Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Mengunjungi Proyek Spiritual Nabi Isa di Dagestan, Rusia

H-3
06/5/2021 05:15
Mengunjungi Proyek Spiritual Nabi Isa di Dagestan, Rusia
Bentang lahan proyek pembangunan Pusat Spritual Islam yang diberi nama Pusat Spiritual Nabi Isa Alaihi Salam.(Dok. TANFIDZIYAH PCINU RUSIA/AMY MAULANA)

TIDAK jauh dari pusat Kota Makhackala, Dagestan, Rusia, tepatnya di Kaspiysk di pinggir Laut Kaspia, sedang dibangun masjid terbesar di Rusia. Masjid tersebut berada dalam proyek pembangunan Pusat Spritual Islam yang diberi nama Pusat Spritual Nabi Isa Alaihi Salam yang dikerjakan Mufti Republik Dagestan, seperti dilaporkan Ketua Tanfidziyah PCINU Rusia Amy Maulana dari Rusia. Dagestan, kota asal jawara UFC Khabib Nurmagomedov, ialah bagian dari Federasi Rusia dengan penduduk mayoritas muslim.

"Secara arsitektur, bangunan masjid ini akan menyerupai Masjid Nabawi di Madinah dengan luas 32.000 meter persegi, tinggi 17 meter, dan tinggi menara 57 meter," kata Amy mengutip penjelasan dari pimpinan proyek, Sutan Papaha. Masjid ini diprediksi menjadi masjid terbesar di Eropa dengan daya tampung 35.000 jemaah.

Akan disediakan 6 kompleks tempat berwudu di bawah tanah, dengan akses lift dari tempat wudu ke bangunan masjid utama. Di sekitar masjid dibangun 4 air mancur dan lahan parkir seluas 9 hektare yang bisa menampung 5.000 mobil.

Pusat Spritual Nabi Isa ini juga akan menjadi pusat kegiatan umat Islam. Akan dibangun universitas Islam, pusat pembinaan dan rehabilitasi, madrasah penghafal Alquran, serta wahana wisata pinggir pantai karena lokasi masjid ini berdekatan dengan Laut Kaspia.

Di dalam masjid akan dibangun Museum Nabi Muhammad SAW, tempat pusaka Nabi termasuk berupa rambut dan janggut Nabi akan disimpan. Pusaka Nabi Muhammad SAW tersebut selama ini disimpan oleh Mufti Dagestan Ahmad Afandi Abulaev, yang juga merupakan pimpinan tertinggi Tariqat Naqshabandiyah wilayah Kaukasus Utara.

"Semua dana megaproyek ini seratus persen dana swadaya umat Islam di Rusia, terutama masyarakat Dagestan," kata Amy. Tenaga kerja proyek juga umat Islam dari desa-desa Dagestan sesuai jadwal hari masing-masing. Ditambahkan olehnya, tidak sedikit umat Kristen ortodok bersimpati dan ikut membantu secara finansial pembangunan proyek. “Siapa pun bisa membantu baik finansial, tenaga, dan doa," tambahnya.

Muslim Indonesia, lanjut Amy, bisa turut berpartisipasi dalam pembangunan ini dalam bentuk sumbangan dana, sumbangan pohon untuk taman masjid, sampai yang paling kecil yakni sumbangan batu bata senilai 25 rubel (sekitar Rp5.000,). "Setiap donatur akan mendapatkan sertifikat dan namanya akan ditulis dalam area khusus di masjid," tutur Amy.

Untuk melihat perkembangan terkini pembangunan masjid, kita bisa mengunjungi halaman media sosial Instagram @duhovniy_centr.

Selain di Dagestan, setidaknya ada lima masjid di Rusia yang tidak hanya besar, tapi juga indah. Antara lain Masjid Katedral Moskow, Masjid Biru Saint Petersburg, Masjid Kul Syarif di Kota Kazan, Masjid Ahmad Kadirov (Hearth of Chechnya) di Kota Grozny Chechnya, Masjid Aimani Kadirova (Hearth of Mother) di Kota Argun Chechnya, dan Masjid Nabi Muhammad di Kota Shali Chenchnya. (H-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya