sekolah mendapatkan jatah libur dalam waktu dua minggu.
Untuk mengisi hari libur, ayah dan ibu mengajakku liburan bersama dan memutuskan untuk pergi dan menginap di pantai.
Kebetulan lokasi rumah saya dengan pantai membutuhkan perjalanan yang cukup panjang sekitar sembilan jam menggunakan kendaraan mobil.
Demi mengejar pemandangan alam yang bagus, ayah memutuskan untuk pergi pada malam hari dengan harapan sampai pantai pagi hari dan dapat menikmati sunrise.
Pantai yang akan di kunjungi yakni pantai Menganti. Lokasi pantai tersebut berhiaskan pasir putih dengan air laut yang jernih.
Sesampainya di pantai pada pagi hari ayah dan ibu memutuskan untuk mendirikan tenda untuk beristirahat. Pemandangan matahari terbit pantai yang indah dinikmati oleh kami dengan penuh sukacita.
Seluruh keluargaku tampak senang dan antusias menikmati waktu bersama untuk liburan akhir tahun ini. (Z-10)
Menulis adalah kekuatan, dan setiap kata yang ditorehkan memiliki potensi untuk menginspirasi dan membawa perubahan.
Bagi Dee, menulis merupakan "me time" yang menyenangkan dan memberikan kebebasan kreatif.
Di tengah tantangan arus digital saat ini, kegiatan kelas menulis bermanfaat untuk mengasah kreativitas dan kemampuan menulis anak-anak.
Lomba Esai Universitas Terbuka 2024 diselenggarakan untuk memberikan kesempatan peserta kembangkan bakat menulis dan asah kemampuan kritis dan kreatif
Kalimat Innalillahiwainnailaihirojiun adalah ungkapan yang sering digunakan oleh umat Muslim ketika mendengar kabar duka atau menghadapi musibah.
Raisa Andriana mengungkapkan proses kreatifnya dalam menciptakan lirik lagu yang dimulai dari menulis cerita panjang hingga meramu kata-kata menjadi lirik yang teratur.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved