Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PENYERAPAN emisi Gas Rumah Kaca (GRK) terutama emisi karbon, masih menjadi tantangan besar yang harus ditangani oleh seluruh pemangku kepentingan untuk memitigasi dampak pemanasan global.
Sebelumnya, PBB pada Persetujuan Paris terkait Iklim telah memberikan mandat kepada pemerintah di berbagai negara untuk menjaga rata-rata kenaikan suhu global di bawah 2 derajat Celcius di atas level pra-industri, dengan target 1.5 derajat Celsius.
Secara ilmiah, jika suhu bumi naik lebih dari 1.5 derajat Celsius, dampak dari perubahan iklim akan lebih berbahaya tidak hanya bagi manusia, tetapi juga untuk keseluruhan ekosistem.
Menurut data Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi tahun 2022, saat ini Indonesia memiliki hutan tropis seluas 125,9 juta hektare dan menjadi urutan ketiga terbesar di dunia.
Baca juga: Indonesia Tingkatkan Target Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca
Dengan adanya keanekaragaman hayati yang dimiliki ini, Indonesia berperan penting untuk mengendalikan perubahan iklim secara signifikan dengan potensi penyerapan karbon emisi gas rumah kaca sebesar 113,18 gigaton.
Dengan peluang ini, kesempatan terbuka luas kepada komunitas dan masyarakat untuk turut memberikan kontribusi dalam melakukan penyerapan emisi gas rumah kaca.
Tetapi dalam implementasinya, terdapat tantangan tersendiri yang dihadapi dalam peningkatan proyek penyerapan gas karbon.
Kebanyakan dari masyarakat memiliki keterbatasan kapabilitas teknis untuk memenuhi standar penghitungan potensi penyerapan karbon yang diperlukan.
Memahami kebutuhan tersebut, startup teknologi iklim Fairatmos telah mengembangkan suatu platform untuk mendukung pengembangan proyek peyerapan karbon bagi komunitas, korporasi, dan pihak lain yang berminat.
Selain pengembangan proyek, Fairtamos juga berkomitmen untuk membantu pengembang proyek dalam aspek pendanaan bersama entitas komersial dan individu.
CEOFairatmos, Natalia Rialucky Marsudi mengatakan bahwa Fairatmos ingin memudahkan komunitas dan masyarakat untuk mengakses pasar karbon.
Ia menggarisbawahi komitmen Fairatmos dalam menyediakan akses yang merata bagi seluruh partisipan pasar karbon, seperti pengembang proyek, para tenaga ahli, donatur, dan penyeimbang, untuk secara kolektif membatasi kenaikan suhu global.
Salah satunya dengan meluncurkan Kolaborasi #PulihkanAtmosfer. Inisiatif ini merupakan kampanye kolaboratif antara organisasi, universitas dan bisnis yang memiliki keinginan untuk berkontribusi aktif dalam mengembalikan keseimbangan pada atmosfer Bumi.
“Komunitas tapak, petani dan masyarakat merupakan kelompok yang sangat rentan terhadap efek dari perubahan iklim, namun sering tidak memiliki sumber daya untuk memitigasi atau beradaptasi," jelasnya dalam keterangan Jumat (7/10).
Mekanisme pasar karbon hadir sebagai satu solusi, namun tantangan datang dari sulitnya menyusun proyek penyerapan karbon karena adanya hambatan teknologi dan kebutuhan finansial.
"Di sinilah Fairatmos menggunakan teknologi untuk menyediakan masyarakat terhadap akses yang lebih mudah kepada pasar karbon,” Natalia menjelaskan.
Pekan lalu Fairatmos telah meluncurkan produk pertamanya yaitu Digital Pre-Feasibility Study (Pre-FS) untuk penyerapan karbon melalui konservasi mangrove.
Platform Digital Pre-FS membantu proses verifikasi karbon dengan ringkas yang mencakup identifikasi, standardisasi dan pemilihan metodologi, hingga pengecekan kelayakan proyek berdasarkan kriteria metodologis, yang dimana proses biasa dapat memakan waktu 60 hari dengan biaya yang tinggi kini dapat dilakukan dalam waktu kurang dari 7 hari secara gratis.
Platform ini dibangun dengan teknologi Remote Sensing dan Machine Learning, yang dapat secara tepat memprediksi potensi proyek penyerapan karbon.
Dalam pengembangannya, Fairatmos juga selalu merujuk terhadap basis data yang dikeluarkan oleh pemerintah seperti data National Forest Reference Emission Level for Forest Deforestation and Forest Degradation yang dikeluarkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) untuk memastikan proyek berjalan sesuai dengan statistik dan fakta yang berlaku.
Beberapa proyek Digital Pre-FS yang sedang dijalankan oleh Fairatmos termasuk di antaranya program restorasi bakau di Muara Badak Ulu dan pedesaan Handil Terusan di Kalimantan Timur dan program restorasi bakau di Cilacap, Desa Ujungalang di Jawa Barat.
“Seluruh proyek ini mengikutsertakan komunitas petani dan inisiatif bisnis lokal, dengan tujuan untuk memperbaiki ekosistem lingkungan seperti wanatani dan bakau, melestarikan habitat natural seperti pohon bakau, membuat peluang turisme dengan ekoturisme, dan memfasilitasi inisiatif bisnis lokal dalam produk bakau,” tutur Natalia.
“Selain itu, kami juga membantu para pelaku bisnis dalam memerangi perubahan iklim dengan menyeimbangi emisi mereka, dan pada akhirnya menjadi carbon neutral atau perusahaan net-zero," katanya.
Saat ini, Fairatmos berdedikasi untuk menemukan solusi optimal end-to-end terhadap permasalah pemanasan global dan pelestarian habitat.
"Kami percaya bahwa menggabungkan kekuatan kemanusiaan dan teknologi dapat berdampak besar dalam memperbaiki kehidupan di Bumi,” ujar Natalia. (RO/OL-09)
Langkah nyata ini juga sebagai bentuk dukungan BMKG untuk memberikan data yang lebih akurat dalam mewujudkan target Net Zero Emission tahun 2060.
INDUSTRI menjadi salah satu sektor yang berkontribusi signifikan terhadap emisi karbon di Indonesia. Berdasarkan data di Indonesia Energy Transition Outlook (IETO) 2024,
UI NZI akan menjadi pusat dari dua kluster riset UI, yakni Center for Excellence in Energy Transition dan Center for Excellence in Conservation and Green Economy.
Indonesia dan Norwegia memperkuat kerja sama dalam upaya konservasi dan pengurangan emisi gas rumah kaca.
Lewat Program Iklim (ProKlim), Pama memfasilitasi masyarakat untuk meningkatkan ekonomi yang berbasis pada pelestarian lingkungan hidup.
Otomasi, sebagai inti dari teknologi operasional industri, dapat mengoptimalkan proses produksi dan menjadi kunci keberhasilan transformasi digital.
DTI-CX 2024, konferensi dan pameran transformasi digital terbesar di Indonesia, resmi dibuka hari ini. Acara ini digelar di JCC selama dua hari sejak 31 Juli hingga 1 Agustus 2024
Sekjen Kemnaker Anwar Sanusi, ungkap tren dunia kerja saat ini cenderung menuju hubungan kerja yang lebih fleksibel, seiring pertumbuhan tenaga kerja muda yang lebih menguasai teknologi.
Digitalisasi sektor energi dan sumber daya mineral (ESDM) mendesak untuk segera dilakukan agar menjawab tantangan produksi yang maksimal namun tetap efisien.
Yang menjadi target dari inovasi VCDLN adalah yang sudah memiliki kerangka kerja berbasis artificial intelligence (AI).
Disparekraf DKI Jakarta diminta meningkatkan kualitas pekerja di sektor wisata sesuai standar internasional. Hal ini terkait Jakarta yang bakal menyandang status Kota Global.
Momentum Hari Anak Nasional juga diharapkan dapat melahirkan aksi-aksi nyata yang berkelanjutan dalam melindungi anak di dunia digital.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved