Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
DEKAN Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar Muammar Muhammad Bakry mengatakan berbangsa dan bernegara merupakan fitrah manusia sebagai makhluk ciptaan Allah SWT.
"Jadi, kita bernegara dan berbangsa itu adalah sesungguhnya fitrah manusia. Itu tertuang dalam Al Quran Surat Al Hujurat ayat 13, yang tertulis 'wahai manusia sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan. Kemudian, Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal'," kata Muammar seperti dilansir Antara di Jakarta, Rabu (24/8).
Dengan demikian, menurut dia, apabila berbangsa dan bernegara dianggap oleh pihak tertentu sebagai tagut ataupun kafir, maka anggapan itu berarti menyalahi kodrat Ilahi, kodrat sebagai manusia, atau naluri manusia.
Imam Besar Masjid Al Markaz Al Islami Makassar, Sulawesi Selatan, itu menjelaskan sejatinya tidak ada hal secara baku atau ditentukan oleh Nabi Muhammad SAW mengenai praktik ataupun konsep yang ditawarkan dalam Alquran dan hadis mengenai model negara.
Yang ada, kata dia, adalah mengenai prinsip berbangsa dan bernegara sehingga narasi negara kafir dan tindakan mengharamkan nasionalisme itu terpatahkan.
"Yang ada adalah prinsip-prinsip bernegara dan berbangsa dalam Al Quran dan hadis yang ditawarkan Nabi Muhammad SAW, misalnya musyawarah, keadilan, dan kemanusiaan. Itulah yang harus dibangun," jelas Muammar.
Oleh karena itu, tambah dia, sejatinya Pancasila menawarkan hal-hal yang persis seperti yang ditawarkan Nabi Muhammad SAW dalam konsep Piagam Madinah. Menurutnya, Pancasila merupakan hasil kemahiran para pendiri bangsa ini dalam merumuskan negara Indonesia dengan menggunakan asas Pancasila.
Baca juga: Pembangunan Kepemudaan Harus Berkolaborasi dan Libatkan Sektor Lain
Kemudian terkait dengan narasi haramnya negara dan praktik nasionalisme, menurut Muammar, hal tersebut muncul karena adanya pihak-pihak tertentu yang keliru memahami dalil Al Quran atau hadis.
"Maka tentunya, kita luruskan dengan dalil yang sama, Nabi Muhammad itu sudah mengatakan bahwa suatu saat ada umatku yang merusak Al Quran dan hadis dengan pemahaman yang keliru. Itu yang sekarang terjadi saat ini," kata dia.
Dengan demikian, dia menilai kelompok yang kerap merongrong Pancasila dengan dalil haram patut diduga tidak memahami makna ayat-ayat Alquran atau bahkan memang sengaja berencana merusak pemahaman moderat dan persatuan anak bangsa.
Muammar berharap segenap pihak, khususnya tokoh agama dan pemerintah mampu lebih proaktif menarasikan wacana keagamaan yang moderat sebagai jihad untuk kemajuan bangsa.
"Jangan sampai kita menjadi silent majority (mayoritas bisu). Kita tertidur, padahal masyarakat sedang membutuhkan wacana-wacana keislaman yang sejuk. Harus ada keberanian sebagai jihad kita untuk menarasikan lebih masif wacana-wacana keislaman itu," kata dia.
Di samping itu, lanjut Muammar, kerja sama semua pihak dibutuhkan, terutama melalui penguatan solidaritas antarkelompok masyarakat sipil dengan mengerahkan kekuatan ormas keagamaan yang moderat.
"Melalui langkah itu, pemahaman keagamaan lahir dari bawah sehingga tidak ada pula kesan bahwa pemerintah ini mencekoki dan memaksa pemahaman mereka tersendiri. Jadi, saya kira kekuatan bottom-up serta top-down perlu ada secara regulatif dan harus lebih masif dari bawah," ucap dia. (Ant/OL-16)
Universitas Nusa Cendana dianggap paling menarik dan terpilih menjadi role model untuk implementasi Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS).
Perpanjangan Operasi Madago Raya merupakan upaya Polri dalam menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah Sulteng.
Komnas Perempuan menyayangkan keberadaan aparatur pemerintah dan penegak hukum namun terindikasi justru semakin memperkeruh keadaan dan tidak menerima penjelasan korban.
SEBANYAK 700 warga Gading Nias Residences bergabung dalam kegiatan halal bihalal yang diselenggarakan untuk menjalin hubungan yang erat dan penuh semangat.
Tampaknya, toleransi antarumat beragama di tengah kemajemukan masyarakat yang sangat kompleks di Tanah Air mendapat rekognisi dari Jerman.
Tak hanya warga beragama Kristen (Protestan dan Kotolik), tetapi umat Muslim (Islam), Hindu, dan Buddha pun berbaur membantu kesuksesan hari raya tersebut.
Tujuan kerja sama untuk memberikan pembinaan dan pemahaman tentang ideologi Pancasila di kalangan generasi muda, khususnya mahasiswa yang berkuliah di UPI Kampus Cibiru.
Di tengah tantangan arus digital saat ini, kegiatan kelas menulis bermanfaat untuk mengasah kreativitas dan kemampuan menulis anak-anak.
Ratusan anak mengerubungi Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana Joko saat bermain kuis Pancasila dalam puncak perayaan Hari Anak Nasional di Istora Papua Bangkit.
UPAYA penguatan Pancasila yang dimulai pada periode pertama pemerintahan Presiden Joko Widodo mesti dilanjutkan oleh pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
PARTAI NasDem pada 25-27 Agustus 2024 mendatang akan menyelenggarakan perhelatan akbar dalam tradisi keorganisasian partai, yaitu kongres ke-3.
PANCASILA pro pembangunan berkelanjutan. Itu pilihan tunggal atau tujuan Proklamasi tidak kesampaian.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved