Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
UPAYA memperhitungkan masa puncak kasus positif covid-19 pada saat ini, berbeda dengan dengan masa puncak covid-19 sebelumnya. Sebab, masyarakat sudah memiliki kekebalan tubuh dan subvarian BA.4 dan BA.5 memiliki karakteristik mudah menyebar.
"Sebetulnya ada dua hal yang perlu diwaspadai dan dipahami terkait perkembangan subvarian Omikron dalam mencapai puncak. Tidak seperti sebelumnya, karena dalam prediksi puncak, banyak faktor yang harus dipahami," jelas epidemiolog dari Universitas Griffith Dicky Budiman, Selasa (19/7).
Adapun faktor pertama, lanjut dia, kompleksitas dari situasi pandemi covid-19 saat ini, yang membuat perhitungan tidak semudah sebelumnya. Mengingat, jumlah masyarakat yang memiliki imunitas atau divaksin covid-19 sudah lebih banyak.
Baca juga: 5.085 Kasus Covid-19 Terdeteksi Hari Ini
Akan tetapi, dengan variasi, durasi dan level proteksi yang beragam. Lalu, terdapat kombinasi dua vaksin reguler, namun terinfeksi covid-19, atau bahkan sudah dosis booster juga tetap terpapar.
Menurut Dicky, sejumlah faktor tersebut membuat perhitungan puncak kasus covid-19 tidak mudah. Ketika datang subvarian baru, maka akan dihadang benteng imunitas. Sehingga, kecepatan penularan covid-19 di kelompok yang berisiko perlu waktu.
Baca juga: Jangan Lengah, Subvarian Covid-19 BA.4 dan BA.5 Bisa Tulari Orang yang Sudah Divaksin
Lebih lanjut, dia menjelaskan bahwa puncak kasus covid-19 di Indonesia ialah ketika kasus infeksi umumnya mencapai kelompok berisiko. Sebab, strategi testing covid-19 di Tanah Air masih terbatas. "Alhasil kasus yang terdeteksi masih sedikit," pungkasnya.
Kemudian faktor kedua, dalam konteks masyarakat berkembang, sehingga jika sakit atau terinfeksi covid-19, tidak langsung ke rumah sakit. Sekitar 70% masyarakat Indonesia diketahui cenderung minum obat dan tinggal di rumah, ketika mengalami sakit tidak terlalu berat.
Dicky menyebut ada tiga hal yang perlu diperhatikan, yakni puncak kasus infeksi, kasus kesakitan dan puncak kematian akibat covid-19. "Kita harus melihat hati-hati dalam manajemen data dan testing, serta tracing yang perlu ditingkatkan juga," tuturnya.(OL-11)
MESKIPUN angka kasus covid-19 di Singapura meningkat tajam dalam sepekan terakhir, hal ini tidak berdampak signifikan terhadap pariwisata di Batam.
Kadinkes Kota Depok Mary Liziawati mengatakan beberapa hari ini kasus covid-19 di Kota Depok terus mengalami lonjakan.
Jubir Kemenkes Mohammad Syahril mengakui banyak sekali pengalaman yang didapat masyarakat Indonesia selama pandemi beberapa waktu lalu dalam penanganan penyebaran covid-19.
Direktur Pasca Sarjana Universitas Yarsi Prof Tjandra Yoga menilai seharusnya vaksin covid-19 harus tetap gratis.
Sejak Oktober lalu, jumlah kasus perminggu kurang lebih hanya 80-an kasus. Kemudian meningkat di November menjadi 100-150 kasus dan di Desember sudah mencapai lebih dari 300 kasus per minggu
Kendati kasus baru mengalami kenaikan, jumlah kematian baru secara global ternyata hanya sekitar 3.000, atau turun 8% dibandingkan dengan periode 28 hari sebelumnya.
KASUS Covid-19 kembali naik, Pemerintah Kota Semarang, Provinsi Jawa Tengah, mewaspadai munculnya Covid-19 JN1 dengan pengawasan ketat di pintu masuk kota.
ORGANISASI Kesehatan Dunia (WHO) mengklasifikasikan jenis virus covid-19 varian JN.1 sebagai VOI atau 'varian yang menarik'.
"Jadi bukan dari varian yang menginfeksinya. Kelompok dengan kekebalan rendah seperti lansia, orang dengan komorbid, diabetes, hipertensi, gangguan ginjal khususnya yang tidak terkontrol
"Peningkatan Kasus juga tidak ada hubungannya dengan peningkatan kasus di Singapura ya. Di Indonesia bukan lonjakan tapi peningkatan kasus karena dari 60 ke 267 kasus baru dari minggu ini saja,"
WHO menyebut pandemi Disease X yang berpotensi merenggut nyawa 50 juta orang di dunia ini akan lebih parah dari covid-19.
ANGKA dosis vaksinasi keempat atau booster kedua vaksinasi covid-19 di Indonesia masih 3,5 juta atau 1,98%. Sementara dosis ketiga atau booster pertama baru 38,19%.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved