Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
UNTUK menyiapkan generasi masa depan yang sehat dan kuat diperlukan perhatian dari berbagai aspek seperti edukasi, pola asuh hingga asupan gizi. Hal sederhana yang dapat dilakukan untuk membuat mencetak anak hebat adalah memberikan sarapan sehat.
Asupan gizi yang baik diperlukan untuk mendukung kinerja fisik dan kognitif anak, terlebih sebelum kegiatan belajar. Zat gizi yang dibutuhkan salah satunya protein hewani, yang dapat ditemui pada berbagai sumber pangan hewani seperti daging, telur ikan, ayam dan susu.
Sayangnya, dari data Riskesdas Kementerian Kesehatan (Kemenkes) pada 2018 mencatat prevalensi gizi buruk dan gizi kurang pada balita di Indonesia mencapai 17,7 persen.
Selain malnutrisi, persoalan kebiasaan sarapan anak-anak di Indonesia juga masih minim. Data PERGIZI PANGAN Indonesia bahkan mencatat 67 persen anak belum memperoleh sarapan yang berkualitas.
Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Prof. Dr. drg. Sandra Fikawati, MPH menilai, dalam kondisi tidak lapar, anak bisa lebih berkonsentrasi, dan tidak mudah mengantuk saat belajar di sekolah. Dengan demikian, mereka bisa menyerap pelajaran lebih baik dan mendapatkan berat badan lebih seimbang.
Menurutnya, anak yang tidak sarapan cenderung meningkatkan risiko anak banyak jajan dan pola makan tidak teratur sehingga berisiko mengalami obesitas. Oleh karenanya diperlukan Gerakan Sarapan Sehat, dan harus disiapkan sebelum anak kembali masuk sekolah.
Lebih lanjut, Prof. Fika mengatakan salah satu gizi penting dapat diperoleh dari susu. Susu mengandung berbagai zat gizi penting, mulai dari protein, lemak, karbohidrat, mineral, dan vitamin. Susu juga mengandung hormon yang merangsang faktor pertumbuhan IGF-1.
"IGF-1 adalah yang paling berlimpah di tulang, dan memfasilitasi pertumbuhan dengan meningkatkan penyerapan asam amino, yang terintegrasi menjadi protein baru di jaringan tulang," kata Prof. Fika, Minggu.
Penelitian menemukan, kadar IGF-1 yang tinggi pada anak usia 2 tahun berkorelasi dengan tinggi badan dan asupan susu yang baik. Tak heran bila UNICEF menyatakan bahwa susu/produk susu merupakan bagian penting dalam makanan anak, dan disarankan memberi 1-2 gelas susu per hari untuk anak usia 1-2 tahun.
Prof. Fika juga menekankan manfaat susu tak terbatas pada anak usia 1-2 tahun saja. Anak sekolah pun dapat memperoleh kebaikan susu. Pasalnya, susu praktis dan mudah disiapkan dan dikonsumsi, terlebih saat sarapan
"Karena bentuknya cair, susu sangat praktis, mudah dikonsumsi, dan mudah dicerna atau diserap," ujar Prof. Fika.
Sementara itu, Tim Percepatan Pencegahan Anak Kerdil (Stunting)/TP2AK Stunting Deputi Dukungan Kebijakan Pemerataan Pembangunan dan Pembangunan Manusia, Setwapres Suprayoga Hadi mengatakan, pemerintah melalui Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbud-Ristek) sudah menggulirkan program gizi anak sekolah sejak 2016.
"Mengingat masih banyak anak yang tidak sarapan, program ini sebetulnya bisa mengoptimalkan asupan gizi anak, khususnya protein. Ini termasuk program yang akan dilanjutkan Kemendikbud. Dalam hal ini adalah sarapan di sekolah," ujar Suprayoga.
Suprayoga mengatakan program ini memang belum jadi program nasional dan masih memprioritaskan anak-anak yang tinggal di wilayah rawan pangan, sebelum nantinya akan digerakkan secara nasional.
Suprayoga menekankan pentingnya kepedulian dari pemerintah daerah dan desa. Menurutnya, dana desa bisa dan cukup untuk menyediakan sarapan bagi anak PAUD.
"Selain dana APBD, juga bisa dari dana APBS, untuk mendukung upaya menyediakan sarapan pada sekolah-sekolah. Mulai dari level PAUD, TK, sampai sekolah dasar," kata Suprayoga. (Ant/OL-13)
Baca Juga: Anak Terinfeksi Covid-19 Memiliki Risiko Kematian Tinggi
Kandungan gizi mikro susu, terutama vitamin C, zat besi, zinc dan asam folat itu sangat diperlukan untuk perkembangan otak anak di masa sekolah.
Semakin Berkembangnya tren gaya hidup sehat, Semakin banyak wanita yang mencari cara yang efektif untuk mengurangi berat badan dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan
Angka prevalensi stunting di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) 27,3%, lebih tinggi daripada prevalensi nasional, yaitu 21,6% pada 2022.
Ahli gizi dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Kencana Jakarta mengungkapkan bahwa hormon pertumbuhan dan asupan gizi memegang peranan penting
ibu hamil yang menjalani puasa selama Ramadan harus memperhatikan sejumlah ketentuan tertentu guna menjaga kesehatan ibu dan bayi yang ada di dalam kandungan.
ASUPAN makanan bergizi merupakan salah satu perilaku utama hidup sehat. Pola makanan dan gizi harus ditata dengan baik sesuai dengan siklus hidup, yakni saat bayi dan anak-anak
Dokter spesialis penyakit dalam Rudy Kurniawan mengatakan sarapan dengan karbohidrat tetap diperlukan untuk membantu mempersiapkan metabolisme tubuh.
Penelitian menunjukkan bahwa anak yang menerima nutrisi dan stimulasi yang tepat selama 1000 HPK memiliki kecerdasan yang lebih tinggi dan keterampilan sosial yang lebih baik.
PENGURUS Ikatan Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) dr Iqbal Mochtar menilai pengawasan anggaran dan distribusi dari program Makanan Bergizi Gratis (MBG) harus dilakukan secara ketat
Yang perlu kita jaga adalah kualitas tanahnya, kualitas lingkungannya, sehingga tumbuhan atau hewan tersebut bisa terjaga kualitasnya saat kita makan.
CEO Center for Indonesia’s Strategic Development Initiatives (CISDI), Diah S Saminarsih, mendorong pemerintah untuk membuat petunjuk teknis dalam program Makan Bergizi Gratis.
PROGRAM makan bergizi gratis (MBG) seharusnya didudukkan dalam porsi yang benar dan tepat. Masalah kesehatan anak Indonesia tidak hanya soal gizi tetapi juga penyakit tidak menular (PTM).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved