Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
MINYAK goreng atau cooking oil merupakan salah satu bahan yang sering digunakan untuk memasak sehari-hari. Beberapa jenis minyak untuk memasak yang beredar di pasaran antara lain, minyak kelapa, minyak wijen, minyak jagung, dan minyak kedelai.
Namun, selama ini minyak goreng sering dituding menjadi pemicu berbagai penyakit tidak menular seperti jantung, kolesterol, hingga kanker. Ahli gizi Universitas Indonesia Seala Septiani menjelaskan, ada dua hal yang harus diperhatikan dalam memilih miyak goreng yang sehat, yakni kaya akan PUFA (Polyunsaturated Fat) dan memiliki titik asap tinggi.
“Minyak sebenarnya adalah sumber lemak yang baik bagi tubuh,” kata Seala dalam Online Media Session Sania Royale Soya Oil, Selasa (6/10).
Baca juga: Menristek: Hilangkan Dikotomi di antara SDM Riset
Lebih lanjut Seala menuturkan, salah satu jenis minyak goreng yang baik untuk memasak adalah minyak kedelai, sebab minyak kedelai berasal dari sumber nabati dengan PUFA yang lebih tinggi dibanding minyak goreng lainnya yakni omega6 mencapai 40,2 dan omega3 5,1. PUFA dianggap sebagai jenis asam lemak terbaik yang bermanfaat untuk mencegah penyakit degeneratif seperti jantung dan stroke.
“Tidak mungkin ada sumber nabati yang mengandung kolesterol. Jadi kalau bilang, nggak mau makan yang minyak-minyak takut kolesterol, tidak ada hubungannya sebenarnya karena minyak adalah sumber nabati,” jelasnya.
Selain itu, minyak kedelai juga memiliki titik asap yang cukup tinggi. Titik asap adalah suhu tertinggi yang jika melewati suhu tersebut, maka panasnya dapat merusak komponen baik dari lemak atau minyak karena muncul senyawa berbahaya bagi tubuh serta putusnya ikatan tak jenuh. Dalam sehari, konsumsi minyak yang disarankan adalah sebanyak 25 persen dari total kalori atau 60-70 gram atau sekitar lima sendok makan.
Untuk menjaga manfaat dan kandungannya, penggunaan minyak goreng juga dianjurkan hanya untuk satu kali memasak.
Seala menjelaskan, selain memilih minyak goreng yang baik, hal yang juga perlu diperhatikan agar makanan yang dikonsumsi tetap sehat, terutama selama pandemi covid-19 adalah menerapkan gizi seimbang. Batasi konsumsi gula, minyak dan garam serta seimbangkan konsumsi sayur, buah, karbohidrat, dan protein. Minum air putih delapan gelas sehari dan lakukan olahraga seperti bersepeda, senam, dan jalan kaki. (H-3)
Campuran ekstrak rosella dan bekatul beras hitam dapat menurunkan kadar kolesterol hingga 68,39±0,26 persen.
Kim Seon-ho diketahui mengikuti jejak kebiasaan jalan kaki setiap hari untuk menurunkan kolesterol dan menjaga kesehatan jantung
Pepaya mengandung enzim papain yang dapat membantu memecah lemak di dalam usus.
Batas aman mengonsumsi daging diperlukan untuk mengantisipasi timbulnya risiko darah tinggi yang melonjak atau kolesterol yang terlalu tinggi saat hari raya.
Pada 1973, Akira Endo untuk pertama kali menemukan zat yang bisa menurunkan kadar kolesterol, yang pada akhirnya menurunkan risiko penyakit jantung dan stroke.
Otomatis, ketika tidak diberi ASI, tubuh anak selama enam bulan kehidupan pertamanya tidak pernah membentuk ketahanan terhadap kolesterol. Sehingga sampai dewasa tubuhnya terus rentan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved