Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
Kebersihan gigi dan mulut selain menjadi refleksi kesehatan tubuh secara umum ternyata juga sangat berpengaruh dalam meminimalkan risiko komplikasi penyakit, terutama saat seseorang terpapar Covid-19.
Hal ini disampaikan Dokter Spesialis Periodonsia RSUD dr Iskak Tulungagung, drg. Winidiastuti Anitasari, Sp.Perio dalam siaran tunda talkshow interaktif di kanal youtube RSUD dr. Iskak Tulungagung, Kamis.
"Beberapa studi penelitian menunjukkan seseorang yang kesehatan gigi dan mulutnya buruk, memiliki resiko tinggi mengalami komplikasi bila terpapar Covid-19," paparnya.
Winidiiastuti menambahkan, bakteri dan penyakit dari dalam mulut maupun gigi dapat memicu timbulnya berbagai penyakit lain seperti jantung, diabetes, hipertensi, bahkan pneumonia.
Kondisi ini semakin diperparah lantaran rata-rata masyarakat enggan dan takut untuk pergi ke dokter gigi dimasa pandemi lantaran dinilai resiko terpapar.
“Inilah mengapa melakukan kontrol pembersihan plak pada gigi sangatlah perlu. Utamanya situasi semacam ini,” imbuhnya.
Untuk itu, ia pun mengimbau pada masyarakat agar tetap rutin membersihkan dan melakukan perawatan pemeriksaan gigi secara berkala.
Mengunjungi dokter gigi secara teratur adalah salah satu cara terpenting untuk menjaga kesehatan tubuh dan meningkatkan kepercayaan diri.
Dalam survei terbaru yang dilakukan oleh Ipsos bersama GSK Consumer Healthcare dan kemudian, terungkap fakta bahwa banyak orang yang tidak mengetahui pengaruh kesehatan oral pada kesehatan tubuh.
Hanya 54 persen responden survei yang menyadari bahwa perawatan kesehatan mulut yang baik dapat mendukung kehamilan yang lebih sehat, dengan risiko komplikasi yang lebih rendah.
Winidiastuti menjelaskan, sedikitnya ada tiga masalah umum pada kesehatan gigi dan mulut yang kerap dialami, yakni karies gigi atau gigi berlubang, gangguan pada gusi, dan kanker mulut.
“Kondisi ini sebenarnya bisa ditangani, namun jika tidak segera maka dapat menimbulkan masalah yang lebih serius,”jelasnya.
Lanjut dia, permasalahan pada gigi dan mulut rata-rata bermula dari plak, yakni bakteri yang berasal dari sisa-sisa makanan maupun minuman yang tertinggal di bagian gigi.
Plak yang menempel pada bagian gigi mulanya hanya lapisan tipis saja. Namun lama kelamaan jika tidak benar dalam membersihkan akan membentuk karang gigi dan bau mulut.
Tak hanya itu, untuk kasus yang lebih parah, karang gigi dapat mengakibatkan gigi berlubang.
“Itulah mengapa langkah awal dalam merawat gigi ya mengontrol plak yang ada pada gigi. Caranya dengan rutin membersihkan gigi,” terangnya.
Membersihkan gigi yang baik, tambah Winidiastuti dilakukan setidaknya dua kali dalam sehari, yakni pagi hari dan sebelum tidur.
“Menggosok gigi sebelum tidur menjadi yang terpenting karena pembersihan setelah seharian beraktivitas,” pungkasnya. (Ant/OL-12)
Salah satu fungsi yang sangat berguna adalah pelacakan langkah. Penelitian menunjukkan bahwa menetapkan target langkah harian dapat mengurangi risiko penyakit jantung dan kematian dini.
Penerbitan PP Kesehatan ini akan mengancam keberlangsungan hidup 9 juta pedagang di pasar rakyat yang menyebar di seluruh Indonesia
Maka dari itu, kalian perlu menghilangkannya dengan beberapa cara di bawah ini. Cara mengatasinya pun tidak sulit dan bisa dilakukan sendiri.
Biasanya oatmeal ini dikonsumsi saat pagi hari untuk sarapan. Tidak heran oatmeal dikonsumsi sebelum memulai aktivitas, karena dalam kandungannya makanan ini memiliki nutrisi tinggi.
Dokter spesialis penyakit dalam Rudy Kurniawan mengatakan sarapan dengan karbohidrat tetap diperlukan untuk membantu mempersiapkan metabolisme tubuh.
Terlepas dari kemajuan dalam sektor kesehatan, masalah over treatment atau perawatan berlebihan tetap menjadi isu signifikan di Indonesia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved