Wisata Pari Manta RI Semakin Diminati, KKP: Hasilkan Rp230 Miliar

KEMENTERIAN Kelautan dan Perikanan (KKP) menyebut Wisata Pari Manta Indonesia yang tersebar di beberapa wilayah menempati peringkat ketiga di dunia. Adapun perkiraan pengeluaran wisatawan mendekati US$10,7 juta atau sekitar Rp165 miliar.

Angka tersebut berdampak langsung pada ekonomi Indonesia sebesar US$15 juta atau sebesar Rp230 miliar per tahun. Hal ini disampaikan Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut KKP Victor Gustaaf Manoppo.

“Dampak positif dari pengelolaan kawasan konservasi pari manta sudah terlihat. Salah satu lokasi destinasi wisata itu berada di Laguna Wayag, Papua, yang berperan penting bagi pengembangan wisata bahari Indonesia," jelasnya.

Baca juga: KTT G20 Kesempatan Emas Bagi Pemulihan Ekonomi dan Pariwisata

Nilai Pari Manta ketika dimanfaatkan dan digunakan secara berkelanjutan untuk pariwisata sebesar US$1 juta atau sekitar Rp15,4 miliar. Direktorat Konservasi dan Keanekaragaman Hayati Laut telah melakukan berbagai upaya perlindungan dan pelestarian keanekaragaman hayati.

Serta, perbaikan ekosistem dan pemanfaatan sumberdaya secara berkelanjutan bagi populasi spesies yang terancam punah untuk berkembang, termasuk pari manta.

Baca juga: Sandiaga: Sail Tidore 2022 Jadi Ikon Pariwisata yang Diunggulkan

"Populasi manta karang di Raja Ampat bertumbuh sekitar 8% per tahun. Ini merupakan populasi manta pertama dan satu-satunya di seluruh dunia yang dilaporkan tumbuh dan berkembang," imbuh Victor.

Kawasan Konservasi di Perairan Kepulauan Raja Ampat yang berada dalam Bentang Laut Kepala Burung (BLKB) Papua, mendapat penghargaan bergengsi Blue Park tingkat emas pada Konferensi Kelautan PBB di Lisbon, Portugal.

Seiring dengan itu, Raja Ampat diumumkan menjadi lokasi pengasuhan Pari Manta pertama di dunia yang terkonfirmasi berada di Laguna Wayag. Laguna Wayag ditetapkan sebagai Kawasan Konservasi Nasional melalui Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 32 Tahun 2022.(OL-11)