PGI Ajak Warga Gereja Berhenti Merokok

PERSEKUTUAN Gereja-gereja di Indonesia (PGI) bekerja sama dengan gerakan #SuaraTanpaRokok mengajak masyarakat berhenti merokok dan menciptakan kawasan tanpa rokok di gereja serta lingkungan sekitar guna menjaga kesehatan diri terutama di masa pandemi covid-19.

Ketua Umum PGI Gomar Gultom mengatakan, merokok menyebabkan gangguan kesehatan pada organ tubuh seperti jantung dan paru-paru yang berakibat meningkatkan risiko yang fatal terutama di masa pandemi covid-19.

Baca juga: Berhenti Merokok Cara Efektif Cegah Kanker Paru

"Kampanye #Christmas2Quit diharapkan dapat mendorong keluarnya surat edaran resmi dari PGI untuk gereja dan jemaat guna mewujudkan kawasan tanpa rokok di gereja dan lingkungan masing-masing," ujar Gomar dalam keterangan pers di Jakarta, Rabu (23/12/2020).

Ia menambahkan, kawasan tanpa rokok juga sebaiknya diterapkan mulai dari lingkungan terkecil yaitu rumah dan tidak hanya di gereja. 

Kampanye dilakukan di lima gereja dari berbagai penjuru Indonesia, yakni GPM Ebenhaizer Jemaat Benteng Karang, BNKP Jemaat Gunungsitoli Nias, Bala Keselamatan Makassar, GPdI Bukit Sion Tangerang, dan GPIB Petra Bogor. 

Dalam #Christmas2Quit, dibuat Tree of Hope atau pohon Natal yang diisi oleh ratusan kartu Natal bertuliskan kalimat-kalimat menggugah. Tujuan ialah untuk memberi motivasi untuk keluarga atau orang-orang terdekat agar lebih memperhatikan diri sendiri dan lingkungan dengan cara berhenti merokok.

Perwakilan dari BNKP GunungSitoli, Sanis, mengatakan pihaknya didukung oleh pemuda dan murid-murid Sekolah Minggu dalam proses pembuatan kartu Natal dan Tree of Hope. 

"Ada yang membuatnya di rumah dan ada juga yang melakukannya di gereja dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan," tutur Sanis. 

Baca juga: Memahami dan Menangani Perilaku Merokok pada Siswa

Di ranah digital, masyarakat dapat berpartisipasi dengan menggunakan Instagram filter yang
dapat diakses melalui akun @Suara_Tanpa_Rokok untuk kemudian diunggah melalui akun Instagram masing-masing. 

Masyarakat dapat bergabung dan terus mengirimkan kartu Natal buatan mereka hingga berakhirnya masa kampanye #Christmas2Quit di penghujung tahun 2020. (RO/A-3)