Bubur Ayam Gratis Setiap Hari

PAGI menjelang pukul 07.30 WIB, sebuah gerobak berwarna hijau dengan gambar kepala ayam sudah mangkal di salah satu sudut di sekitar pintu tol keluar Kukusan, Beji, Depok, Jawa Barat.

Sekitar empat orang kemudian menata gerobak bubur ayam itu. Ada yang menyiapkan bubur, juga ada yang memasukkan bumbu dan topping bubur. Tak lama kemudian, beberapa orang pun sudah antre di depan gerobak tersebut. Kurang lebih setengah jam kemudian, 90-an porsi bubur ayam pun tandas.

Selama dua bulan terakhir, kegiatan itu menjadi rutinitas Sonny Hendrawan, salah satu warga Depok yang mencetuskan ide Burayam Gratis. Sejak 22 Agustus, terhitung hingga 28 Oktober, sebanyak 6.230 porsi bubur ayam dibagikan kepada warga secara gratis. Burayam Gratis adalah respons ketika banyak bermunculan mural bertuliskan ‘Tuhan, Aku Lapar’.

“Keadaan semakin susah. Saya mengalami sendiri karena juga punya usaha di Jakarta. Ya, bisa dilihat dengan pendapatan atau daya beli yang berkurang. Ada juga mereka yang kehilangan pekerjaan. Jadi saya coba memperhatikan, sepertinya memang belum ada yang membagikan bubur ayam gratis setiap hari,” kata Sonny saat berbincang dengan Media Indonesia melalui konferensi video, Kamis (28/10).

Sebelumnya, lewat salah satu usahanya di Jakarta, Sonny memang sudah kerap membagikan makanan, yang dilakukannya tiap Jumat. Lewat Burayam Gratis, Sonny menyatakan tujuannya ialah membantu sesama warga yang mungkin saja kesulitan untuk makan selama pandemi berlangsung. Ia pun mengajak salah satu saudaranya untuk menjadi karyawan dan digaji. Mulanya Sonny dan karyawannya itu belajar ke salah satu tukang bubur ayam yang ada di Depok.

Dalam sebulan, Burayam Gratis hanya libur dua hari. Setiap harinya, ada 90 porsi yang dibagikan, dan pada akhir pekan jumlahnya meningkat menjadi 120 porsi. Untuk 90 porsi setidaknya Sonny membutuhkan modal sekitar Rp400 ribu. Saat ini, 70% memang masih dari modal pribadi Sonny dan sisanya berasal dari donasi berbagai komunitas dan kalangan.

“Jadi biayanya memang tidak begitu besar dibandingkan kalau beli makanan ke warung lalu dibagikan. Kalau mau libur, sehari sebelumnya kami kasih tahu dulu ke mereka (warga) supaya besoknya tidak nungguin. Di sini semua boleh makan, semua boleh berbagi. Tidak ada batasan,” kata Sonny.

Lokasi BurAyam Gratis. MI/VICKY GUSTIAWAN

Saling bantu

Sonny dibantu tiga hingga empat relawan dalam membagikan bubur ayam tiap harinya. Mereka di antaranya kenalan dan teman, juga ada seorang warga yang sebelumnya pernah mengantre. Sesekali kadang ada pedagang lain yang juga ikut mangkal di gerobak milik Sonny, juga turut membagikan beberapa makanan seperti susu kedelai.

Setiap orang hanya dibatasi maksimal dua porsi bubur sebenarnya. Akan tetapi, jika memang orang tersebut membutuhkan lebih dari itu, juga akan tetap dilayani. Misalnya ada sekeluarga bapak, ibu, dan tiga anaknya yang hampir tiap hari datang, Sonny tidak akan membatasi.

“Ya, enggak masalah juga. Kalau membagikan yang gratis dan itu diambil, artinya orang itu butuh. Mereka memang butuh makan.”

Saat ini Burayam Gratis memang hanya membuka di satu titik dan tidak berpindah-pindah, yakni di sekitaran pintu tol keluar Kukusan, Beji, Depok, Jawa Barat. Lokasi tersebut dipilih di antaranya karena memiliki akses yang mudah dari berbagai titik, luas, dan ketika ada antrean juga tidak mengganggu lalu lintas.

“Saya melihat pandemi ini banyak orang baik. Kalau orang baiknya ngumpet-ngumpet tidak mau kelihatan, ya bagaimana? Kenapa takut dianggap riya, sombong, niatnya kan untuk berbagi. Kalau sesama orang baik di negeri ini bekerja sama, saling bantu dalam segi apa pun dan mana pun, bisa selesai masalahnya.” (M-4)

_________________________________________________________________________________________

BIODATA

Burayam Gratis

Beroperasi

Sejak 22 Agustus 2021.

Aktivitas

Membagikan 90-120 porsi bubur gratis setiap harinya untuk warga di Depok, Jawa Barat.

Lokasi

Sekitar pintu tol keluar Kukusan, Beji, Depok, Jawa Barat.