Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
KOMITMEN terhadap kontribusi ekonomi kreatif dan pariwisata dibuktikan oleh PT Jazz Gunung Indonesia (JGI) selama pandemi berlangsung. Tahun 2020 dan 2021 secara berturut-turut digelar Jazz Gunung Ijen dan Jazz Gunung Bromo sebagai rangkaian Jazz Gunung Series dengan mengikuti protokol kesehatan yang ketat.
Upaya tersebut terus dilaukkan PT JGI untuk menggerakan perekonomian sektor budaya, musik, dan pariwisata di tengah-tengah situasi pandemi yang kini menuju endemi.
Saat ini kondisi sudah mulai membaik dan Jazz Gunung Series siap untuk memberikan kontribusinya di beberapa daerah lainnya selain Bromo dan Ijen (Jawa Timur) seperti Samosir (Sumatera Utara), Gunung Burangrang (Bandung), Gunung Slamet (Semarang), dan beberapa gunung di kota lainnya yang akan dimulai pada tahun 2023.
“Kami yakin apa yang dilakukan Jazz Gunung berdampak pada berputarnya roda pereokonomian tiap wilayah diselenggarakannya Jazz Gunung nanti. Tahun ini penyelenggaraan Jazz Gunung Bromo akan memasuki tahun ke-14 dan tahun depan akan mulai digelar di berbagai wilayah gunung lainnya,” ungkap founder PT JGI dan ketua Gerakan Pakai Masker, Sigit Pramono dalam Press Conference yang diadakan di Institut Français Indonesia (IFI), Jakarta, Selasa (5/7).
Untuk memulai rangkaian Jazz Gunung Series tersebut, PT JGI akan memulainya dengan Jazz Gunung Bromo 2022 di amfiteater Jiwa Jawa Resort, Probolinggo, Jawa Timur dari tanggal 22-23 Juli 2022 mendatang dengan kapasitas penonton yang sudah bisa kembali normal yaitu 2000 penonton namun tetap dengan prokes sesuai aturan yang berlaku.
Jazz Gunung memang memiliki spirit yang begitu mendalam untuk menyajikan musik jazz dengan warna Indonesia. Salah satu penggagasnya, almarhum Djaduk Ferianto yang menanamkan nilai ini,.
“Saudara saya itu bukan meninggal atau mati, bagi saya dia gugur dalam perjalanan menemukan musik Indonesia salah satunya lewat Jazz Gunung,” ujar Butet Kartaredjasa dalam acara yang sama.
Sejumlah penampil telah dipersiapkan diantaranya Blue Fire Project feat. Achmad Albar dan Ian Antono, Pusakata, Duo Weeger, Irsa Destiwi & Nesia Ardi, SweetSwingNoff, Ring of Fire Project feat. Jogja Hiphop Foundation, Andien, Gilang Ramadhan Komodo Project, Andre Dinuth, dan Aditya Ong.
Penyelenggara memberikan potongan harga tiket untuk yang mengambil tiket terusan 2 hari pertunjukkan. Untuk penjualan tiket bisa didapatkan di jazzgunung.com dengan tarif 1 hari di kelas Tribune Rp500.000, VIP Rp750.000, dan VVIP Rp1.250.000. Sementara untuk tarif 2 hari/terusan Tribune Rp800.000, VIP Rp1.200.000, dan VVIP Rp2.000.000.
PT JGI mengapresiasi langkah kementerian pariwisata yang terus mendorong industri ini terus berjalan dan bangkit kembali setelah melewati masa pandemi. “Jazz Gunung Bromo 2022 ini akan menjadi contoh yang baik untuk musik dan pariwisata dengan adanya beberapa Badan Otorita di beberapa wilayah Indonesia.
"Sukses selalu untuk Jazz Gunung Bromo 2022,” ungkap Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno yang menyempatkan hadir secara virtual dalam konferensi pers, Selasa (5/7).
Bangkit Kembali
Antusias yang ditunjukkan para pengisi acara serta penonton menyambut kembalinya digelar konser dan dihadiri dengan kapasitas 100%.
Banyakn festival musik yang diselenggarakan menjadi dorongan untuk Jazz Gunung Series untuk dapat kembali menyelenggarakan rangakaiannya di tahun ini sampai tahun mendatang.
“Rangkaian Jazz Gunung Series adalah jawaban atas bangkitnya industri ekonomi kreatif dan pariwisata karena dapat melibatkan para stakeholder di bidang seni dan budaya serta memberikan dampak sosial dan ekonomi yang nyata, untuk itu BCA senantiasa mendukung program ini sejak beberapa tahun lalu,” ungkap Direktur BCA, Antonius Widodo.
Jazz Gunung Bromo sudah menjadi salah satu National Calendar of Event dari Kemenparekraf. Dalam kondisi pandemi, festival ini terbukti mampu beradaptasi dan memberikan dampak yang berarti bagi ekosistemnya.
Penyelenggaraan Jazz Gunung Bromo 2022 untuk memulai rangkaian Jazz Gunung Series akan menjadi bukti kebangkitan pariwisata Indonesia sekaligus kebangkitan perekonomian nasional karena mampu menggairahkan kembali sektor pariwisata dan ekonomi kreatif seperti hotel, restoran, pedagang, penyewaan mobil, dan pelaku industri wisata lainnya di kawasan Probolinggo.
Seluruh rangkaian kegiatan Jazz Gunung Bromo 2021 didukung oleh BCA, Kemenparekraf, LPS (Lembaga Penjamin Simpanan), Jiwa Jawa Resort Bromo, Java Banana Bromo. (RO/OL-09
Rencana penutupan sementara Taman Nasional Komodo tahun 2025 tidak akan mempengaruhi target kunjungan wisatawan mancanegara (Wisman).
Menparekraf mengeklaim sudah banyak investor dari Amerika, Eropa, Timur Tengah yang mulai melirik kebijakan golden visa di Tanah Air. Katanya, para investor asing tersebut sudah bertanya
Sandi mendukung para kontestan lain untuk keberlanjutan Jabar lebih baik.
MENTERI Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaprekraf), Sandiaga Uno berkunjung ke salah satu Kawasan Koordinatif Badan Pelaksana Otorita Borobudur yaitu Kabupaten Wonosobo.
PKB mengaku ada usulan dari kader agar mengusung politikus PPP Sandiaga Salahuddin Uno sebagai bakal calon gubernur (cagub) pada Pilgub Jawa Barat 2024.
Desa Wisata Wanurejo berhasil masuk dalam 50 besar Desa Wisata terbaik di ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2024, bersaing dengan ribuan desa lainnya di Indonesia.
GAIA Music Festival: Jazz in The Valley 2024 akan digelar pada 3–4 Agustus 2024 di The Gaia Hotel Bandung.
DUO jazz Dua Empat merilis single anyar mereka berjudul Isn’t It Romantic? pada Jumat, (28/6/2024). Single tersebut akan menjadi pembuka dari album kelima mereka.
Pada edisi tahun ini, Jazz Gunung Bromo juga menghadirkan program baru untuk mewadahi para talenta muda yakni Bromo Jazz Camp
Sebelumnya, More Than Jazz Art sudah digelar tiga kali pada 2023 di Barley & Barrel, ARTOTEL Suites Bianti, Yogyakarta.
Pada kegiatan ini The Papandayan berkolaborasi dengan Erasmus Huis dan Australian Institute of Music.
Festival musik ini merupakan yang pertama kali diadakan di jalanan dengan memberikan keseruan melalui pertunjukan para musisi jazz terbaik dengan suasana perkotaan kawasan Blok M.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved