Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
AWAL tahun mungkin menjadi momen tak terlupakan bagi Ganindra Bimo, seorang aktor, model, presenter, sekaligus pecinta olahraga yang kini juga aktif di sosial media instagram-nya sebagai influencer.
Akibat cedera yang dibiarkan terus-menerus tanpa penanganan tepat, suami dari Andrea Dian ini divonis terkena saraf kejepit pada bagian lehernya.
Meski sempat takut, ia akhirnya memilih Lamina Pain and Spine Center untuk solusi pengobatan saraf kejepitnya.
Pria yang gemar berolahraga ini sebenarnya telah merasakan nyeri di area leher sejak 4-5 tahun lalu dan tidak pernah mengira kalau ini adalah gejala saraf kejepit.
Bimo sempat melakukan fisioterapi dan mengubah pola latihan. Namun, rasa sakitnya semakin tak tertahankan sehingga mengganggu aktivitasnya.
Karena itu, ia memutuskan memeriksakan diri ke Lamina Pain and Spine Center dan langsung berkonsultasi dengan dr Mahdian Nur Nasution, dokter spesialis bedah saraf yang profesional dan berpengalaman.
Setelah menjalani sejumlah pemeriksaan, dokter memberikan diagnosis saraf kejepit di lima titik saraf, namun yang terparah yakni di bagian leher dengan tiga titik jepitan saraf.
Bimo juga mengunggah cerita tentang penyakit itu di instagram miliknya dan menceritakan bagaimana dirinya bisa mengalami saraf kejepit.
“Jadi, gw itu kena HNP servikal grade 2 di 3 level yaitu C2-3, C4-5, C5-6,” kata Bimo dalam salah satu unggahan instagram-nya.
Ia juga mengungkapkan penyakitnya ini terjadi akibat cedera, tetapi dibiarkan saja dan tanpa ada penanganan yang tepat.
“Mungkin kelihatannya gw kaya nggak ngerasain sakit ya, tapi kalau lagi kumat level pain gw bisa sampai di angka 9. Sakitnya itu seperti kejepit, ada kalanya tangan kebas dan punggung kaya kebakar,” tambahnya.
Sebagai dokter yang menangani langsung kondisi Bimo, dr Mahdian menyarankan untuk melakukan tindakan endoskopi CESSYS dari Joimax. Dr Mahdian juga menjelaskan tentang saraf kejepit leher yang ternyata sangat berbahaya jika diabaikan.
Saraf Kejepit Leher dan Penyebabnya
Menurut dr. Mahdian, saraf kejepit leher merupakan suatu kondisi yang terjadi akibat adanya bantalan tulang atau sendi yang menonjol keluar dan menekan saraf di sekitarnya.
Faktor penyebabnya memang beragam, seperti cedera saat berolahraga, proses penuaan (degeneratif), kebiasaan menunduk saat bermain gadget, ataupun sering mengangkat beban berat dengan tumpuan yang salah.
“Gejala saraf kejepit leher juga bervariasi, seperti rasa nyeri yang menusuk, menjalar sampai ke area bahu dan pergelangan tangan, muncul sensasi kebas dan kesemutan hingga kelemahan otot pada lengan,” ungkap dr Mahdian, melalui keterangannya, Rabu (15/3).
Untuk mengatasi gejala nyeri yang semakin parah, Bimo akhirnya memberanikan diri untuk melakukan prosedur endoskopi Joimax.
Tindakan Minimal Invasif
Seiring berkembangnya teknologi modern di bidang kedokteran, saraf kejepit kini dapat ditangani dengan tindakan minimal invasif tanpa harus melakukan operasi bedah terbuka.
Endoskopi CESSYS Joimax merupakan teknologi mutakhir dari Jerman untuk mengatasi masalah saraf kejepit leher.
Dalam kasus Ganindra Bimo, prosedur ini menggunakan akses posterior (leher belakang) untuk memasukkan alat endoskop ke area saraf yang terjepit, melalui satu sayatan kecil sebesar 7 mm.
Dokter kemudian akan mengambil/membuang tonjolan bantalan tulang yang menekan saraf agar saraf terbebas dari jepitan.
“Teknologi ini memiliki berbagai keunggulan antara lain tanpa operasi, luka sayatan kecil, waktu tindakan relatif singkat, tanpa rawat inap, dan proses penyembuhan lebih cepat,” jelas dr Mahdian.
Bahkan, prosedur CESSYS lebih aman karena tidak merusak banyak jaringan di sekitar saraf dan risiko perdarahan yang minimal.
Setelah prosedur selesai, Bimo merasa sangat senang karena ternyata tindakan ini tidak terlalu menyeramkan seperti yang ia bayangkan.
Dokter juga menyarankan untuk tidak melakukan aktivitas berat selama satu minggu untuk mencegah cedera atau risiko komplikasi pasca tindakan. (RO/S-2)
Salah satu fungsi yang sangat berguna adalah pelacakan langkah. Penelitian menunjukkan bahwa menetapkan target langkah harian dapat mengurangi risiko penyakit jantung dan kematian dini.
Penerbitan PP Kesehatan ini akan mengancam keberlangsungan hidup 9 juta pedagang di pasar rakyat yang menyebar di seluruh Indonesia
Maka dari itu, kalian perlu menghilangkannya dengan beberapa cara di bawah ini. Cara mengatasinya pun tidak sulit dan bisa dilakukan sendiri.
Biasanya oatmeal ini dikonsumsi saat pagi hari untuk sarapan. Tidak heran oatmeal dikonsumsi sebelum memulai aktivitas, karena dalam kandungannya makanan ini memiliki nutrisi tinggi.
Dokter spesialis penyakit dalam Rudy Kurniawan mengatakan sarapan dengan karbohidrat tetap diperlukan untuk membantu mempersiapkan metabolisme tubuh.
Terlepas dari kemajuan dalam sektor kesehatan, masalah over treatment atau perawatan berlebihan tetap menjadi isu signifikan di Indonesia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved