Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
PENYEDIA jasa bimbingan belajar (bimbel) asal Depok, Jawa Barat, PT Lavender Bina Cendikia Tbk. (BMBL) akan IPO di awal 2023 Direktur Utama Lavender Bina Cendikia Galih Pandekar mengatakan, BMBL akan menjadi emiten yang pertama listing dari sektor pendidikan.
Menurutnya Lavender akan tercatat di papan akselerasi dengan pergerakan saham yang volatil dengan rentang yang lebar. Galih menilai masih banyak kemungkinan dan kesempatan yang bisa terjadi bagi perseroan dengan program belajar yang ingin dicapai. Menurutnya perusahaan bimbingan belajar tidak banyak saat ini, sehingga persaingan tidak terlalu ketat.
"BMBL berencana melakukan penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO) dengan melepas sebanyak 280.000.000 saham baru pada 2-4 Januari 2023 di Bursa Efek Indonesia (BEI)," ujar Galih.
Selain itu, BMBL termasuk perusahaan yang sehat dari segi keuangan dan pendanaan. Setelah melakukan IPO, lanjutnya, arus kas Lavender akan menjadi lancar dan rasio utang juga menjadi rendah dibawah 5 persen.
Bersamaan dengan pencatatan saham akan dicatatkan pula sebanyak-banyaknya 224.000.000 Waran Seri I. Bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek dalam IPO BMBL, yakni PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia dan PT KGI Sekuritas Indonesia.
"Sebagai perusahaan yang pertama listing dari sektor Pendidikan Lavender menjadi semakin menarik dengan listing di papan akselerasi, dimana pergerakan saham di papan akselerasi ini begitu volatile dengan range yang lebar," kata Galih.
Dengan melakukan IPO, lanjut Galih, masih banyak banyak kemungkinan dan kesempatanyang bisa terjadi Lavender Bimbel dengan Program Berbeda dari yang Lainnya·
Baca juga : Gandeng Perusahaan Jepang, UP Gelar Seminar dan Diskusi Mitigasi Bencana
PT Lavender Bina Cendikia adalah perusahaan yang bergerak di sektor pendidikan dengan spesifikasi bimbingan belajar dan konseling didirikan sejak 2011. Dibentuk oleh 2 orang dosen UI dengan hanya 8 llien dan sekarang berkembang mencapai 273 klien sebelum semester awal 2022.
Dengan produk yang bervariasi dan terus bertambah, perseroan memiliki produk andalan yang berbeda dan tidak dimiliki oleh kompetitor lain, yaitu program Supercamp atau karantina. Dimana program ini merupakan kontributor utama bagi perusahaan dalam meningkatkan revenue.
Lavender termasuk perusahaan yang sehat dari segi keuangan dan pendanaan. Dengan melakukan IPO, cash flow Lavender menjadi lancar, rasio utang juga menjadi rendah dibawah 5%. Saat ini perusahaan masih belum ada pinjaman jangka panjang sehingga jika nanti perusahaan berencana melakukan ekspansi, maka banyak pilihan pendanaan yang bisa perusahaan lakukan.
"Sebagai perusahaan yang bergerak di sektor Pendidikan dengan orientasi membantu klient/siswa untuk mencapai tujuan utamanya nya untuk berhasil masuk ke perguruan tinggi favorit. Saat ini Lavender memiliki tingkat kelulusan mencapai rata-rata 86% dalam sepuluh tahun dan terus meningkat, tentu menjadi nilai tambah utama untuk perusahaan dan juga di mata client," kata Galih.
Lavender nanti dimasukkan ke papan akselerasi bergabung dengan sekitar 23 perusahaan yang lain. Perusahaan memproyeksikan pertumbuhan untuk Lavender berdasarkan dengan valuasi DCF yaitu Rp200 per saham dengan WACC:15.7% mengindikasikan pertumbuhan P/E di 51x di bawah P/E sektor papan akselerasi di kisaran 66x. Dengan begitu, harga IPO di Rp187-196 masih undervalued.
Dalam jangka panjang Lavender sebagai pioneer dalam perusahaan Pendidikan yang berani masuk bursa akan menjadi perusahaan yang cepat berkembang dan akan diikuti oleh perusahaan di bidang serupa. (RO/OL-7)
Sejumlah perusahaan sudah memiliki syarat yang cukup untuk terjun ke bursa, baik dari sisi keuangan maupun tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance/GCG).
IPO sendiri merupakan sebuah langkah penggalangan dana yang digunakan oleh perusahaan melalui pasar modal, di mana perusahaan menjual sahamnya kepada publik untuk pertama kalinya.
Setelah IPO, perusahaan menargetkan di 2024 penjualan dapat meningkat hingga 20%. Pada jangka panjang lima tahun ke depan, pihaknya menargetkan pendapatan per bulan sebesar Rp100 miliar.
Dalam rencana IPO, perseroan membuka harga penawaran awal (bookbuilding) Rp100-Rp105 per saham dengan maksimal 680 juta lembar
Selama masa penawaran umum pada 3-6 Juni 2024, total permintaan yang masuk mencapai 25,54 miliar lembar Saham atau senilai Rp2,8 triliun, jauh di atas yang ditawarkan 620 juta lembar saham
PT Benteng Api Technic atau BAT Refractories berencana menggelar penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) saham di BEI dengan melepas 620 juta saham.
Profesionalisme adalah kunci utama dalam mengembangkan BUMN agar dapat memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat
IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (31/7) sore ditutup menguat di tengah pelaku pasar bersikap wait and see terhadap kebijakan suku bunga acuan The Federal Reserve (The Fed).
INDEKS Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (30/7) sore ditutup turun mengikuti pelemahan bursa saham kawasan Asia. IHSG ditutup melemah 47,04 poin.
Jumlah emiten yang tercatat di PT Bursa Efek Indonesia (BEI), per 19 Juli 2024, mencapai 934 perusahaan. Angka tersebut sudah naik dari jumlah yang tercatat pada akhir 2024.
INDEKS Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (29/7) sore ditutup naik mengikuti penguatan bursa saham kawasan Asia dan global. IHSG ditutup menguat 0,72 poin.
INDEKS Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat (26/7) sore ditutup menguat dipimpin oleh saham-saham sektor energi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved