Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Pelatihan Marketplace Produk Rumahan

Adit Kurniawan Sekolah Teknik Elektro dan Informatika, Institut Teknologi Bandung
30/8/2022 07:30

Selama dekade terakhir, teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dianggap dapat menjadi instrumen untuk mempercepat pembangunan ekonomi dan sosial, termasuk kesetaraan gender dan pemberdayaan masyarakat. Meski demikian, manfaat TIK belum dirasakan merata antara sektor-sektor dan kelompok-kelompok sosioekonomi, antara wilayah perdesaan dan perkotaan, serta antara perempuan dan pria. Kemiskinan, buta aksara, dan kurangnya kemampuan menggunakan komputer serta hambatan bahasa merupakan faktor-faktor yang menghalangi akses ke infrastruktur TIK, terutama di negara-negara berkembang.

Menurut Bank Dunia, perhatian harus lebih diarahkan pada pemberdayaan masyarakat dan kaum miskin sebagai pengguna informasi, dengan memberikan pelatihan yang terkait dengan pengumpulan, pengemasan, dan penyebaran pengetahuan lokal. Selain itu, memastikan teknologi-teknologi baru, seperti komputer dan internet dikombinasikan dengan teknologi yang menjangkau lebih banyak masyarakat, khususnya di perdesaan.

Penyediaan materi yang relevan dalam bahasa lokal melalui teknologi yang murah dan mudah digunakan, yang dapat diakses oleh masyarakat dengan kemampuan pemahaman yang terbatas, juga sangat penting jika TIK memang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan mereka. Intervensi TIK yang diarahkan pada pemberdayaan masyarakat secara ekonomi dapat memanfaatkan potensi teknologi-teknologi ini sebagai ilmu dan alat jejaring bagi masyarakat sebagai produsen dan distributor barang.

Jaringan koperasi masyarakat di Indonesia menawarkan kesempatan besar dan mungkin berperan penting dalam penyediaan akses TIK yang efektif dan berkesinambungan. Apalagi, jika mereka didukung untuk mengembangkan kegiatan dalam menyediakan jasa jaringan serta TIK.

Saat ini teknologi informasi sudah dapat diakses dan digunakan oleh hampir semua lapisan masyarakat. Secara umum manfaat teknologi informasi dan komunikasi terhadap masyarakat sudah terbukti sangat positif, termasuk terhadap peningkatan pemberdayaan sektor pendidikan dan sektor perekonomian di daerah perkotaan (urban) maupun di daerah perdesaan (rural). Namun, untuk masyarakat kelas bawah, terutama kelompok masyarakat perkotaan dengan tingkat pendidikan rendah, akses terhadap informasi dan komunikasi belum sepenuhnya dapat dimanfaatkan untuk membantu mereka meningkatkan pengetahuan maupun kualitas hidup. Hal itu karena pemahaman informasi oleh masyarakat tersebut masih terbatas.

Di sisi lain, karena latar belakang dan sosiokultural masyarakat tingkat bawah tersebut masih bervariasi, sering kali pemanfaatan akses teknologi informasi dan komunikasi dilakukan sendiri-sendiri sehingga rawan menimbulkan penafsiran yang berbeda-beda, bahkan bisa cenderung misleading. Dengan kata lain, kesenjangan digital pada kelompok masyarakat tertentu masih merupakan tantangan walaupun mereka sudah memiliki akses terhadap berbagai sumber informasi dan media sosial. Oleh karena itu, diperlukan bimbingan dan pembinaan agar dapat memahami dan memanfaatkan teknologi informasi dengan benar untuk tujuan positif.

 

Pascapandemi

Atas dasar pertimbangan itulah Tim Pengabdian Masyarakat (PkM) Institut Teknologi Bandung tergerak untuk melaksanakan pelatihan penggunaan dan pemanfaatan teknologi informasi kepada sekelompok masyarakat di RW 07, Kelurahan Cicaheum, Kecamatan Kiaracondiong, Kota Bandung, Jawa Barat. Kegiatan tersebut berupa pelatihan marketplace untuk pemasaran produk secara online. Pelatihan ini merupakan kontribusi yang sangat berarti bagi masyarakat bawah dalam merevitalisasi kondisi sosial-ekonomi mereka, terutama bagi kelompok masyarakat yang kehidupan perekonomian sehari-harinya mengalami penurunan akibat terdampak pandemi covid-19.

Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini ialah untuk memberikan pembinaan yang berkelanjutan dalam penggunaan teknologi informasi dan media sosial kepada masyarakat, sekaligus memberi pelatihan/penyuluhan/edukasi penggunaan teknologi informasi dalam menerapkan adaptasi kebiasaan baru pascapandemi covid-19. Kegiatan ini juga merupakan kelanjutan dari pengabdian kepada masyarakat yang telah dilaksanakan pada 2020 dan 2021, yang mencakup masyarakat di RW 07, Kelurahan Cicaheum, Kecamatan Kiaraconding, Kota Bandung, sebagai wilayah binaan.

Metodologi yang digunakan pada kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini mengggunakan pendekatan melalui pelatihan/penyuluhan penggunaan teknologi informasi dengan aktvitas berupa bimbingan dan pembinaan masyarakat terkait teknologi informasi yang dikombinasikan dengan ceramah-ceramah dan pelatihan. Tim peneliti juga membuat dan mengembangkan modul pelatihan/penyuluhan untuk mencerdaskan masyarakat dalam pemanfaatan teknologi informasi serta pemasaran/promosi produk/toko online sehingga dapat berdampak pada optimalisasi penggunaan informasi dan peningkatan pemulihan ekonomi masyarakat.

Pelatihan pemasaran online (marketplace) ini diberikan kepada masyarakat RW 07, Kelurahan Cicaheum, Kecamatan Kiaracondong, sebagai wilayah binaan. Adapun kegiatannya dilaksanakan di Masjid Al-Hidayah, Jalan Sulaksana Baru II, RT 06/RW 07, Kelurahan Cicaheum. Peserta pelatihan terdiri atas kelompok masyarakat yang berdomisili di sekitar masjid. Dalam keseharian, mereka terbiasa jualan produk rumahan berupa makanan hasil olahan yang dijajakan dengan menggunakan meja-meja kecil di depan rumah atau gerobak kaki lima. Cara ini membuat calon pembeli terbatas pada warga sekitar atau konsumen yang lewat di sekitar tempat mereka berjualan.

Program pelatihan ini bertujuan melatih kelompok masyarakat bawah tersebut agar bisa memanfaatkan teknologi online dari berbagai aplikasi sebagai wahana jualan produk rumahan mereka sehingga diharapkan bisa meningkatkan omzet penjualan dengan jangkauan pemasaran yang lebih luas.

Kegiatan ini dimulai dengan persiapan-persiapan melalui diskusi dalam grup Whatsapp jemaah masjid. Setelah jumlah warga yang menyatakan membutuhkan pelatihan ini terkonfirmasi, persiapan pelaksanaan kegiatan dimulai dengan rapat bersama pengurus DKM untuk mengoordinasikan tempat pelatihan, jadwal pelatihan, serta peralatan dan fasilitas yang diperlukan (laptop, in-focus, dll). Jadwal pelatihan pun disepakati dilaksanakan pada setiap Jumat sore menjelang malam, selama 6 minggu. Kemudian untuk komunikasi antara peserta dan narasumber dibentuklah grup Whatsapp, yang anggotanya terdiri dari warga masyarakat sebanyak 12 orang serta narasumber 3 orang yang terdiri atas 1 dosen dan 2 mahasiswa ITB.

Tim Pengabdian kepada Masyarakat yang terdiri dari dua mahasiswa ITB ini berasal dari Program Studi Teknik Telekomunikasi yang mengambil Kuliah Kerja Nyata (KKN-A) sebagai bagian dari program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Mereka berperan sebagai narasumber yang memberikan dan menyampaikan materi pelatihan, sekaligus mempraktikkan secara langsung cara-cara menggunakan aplikasi pada perangkat smart phone untuk menjual produk-produk secara online.

 

Evaluasi hasil

Hasil evaluasi dari pelatihan marketplace ternyata disambut antusias masyarakat dan dirasakan manfaatnya oleh mereka. Pelatihan ini telah memberikan kontribusi kepada masyarakat dalam meningkatkan penjualan produk mereka secara online sehingga bisa memasarkan dan mempromosikan produk dengan jangkauan yang lebih luas.

Secara umum, kegiatan ini telah berkontribusi dalam mendukung upaya pemerintah untuk mendorong pemberdayaan ekonomi masyarakat dengan merevitalisasi kondisi sosial-ekonomi mereka. (M-4)

 

Keterangan Penulis

Adit Kurniawan

Dosen Sekolah Teknik Elektro dan Informatika, Institut Teknologi Bandung

 

- S-1 Teknik Elektro, ITB (lulus 1986)

- Magister bidang electronics and communications dari RMIT University, Australia (1996)

- Doktor bidang telecommunication engineering dari University of South, Australia (2003)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya