Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Kenali Tahi Lalat yang Sehat dan Indikasi Kanker Kulit

Mediaindonesia.com
15/11/2022 22:00
Kenali Tahi Lalat yang Sehat dan Indikasi Kanker Kulit
Ilustrasi tahi lalat.(Antara/Monang Sinaga.)

MASYARAKAT diingatkan untuk mengenali ciri tahi lalat sehat dan yang mengindikasikan kanker kulit. Berikut ciri-cirinya.

"Jadi sebetulnya kalau tahi lalat yang normal dan sehat, bentuknya itu bagus dan simetris," kata Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (Perdoski) Cabang Jakarta dr. Danang Triwahyudi Sp.KK(K) di Jakarta, Selasa (15/11). Ciri lain dari tahi lalat yang sehat ialah warna yang timbul hanya satu warna dan tidak menimbulkan keluhan seperti rasa gatal ataupun mudah terluka. 

"Biasanya tahi lalat yang sehat itu tidak akan berubah, misalnya seperti tahi lalat yang dari lahir sudah ada. Justru yang harus diperhatikan yang baru timbul di usia dewasa ketika 20-30 tahunan," kata Danang. 

Danang mengingatkan jika ternyata tahi lalat yang dimiliki tidak memiliki ciri-ciri di atas, pemiliknya harus mewaspadai. Pada dasarnya tahi lalat tidak berbahaya. Namun, ketika ada keluhan seperti ditemukan bentuk tidak simetris, warna tahi lalat yang lebih dari dua hingga tiga warna, serta tepian tahi lalat yang tidak merata, kondisi itu dapat menjadi indikator dari kanker kulit.

Tahi lalat yang menjadi indikator kanker kulit pun cenderung mudah terluka terutama ketika terkena paparan radiasi sinar matahari yaitu UV A dan UV B. "Ketika ada gejala-gejala seperti gatal, mudah terluka dan berdarah, terutama dipicu sinar matahari itu wajib diwaspadai," ujar Danang. 

Tentu ketika sudah menemukan indikator tersebut, masyarakat direkomendasikan untuk segera melakukan pemeriksaan ke dokter spesialis kulit dan kelamin. Dengan demikian kondisi itu dapat terdeteksi secara lebih jelas bahwa indikator kanker kulit atau tidak. Berdasarkan laporan dari Globocan 2020, kanker kulit kini menempati posisi peringkat ke-25 dari kanker yang menyebabkan kematian di Indonesia. (Ant/OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu
Berita Lainnya