Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
SABTU (23/7) diperingati sebagai Hari Anak Nasional 2022. Dengan tema “Anak Terlindungi, Indonesia Maju”, ada begitu banyak program yang diadakan oleh berbagai pihak dalam rangka memperingati hari tersebut.
Salah satunya adalah program National Kids Day, yang baru pertama kali diadakan oleh Rumah Sakit Universitas Kristen Krida Wacana (RS Ukrida). Bekerja sama dengan Neo Soho Mall, rumah sakit yang terletak di Kebon Jeruk, Jakarta Barat itu mengadakan talkshow pada Sabtu (23/7).
Dengan mengangkat topik hepatitis akut yang belum lama ini ramai diperbincangkan publik, RS Ukrida mengadakan talkshow dengan pembicara dokter spesialis anak Arnold Soetarso.
Baca juga : Orangtua Diminta tidak Panik Jika Anak Tunjukkan Gejala Awal Hepatitis
Dalam talkshow tersebut, Arnold membahas tentang gejala-gejala hepatitis baik di awal maupun lanjutan. Sama seperti penyakit lainnya, hepatitis juga diawali dengan demam lalu berlanjut dengan air seni berwarna seperti teh dan mata menguning.
Arnold berpesan agar orangtua tidak panik jika anak mereka mengalami gejala hepatitis. Sebagian besar hepatitis bisa sembuh dengan sendirinya, yaitu fungsi hati akan kembali normal.
Orang tua juga harus mempunyai inisiatif untuk mencari tahu gejala-gejala hepatitis agar bisa sigap membawa anak ke dokter jika si anak sudah mengalami gejala yang mengharuskan untuk dibawa ke rumah sakit.
Baca juga : Hepatitis Akut Pantang Dianggap Sepele
Jika anak telat ditangani, si anak dapat mengalami gangguan kesadaran dan harus dirawat secara intensif.
Tanda bahaya anak adalah seperti berikut:
Penanganan yang dilakukan dokter di rumah sakit adalah dengan mencari tahu jenis hepatitis apa yang dialami. Lalu dokter akan melakukan tes fungsi hati untuk melihat derajat kerusakan hati, pemeriksaan darah juga tidak lupa dilakukan. Selanjutnya elektrolit pasien akan diperiksa.
Baca juga : Orangtua Diingatkan Pantau Tumbuh Kembang Anak untuk Deteksi Dini Diabetes
Untuk hepatitis sendiri, belum ada antivirus yang ditemukan. Dokter hanya akan memberikan obat berdasarkan apa saja yang kurang dari tubuh pasien. USG juga dilakukan agar bisa terlihat apakah ada penyebab lain atau tidak.
Sumber penularan hepatitis secara umum berasal dari makanan dan minuman yang tercemar. Untuk lebih spesifiknya, hepatitis A, D dan E bisa menular melalui makanan dan minuman yang kotor atau tercemar. Kemudian, hepatitis B dan C menular melalui darah atau cairan tubuh yang mengandung hepatitis, seperti saat menggunakan jarum suntik atau melakukan hubungan badan.
Oleh karena itu, kita harus menjaga kebersihan kita sebelum makan dengan mencuci tangan dengan benar dan juga memakan makanan yang bergizi agar nutrisi kita tetap terpenuhi.
Baca juga : Perbaikan Jadwal Makan Bisa Atasi Anak Susah Makan
Berikut adalah cara pencegahan hepatitis:
Saat sesi tanya jawab dibuka, ibu-ibu yang hadir di sana pun mulai bertanya. Pertanyaan pertama yang ditanyakan ibu Leha adalah apakah hepatitis bisa diturunkan pada anak? Arnold pun menjawab jika hepatitis B dapat diturunkan pada anak semenjak dalam kandungan. Namun, dengan bantuan program pemerintah hal itu dapat dicegah. Saat ibu bayi yang baru lahir positif hepatitis B, maka si bayi akan disuntuk agar tidak tertular ibunya.
Acara talkshow tersebut diakhiri dengan sesi tanya jawab tersebut. Sebagai penutup, Arnold menyampaikan harapannya untuk anak-anak di Indonesia.
Baca juga : Ini Beda Demam Biasa dengan Demam Tifoid
“Harapan saya adalah anak-anak kita khususnya di Indonesia ini, terlindungi dari berbagai macam penyakit yang sedang heboh di saat ini seperti hepatitis, covid-19, ataupun penyakit-penyakit lainnya,” jawabnya.
Dia juga berharap agar kebutuhan-kebutuhan anak lainnya dapat terpenuhi dalam masa pandemi ini. (OL-1)
Baca juga : Waspada, Anak Usia 8 Tahun ke Bawah Rentan Alami Gangguan Penglihatan
Salah satu fungsi yang sangat berguna adalah pelacakan langkah. Penelitian menunjukkan bahwa menetapkan target langkah harian dapat mengurangi risiko penyakit jantung dan kematian dini.
Penerbitan PP Kesehatan ini akan mengancam keberlangsungan hidup 9 juta pedagang di pasar rakyat yang menyebar di seluruh Indonesia
Maka dari itu, kalian perlu menghilangkannya dengan beberapa cara di bawah ini. Cara mengatasinya pun tidak sulit dan bisa dilakukan sendiri.
Biasanya oatmeal ini dikonsumsi saat pagi hari untuk sarapan. Tidak heran oatmeal dikonsumsi sebelum memulai aktivitas, karena dalam kandungannya makanan ini memiliki nutrisi tinggi.
Dokter spesialis penyakit dalam Rudy Kurniawan mengatakan sarapan dengan karbohidrat tetap diperlukan untuk membantu mempersiapkan metabolisme tubuh.
Terlepas dari kemajuan dalam sektor kesehatan, masalah over treatment atau perawatan berlebihan tetap menjadi isu signifikan di Indonesia.
Gejala hepatitis pada anak tidak selalu ditandai dengan ciri mata kuning tapi justru dimulai dengan gejala yang mirip flu atau flu like syndrome.
Orang tua harus mengenali gejala awal hepatitis pada anak. Hal ini berguna untuk mencegah dampak kronis dan efek jangka panjang.
Hepatitis A bisa menjadi normal kembali karena dia biasanya menyerap inflamasi di sekitar hati.
PM Inggris Rishi Sunak meminta maaf atas hasil penyelidikan yang mengungkapkan 30 ribu orang terinfeksi HIV dan Hepatitis setelah mendapatkan transfusi darah yang terkontaminasi.
Transplantasi hati ialah satu-satunya pilihan bagi pasien dengan gagal hati yang tidak responsif terhadap pengobatan dan intervensi bedah alternatif.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved