Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

TIga hal Ini Jadi Penentu Keberhasilan Terapi Plasma Konvalesen

Ghani Nurcahyadi
20/5/2021 18:58
TIga hal Ini Jadi Penentu Keberhasilan Terapi Plasma Konvalesen
Penyintas covid-19 yang mendonorkan plasma konvalesennya di PMI Jakarta Pusat, Senin (15/2/2021).(MI/VICKY GUSTIAWAN)

SALAH satu penanganan pandmei Covid-19, terutama untuk mengobati pasien yang sudah terinfeksi ialah dengan pemberian terapi plasma konvalesen atau terapi menggunakan plasma penyintas Covid-19. 

Kepala Pusat Pengembangan, Inovasi & Kerjasama (PPPK) Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha Monica mengatakan, ada banyak sekali penelitian dengan hasil yang berbeda mengenai terapi plasma konvalesen, ada yang memberikan hasil mendukung dan sebaliknya. Tetapi sebenarnya, keberhasilan terapi plasma konvalesen tergantung dari beberapa faktor utama yaitu dosis, kadar antibodi dan waktu pemberian. 

Tanpa memperhatikan ketiga faktor utama tersebut, maka efektivitas antibodi di dalam terapi plasma konvalesen tidak akan optimal. Hal ini karena prinsip terpai plasma konvalesen sendiri adalah antibodi di dalam plasma konvalesen berfungsi untuk menghilangkan virusnya bukan untuk memperbaiki kerusakan organ yang terjadi. 

“Oleh sebab itu pemberian sedini mungkin terutama pada pasien dengan komorbid dapat memberikan hasil yang lebih baik,” jelas Monica dalam keterangan tertulisnya.

Sebagai bagian dari edukasi dan sosialisasi penerapan terapi plasma konvalesen, Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha bersama PT Itama Ranoraya akan menggelar webinar internasional membahas terapi plasma konvalesen. Sejumlah pakar internasional dijadwalkan hadir dalam webinar yang akan digelar pada 21 Mei itu. 

Baca juga : Setelah Divaksin Perlu Juga Ukur Kadar Antibodi

Pembicara dalam webinar itu antara lain, Profesor Michael J. Joyner dari Mayo Clinic, Profesor Arturo Casadevall dari Johns Hopkins, dan Profesor Pirofski dari Albert Einstein College of Medicine. Narasumber lain ialah dr. Theresia Monica dari Universitas Kristen Maranatha dan dr. Ria Syafitri Evi Gantini dari Palang Merah Indonesia.

Monica berharap bahwa webinar bertaraf internasional ini dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan, mendorong penelitian dengan desain yang baik tentang terapi plasma konvalesen.

Direktur PT Itama Ranoraya Hendry Herman mengaku mendukung terselenggaranya International Webinar Convalescent Plasma Therapy tu sebagai langkah awal untuk melakukan penelitian lanjutan dan pengembangan terhadap produk-produk dari plasma darah. 

Selain bekerjasama dengan Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha beserta fasilitas kesehatan afiliasinya, PT Itama Ranoraya terbuka untuk bekerja sama dengan berbagai lembaga riset dan institusi lain yang berhubungan dengan kesehatan. 

“Kami berharap dukungan ini dapat menghasilkan berbagai inovasi yang turut berkontribusi dalam dunia kesehatan sesuai dengan misi kami, hi-tech healthcare solutions,” kata Hendry. (RO/OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya