Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Aksi Cepat Tanggap Moeldoko Bantu Atasi Pandemi Dipresiasi

Mediaindonesia.com
13/6/2021 08:25
Aksi Cepat Tanggap Moeldoko Bantu Atasi Pandemi Dipresiasi
Kepala Staf Kepresidenan yang juga ketua HKTI Moeldoko usai mengikuti Peluncuran Strategi Nasional Pencegahan Korupsi.(MI/ADAM DWI P )

SIKAP cepat tanggap yang dilakukan Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI), Moeldoko membagikan obat penangkal covid-19 Ivermectin kepada warga masyarakat daerah zona hitam covid-19 di Kudus dan Semarang,  Jawa Tengah layak didukung. Sebab hanya dengan kerja sama semua anak bangsa, Indonesia bisa sukses memerangi pandemi covid-19.

Pernyataan tersebut dikemukakan Ketua Dewan Pimpinan Pusat Komite Nasional Pemuda Indonesia (DPP KNPI), Varhan Abdul Azis, dalam siaran pesnya, Minggu (13/6).  Dia mengatakan, di tengah kesulitan hidup akibat covid-19 dan segala dampaknya, masyarakat, terutama rakyat kecil kian terhimpit penderitaan. Selain dicekam kekhawatiran akan terpapar wabah virus korona, mereka juga semakin menderita akibat didera kesulitan ekonomi.

Baca juga: Satgas Imbau Penggunaan Ivermectin Sesuai Rekomendasi BPOM

“Karena itulah, peran para aghniya yakni kalangan yang memiliki kemampuan, berdaya secara ekonomi serta mempunyai pengaruh luas di masyarakat, sepatutnya aktif membantu mereka yang kesulitan itu sesuai dengan kemampuan,” kata Varhan.

“Langkah Moeldoko sebagai Ketum HKTI ini  bentuk respon dan solutif untuk atasi kondisi darurat di daerah daerah itu, dan ini jauh lebih baik daripada hanya berpangku tangan dan sebarkan data data saja tanpa aksi di lapangan,“ imbuhnya.

Meski begitu, ia juga  mengingatkan agar penggunaan obat tersebut tetap berkoordinasi dengan dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Pasalnya, hal itu terkit dengan nyawa manusia. Apalagi BPOM menyatakan Ivermectin merupakan obat keras yang pembeliannya harus dengan resep dokter dan penggunaannya di bawah pengawasan dokter.

Namun terlepas dari itu, menurut Varhan, inilah saat paling tepat bagi kaum aghniya untuk menunjukkan solidaritas social mereka sebagai sesama anak bangsa, di tengah krisis kesehatan yang membawa dampak ke seluruh sendi-sendi kehidupan bangsa ini. Sebaliknya Varhan mengingatkan, manakala kalangan yang berdaya tersebut melupakan kewajiban sosial mereka, warga masyarakat kecil pun tidak berarti tidak memiliki catatan sendiri.

“Catatan itulah yang akan menentukan sikap mereka ke depan, melihat siapa saja yang patut dihormati seiring bersatunya kata dengan perbuatan, serta siapa yang tega membiarkan warga menjalani kesulitan mereka sendiri tanpa sedikit pun mengulurkan tangan,” kata Varhan.

Sebelumnya di kabarkan bahwa Kabupaten Kudus mengalami lonjakan pasien covid-19 sehingga mencapai kondisi yang mengkhawatirkan. Saat menanggapi keadaan darurat dengan berjatuhannya korban covid-19 itu, Ketua Umum HKTI Moeldoko bertindak cepat memelopori penyebaran Ivermectin, yang disebut-sebut sebagai obat yang bisa melawan covid-19. Moeldoko membagikan secara gratis dosis Ivermectin tersebut gratis kepada ribuan warga yang sedang dalam perawatan di rumah sakit maupun yang sedang menjalani isolasi mandiri.

Moeldoko mengatakan, keadaan darurat bisa diibaratkan rumah terbakar yang baru bagian depannya dilalap api. Adalah hal yang ganjil bila menunggu api melahap seluruh rumah, baru berbuat sesuatu.  "Demikian pula kejadian kasus Covid-19 di Kudus yang telah menjadi zona hitam, yang dengan cepat bisa menyebar ke kota-kota lain. Kita sudah harus waspada, bersiap diri dan bahkan mengatasinya sedini mungkin," kata Moeldoko ketika itu

Menurut keterangan Ivermectin tersebut sudah digunakan di India dan dikabarkan berhasil menurunkan jumlah kematian hingga 25% dan memangkas jumlah orang yang terinfeksi hingga 80% di negara itu. Vice President PT Harsen Laboratories Sofia Koswara mengatakan obat tersebut mulai diproduksi di Indonesia dan didistribusikan ke daerah-daerah yang akhir-akhir ini mengalami lonjakan kasus. Hal itu, kata dia, tidak terlepas dari peran Moeldoko yang sudah memberi arahan.

"Ketika kami sampaikan laporan tentang Ivermectin kepada Bapak Moeldoko, beliau segera memberikan arahan agar diurus izin edarnya supaya segera bisa diproduksi di dalam negeri dan tidak perlu impor lagi," kata Sofia Jumat (11/6) lalu. (Ant/A-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Maulana
Berita Lainnya