Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Dirjen GTK Kemendikbud: Guru Penggerak Cetak Pemimpin Masa Depan

Syarief Oebaidillah
13/7/2020 21:50
Dirjen GTK Kemendikbud: Guru Penggerak Cetak Pemimpin Masa Depan
Seorang anak menyimak pembelajaran yang disiarkan melalui TVRI di Kelurahan Gladak Anyar, Pamekasan, Jawa Timur.(Antara)

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mencanangkan Program Guru Penggerak (PGP) yang terinspirasi dari filosofi Bapak Pendidikan Nasional, Ki Hadjar Dewantara.

"Terinspirasi dari filosofi bapak Pendidikan Indonesia Ki Hajar Dewantara maka program guru penggerak diharapkan akan melahirkan agen-agen yang membawa perubahan. Fokus PGP untuk mencetak calon-calon pemimpin masa depan," kata Dirjen Guru dan Tenaga Kependidika (GTK) Kemendikbud Iwan Syahril pada Webinar Guru Penggerak yang dipandu Kepala Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat Kemendikbud Evy Mulyani di Jakarta, Senin sore (13/7).

Menurut Iwan, pesan-pesan Ki Hajar Dewantara merupakan teladan yang sangat student center atau berpusat pada siswa atau murid yang benar-benar totalitas melayani anak didik. "Program GP merupakan salah satu namun bukan satu-satunya untuk peningkatan kualitas guru. Pelatihan guru yang kita lakukan akan percuma jika tidak berdampak pada murid," tegasnya.

Pengurus Taman Siswa Saur Panjaitan mengapresiasi PGP Kemendikbud dalam meningkatkan kualitas guru-guru di Tanah Air. "Sesuai filosofi Ki Hadjar Dewantara bahwa guru mesti mempunyai sifat merdeka. Maka guru, penggerak atau guru among mesti memahami para siswanya," ujarnya.

Dikatakannya, Ki Hajar Dewantara pada tahun 1922 mendirikan Taman Guru dan mengirim para guru ke sejumlah daerah untuk mencerdaskan bangsa.

Senada, apresiasi juga diutarakan Kepala Dinas Pendidikan Kota Malang Zubaedah. "Jika PGP terwujud nampaknya guru akan baik semua, tidak ada yang tidak baik. Kami apresiasi program GP sesuai visi misi Kota Malang Bermartabat," ujarnya.

Merdeka Belajar
Dalam kesempatan itu, Kepala Biro Kerjasama dan Hubungan Masyarakat Setjen Kemendikbud, Evy Mulyani menjelaskan, melalui Merdeka Belajar, Ki Hadjar Dewantara mengajarkan semangat dan cara mendidik anak Indonesia untuk menjadi manusia yang merdeka batinnya, merdeka pikirnya, dan merdeka raga/tenaganya. “Filosofi inilah yang menjadi akar Merdeka Belajar yang dijalankan Kemendikbud saat ini,” kata Evy.

Menurut Evy, dalam menyelenggarakan pembangunan pendidikan nasional, pemerintah melalui Kemendikbud senantiasa mengedepankan prinsip gotong royong. Mulai dari perumusan hingga pelaksanaan berbagai program dan kebijakan. Peran serta berbagai pihak dalam gotong royong membangun pendidikan nasional merupakan keniscayaan dan faktor penting yang hendaknya semakin diperkuat.

Semangat Merdeka Belajar juga telah sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan untuk menciptakan ekosistem pendidikan nasional yang lebih sehat dengan menghadirkan iklim inovasi sehingga mampu menghasilkan sumber daya manusia (SDM) unggul dan berkarakter. Hal ini bertujuan untuk mewujudkan Indonesia Maju yang menjadi visi Presiden.

Secara khusus, Presiden meminta Mendikbud melakukan deregulasi dan debirokratisasi di lingkungan pendidikan. Reformasi pendidikan nasional tersebut memerlukan dukungan dari berbagai pihak. “Menurut Presiden, tidak hanya dilakukan kementerian dan lembaga, reformasi pendidikan menjadi upaya bersama masyarakat, pemerintah daerah, serta kemitraan dengan swasta,” pungkas Evy. (Bay/OL-10)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Denny parsaulian
Berita Lainnya