Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Jaga Kebersihan Tangan dan Hidung Bisa Perkecil Potensi Tertular Covid-19

Budi Ernanto
13/7/2022 15:00
Jaga Kebersihan Tangan dan Hidung Bisa Perkecil Potensi Tertular Covid-19
Enovid.(DOK IST)

LONJAKAN kasus covid-19 di Indonesia masih belum teratasi. Terbukti penambahan kasus baru harian dalam sepekan terakhir tercatat lebih dari 2.500 kasus.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan bahwa di Indonesia persentase sebaran kedua subvarian Omicron, yaitu BA 4 dan BA 5 mencapai 80%. Bahkan angka sebaran di DKI Jakarta mencapai 100%. BA 4 dan BA 5 disebutkan lebih menular dari varian sebelumnya karena lebih mudah menempel pada sel manusia, serta mampu menghindari sel-sel kekebalan di dalam tubuh. Subvarian ini pun dapat memengaruhi hasil tes PCR karena mengandung perubahan genetik putusnya gen S.  

Mengutip dr Mohammad Syahril SpP MPH selaku Juru Bicara Kementerian Kesehatan, BA 4 dan BA 5 memiliki kemungkinan menyebar lebih cepat dibandingkan subvarian omicron sebelumnya, yaitu BA 1 dan BA2. Masyarakat diharapkan mewaspadai adanya immune escape, yaitu kondisi di mana imunitas seseorang memiliki kemungkinan lolos dari perlindungan kekebalan akibat dari paparan atau infeksi varian Omicron.

Hal lain yang dapat memperluas transmisi subvarian ini adalah penerapan prokes yang semakin longgar dan kian banyaknya perhelatan yang mengundang berkumpulnya khalayak dalam jumlah massal.

Sekretaris Jenderal organisasi kesehatan dunia WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam konferensi pers yang digelar Selasa (12/7) menyampaikan bahwa covid-19 masih dinyatakan sebagai Darurat Kesehatan Masyarakat yang Menjadi Perhatian Internasional atau Public Health Emergency of International Concern (PHEIC) sehingga harus diantisipasi oleh negara dan masyarakat internasional.

Perusahaan farmasi asal Kanada, Sanotize, mengatakan yang terpenting saat ini dan ke depannya adalah mencegah virus masuk ke dalam tubuh dengan menjaga kebersihan tangan dan hidung yang merupakan pintu masuknya virus ke dalam tubuh, terutama paru-paru.

Baca juga: Ini Tips Menjaga Kebersihan Gigi dan Mulut Selama Berpuasa

Sanotize sendiri memiliki nose sanitizer bernama Enovid yang memiliki teknologi dengan kemampuan membunuh virus di rongga hidung. Menurut Sanotize, Enovid merupakan alat kesehatan portable yang mudah dibawa kemana-mana dan sangat mampu melindungi diri dari berbagai virus di mana pun dan kapan pun.

"Enovid menghasilkan fresh nitric oxide yang ketika disemprotkan ke hidung akan bertindak sebagai penghalang dan pembunuh virus, pencegah inkubasi dan penyebaran virus ke paru-paru," terang Sanotize dalam keterangannya, Rabu (13/7).

Enovid, sambung Sanotize, telah lolos uji klinis fase 3 yang dilakukan pada pasien Covid-19 yang berisiko mengalami peningkatan penyakit, pasien yang tidak divaksinasi, pasien dalam kelompok usia menengah dan lebih tua serta pasien dengan penyakit penyerta (komorbid).

"Hasilnya, jangka waktu penyembuhan covid-19 untuk pasien yang diberikan Enovid rata-rata adalah 4 hari dibandingkan dengan 8 hari pada kelompok plasebo (tidak diberikan Enovid). Penggunaan Enovid aman dan ditoleransi dengan baik oleh pasien," kata Sanotize.

"Di Indonesia Enovid diimpor oleh PT Laniros Dian Pharma setelah mengantongi izin edar Alat Kesehatan Luar (AKL) dari Kementerian Kesehatan RI," imbuh mereka.

“Kami menghadirkan Enovid di Indonesia agar dapat mudah diakses oleh masyarakat sehingga dapat membantu penanggulangan Covid-19 di Indonesia”, ungkap Elisabeth Paulus Direktur PT Laniros Dian Pharma.

“Masyarakat sudah jenuh berdiam di rumah, mobilitas pun diperlukan agar roda ekonomi kembali bergerak. Enovid dapat menemani aktivitas yang mengharuskan kita bertemu dengan banyak orang”, tambahnya. (R-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Budi Ernanto
Berita Lainnya