Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
JUMLAH kasus gangguan ginjal akut progresif atipikal pada anak hingga Kamis (3/11) sebanyak 323 dari 28 provinsi. Dengan rincian, sebanyak 34 kasus masih dirawat, 190 meninggal, dan 99 kasus sembuh.
Hal itu disampaikan Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes), M Syahril, dalam konferensi pers daring terkait: “Update Penanganan Covid-19 dan Gangguan Ginjal Akut”, di Jakarta, Jumat (4/11).
Syahril menambahkan, kasus gangguan ginjal akut ini mulai meningkat pada akhir Agustus 2022 hingga Oktober 2022.
Namun, lanjutnya, atas kerja sama Kemenkes, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), rumah sakit dan profesi lain seperti epidemiologi, apoteker dan psikolog berupaya melakukan sosialisasi tentang gangguan ginjal akut disebabkan banyak faktor. Mulai dari infeksi, dehidrasi, pendarahan, penyakit lain hingga keracunan.
Namun demikian, tambahnya, Posko Pengaduan kasus gangguan ginjal akut masih sepi.
“Keracunan itu bisa karena makanan, minuman dan juga karena obat-obatan,” ujar Syahril.
Dia menambahkan, sejak kasus GGAPA meningkat pada akhir Agustus 2022, Kemenkes mulai melakukan investigasi dan memilah kasus GGAPA satu per satu, melakukan pemeriksaan hingga melakukan biopsi ginjal pasien.
Baca juga: Jangan Anggap Remeh Demam pada Anak, Ini yang Harus Dilakukan Orangtua
Dari hasil pemeriksaan pasien mulai dari hasil pemeriksaan darah dan urine ditemukan zat-zat kimia etilen glikol (EG) dan dietilen glikol (DEG). Sementara berdasarkan hasil biopsi ditemukan suatu kerusakan ginjal yang disebabkan zat kimia.
Untuk itu, kata Syahril, Kemenkes melakukan pengumuman pelarangan sejak 18 Oktober 2022, Kemenkes melakukan pelarangan penggunaan obat sirop dengan maksudnya mengurangi tambahan kasus dan juga mengurangi jumlah kematian.
“Kemudian, BPOM (Badan Pengawasan Obat dan Makanan) melakukan kerja sama dengan kami dan mengumumkan dan merilis pada 23 Oktober 2022 terkait zat-zat masih aman digunakan,” ujarnya.
Selanjutnya, pada 25 Oktober 2022, Indonesia mendatangkan obat antidotum atau penawar merek fomepizole untuk kasus-kasus keracunan.
Syahril menambahkan, setelah pasien gangguan ginjal akut diberikan obat fomepizole, terjadi perbaikan kondisi yang sangat signifikan.
“Akhirnya didatangkan obat fomepizole ini dari Singapura, Australia, dan Jepang,” ujarnya.
Hingga kini, kata Syahril sudah terdapat 146 obat fomepizole telah didistribusikan ke 17 rumah sakit rujukan pasien gangguan ginjal akut. (OL-4)
KEPALA Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengatakan bahwa saat ini belum ada pembahasan lebih lanjut terkait dengan bantuan ganti rugi korban GGAPA
“Bila tidak ada jaminan kesehatan, bukan hanya perekonomian tapi juga hubungan antarsesama akan menunjukkan kerapuhannya.”
Beberapa penyebab tersering penyakit ginjal yaitu hipertensi dan diabetes. Lebih detailnya baca saja artikel ini.
Para korban gagal ginjal mengaku belum menerima sepeser pun hingga detik ini. Mereka dibiarkan sendirian.
Beberapa jenis obat sirup yang mengandung EG (ethylene glycol-EG), DEG (diethylene glycol-DEG) dan EGBE (ethylene glycol butyl ether) melebihi ambang batas.
Para orang tua kini tengah dikhawatirkan dengan munculnya senyawa kimia berbahaya yang terdapat dalam obat sediaan cair atau berbentuk sirup.
Kasus gagal ginjal kronik yang membutuhkan cuci darah di RSHS jumlahnya mencapai 10-20 anak per bulan
PENGADILAN Negeri Jakarta Pusat menggelar sidang lanjutan gugatan class action kasus Gagal Ginjal Akut Progresif Atipikal (GGAPA) yang terdampak pada anak-anak
HAMPIR dua tahun kasus gagal ginjal akut progresif atipikal (GGAPA) mencuat ke publik, pemerintah minta maaf dan memberikan bantuan kepada korban.
Perlu diketahui, tuntutan dari keluarga korban gagal ginjal akut pada anak di antaranya adalah ganti rugi terhadap korban baik itu yang masih bertahan maupun yang meninggal.
SETELAH empat kali sidang pemeriksaan dokumen, akhirnya PN Jakarta Pusat pada Selasa (21/3), memutuskan untuk menerima gugatan puluhan korban gagal ginjal akut anak sebagai class action.
Kementerian Kesehatan Uzbekistan mengatakan 18 anak meninggal setelah mengonsumsi obat sirup, Doc-1 Max, yang diproduksi oleh produsen obat India Marion Biotech.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved