Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
DOKTER gigi dari Klinik Rata Gita Caesaria mengingatkan para orangtua agar tidak mengajak anak ke dokter gigi pertama kali saat sedang sakit, agar mereka tidak takut pergi ke dokter gigi di kemudian hari.
"Jangan ajak anak ke dokter gigi ketika dia lagi sakit, karena memori yang akan diingat ya sakit. Kita sebagai dokter dan suster nantinya agak susah, karena baru dengar alatnya aja dia udah gelisah," kata Gita, dikutip Selasa (12/7)
Oleh karena itu, Gita menyarankan agar orangtua mengajak anak ke dokter gigi untuk melakukan perawatan gigi. Selain itu, anak juga perlu dikenalkan dengan alat-alat yang ada di sana.
Baca juga: Dokter Ingatkan Agar Segera Sikat Gigi Setelah Makan
"Harus dicontohin dulu. Setiap orangtuanya atau keluarganya ke dokter gigi, dia harus ikut. Pertama, dikenalkan dulu dengan dokternya, dengan alat-alatnya, dicontohin kalau perawatan gigi tuh duduknya di mana," ujar Gita.
Setelah anak mengenali dokter dan alat-alatnya, lanjut Gita, orangtua dapat mencoba mengajak anak melakukan perawatan pencegahan yang minim rasa sakit seperti pembersihan atau penambalan gigi. Setelah itu, jika dia memang sedang sakit, barulah ajak melakukan perawatan penyembuhan.
"Banyak banget yang skip hal ini dan langsung ke penyembuhan. Karena memang perlu pendekatan dan mesti dikenali juga ke alat-alatnya," imbuh Gita.
Gita mengatakan, anak sudah dapat melakukan perawatan ke dokter gigi sejak usia satu atau dua tahun, bahkan ketika gigi pertamanya baru tumbuh.
Selain untuk melakukan pembersihan, penting juga untuk membentuk imun seperti dengan memberikan topical fluoride agar gigi susunya tetap terlindungi.
Menurut dia, anak yang gigi susunya terlindungi tentu akan lebih kuat dibanding dengan anak yang jarang bahkan tidak pernah ke dokter gigi, meskipun memiliki kebiasaan yang sama seperti hobi makan makanan manis dan mengedot sambil tidur.
"Jadi, kalau misalnya giginya berlubang itu tidak akan parah karena gigi susunya kuat. Dengan kebiasaan yang sama, tapi kalau dia sudah diberikan seperti topical fluoride, rusak (gigi) nya ya enggak akan serusak dibandingkan gigi anak yang belum pernah ke dokter gigi," pungkas Gita. (Ant/OL-1)
Fasilitas ruang tunggu AUDY Kids memiliki playground sehingga senantiasa memberikan pelayanan terbaik pada pasiennya.
Lebih dari 56% masyarakat memiliki permasalahan gigi, tapi hanya 11,2% yang merawat gigi ke tenaga medis.
Tingkat kesadaran masyarakat terkait gigi dan mulut di masih sedikit. Sehingga dibutuhkan edukasi kesehatan masyarakat semakin diperluas.
Hal pertama yang harus kita lakukan di bulan Ramadan ini agar kesehatan mulut tetap terjaga adalah jangan merokok atau menggunakan vape selama bulan puasa.
Untuk menghindari bau mulut selama puasa, Nadia menyarankan untuk rutin menyikat gigi serta mengonsumsi makanan sehat dan rendah asam pada saat sahur dan berbuka puasa.
PRODUK lokal Indonesia dalam dunia perawatan gigi, Hogident, memperkenalkan perekat gigi palsu terbaru yang diklaim mampu bertahan hingga 20 jam. Keunggulan tersebut disebut memberikan
Salah satu penyebab dari tingginya beban kerja dokter di daerah ialah distribusi dokter yang tidak merata.
Dengan penambalan maka bakteri Streptococcus mutans, bakteri yang ditemukan di rongga mulut, tidak menjalar hingga ke dalam gigi.
Plak tidak bisa hilang dengan berkumur saja, tetapi plak gigi bisa hilang dengan menyikat gigi.
Satu faktor yang membuat gigi anak-anak rapuh ialah kebiasaan menyikat gigi yang masih kurang.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved