Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Mensos Sebut Tingginya Serapan Anggaran Buah dari Terobosan

Ihfa Firdausya
05/7/2020 13:50
Mensos Sebut Tingginya Serapan Anggaran Buah dari Terobosan
Kemensos Salurkan 128 Paket Gizi Warga Lanzia dan DisabilitasMental Griya PMI Surakarta:(Media Indonesia/Widjajadi)

MENTERI Sosial Juliari P. Batubara menyebut tingginya realisasi penyerapan anggaran Kementerian Sosial adalah buah dari kerja percepatan dan terobosan yang dilakukan. Hal ini kemudian mampu menggerakkan roda ekonomi masyarakat.

Sebagai informasi, realisasi anggaran Kemensos menempati urutan tertinggi dari semua kementerian/lembaga. Dari pagu anggaran Rp104,453 triliun, sebanyak Rp65,026 triliun atau 62,25% sudah direalisasikan.

"Kami melakukan percepatan untuk semua jenis belanja, baik untuk bansos, modal, dan barang. Percepatan tersebut telah menggerakkan perekonomian masyarakat sesuai dengan arahan dari Presiden,” tutur Juliari, Minggu (5/7).

Di sisi lain, tingginya realisasi penyerapan anggaran Kemensos tidak lepas dari sense of crisis yang terlihat dari berbagai terbosan, baik di internal maupun mitra kerja.

“Kami instruksikan PT Pos Indonesia untuk menambah durasi layanan dari pagi hingga malam, menggerakkan semua sumber daya, selain menambah loket-loket serta titik lokasi penyaluran di komunitas, seperti kantor desa dan kelurahan, sekolah, serta pos RW," ungkap Mensos.
Tidak kalah penting yaitu menambah penyedia sarana transportasi dan vendor, serta mengurangi item bansos dengan nilai sama.

Kemarin (4/7), Mensos meninjau langsung proses penyaluran Bantuan Sosial Tunai (BST) di Desa Katapang Pasung dan Desa Sekarwangi, Kabupaten Bandung. Mensos Juliari juga melanjutkan pengecekan penyaluran BST di Kantor Pos Kota Bandung.

Dia menjelaskan kepada KPM penerima BST bahwa bansos dari pemerintah banyak jenisnya. “Bansos itu ada banyak, ada dari pemerintah pusat, provinsi, kabupaten/kota. Jika belum menerima karena harus menunggu giliran. Saya harap bapak dan ibu bisa bisa bersabar," katanya.

Total penerima BST di Provinsi Jabar sebanyak 1.150.254 Kepala Keluarga (KK) dengan nilai total Rp 2.070.457.200.000. Untuk di Kabupaten Bandung ada 99.575 KK penerima BST, senilai Rp179.235.000.000. Kota Bandung tercatat 70.069 KK penerima BST, senilai Rp126.124.200.000.

Penyaluran BST dilakukan secara simultan, yakni berbarengan dengan pembaruan data, di samping mempercepat dan meningkatkan ketepatan sasaran.(H-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Soelistijono
Berita Lainnya