Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Simak, Kiat Iim Fahima Dampingi Anak Belajar di Rumah

Thomas Harming Suwarta
23/6/2020 13:43
Simak, Kiat Iim Fahima Dampingi Anak Belajar di Rumah
Iim Fahima(MI)

SELAMA masa pandemi covid-19, banyak orangtua mengaku kewalahan mendampingi anaknya yang harus belajar dari rumah. Mulai dari persoalan disiplin, target akademik dan pembelajaran lainnya. Banyak orangtua mengaku tidak efektif mendampingi anaknya saat belajar dari rumah.

Seorang Pegiat Pendidikan Home Schooling IIm Fahima Yahya berbagi kiat menemani anak belajar dari rumah dalam program Journalist on Duty melalui Instagram Live Media Indonesia, Senin (22/6) malam.

Ibu dari dua orang anak tersebut mengatakan mendidik anak di rumah bisa sangat menyenangkan, bukan hanya untuk anak tetapi juga orangtua.

“Saya kebetulan punya dua anak yang memang sejak awal sudah kami arahkan home schooling, jadi bukan karena pandemi tetapi pilihan sadar kami untuk masa depan anak-anak. Nah mungkin pengalaman kami bisa menjadi inspirasi bagi banyak orangtua yang kerepotan harus mendampingi belajar di rumah akibat pandemi ini,” ungkap Iim.

Bagi dia, hal pertama yang harus disadari oleh orangtua adalah pemahaman bahwa sebenarnya orangtua lah yang memiliki tugas utama dalam pendidikan anak terutama pendidikan dasar dari tingkat PAUD, SD hingga SMU dan bukan menjadi tugas guru di sekolah.

“Artinya pandemi ini juga ada baiknya, menyadarkan orangtua, ini sebenarnya tugas mereka dalam mendidik anak terutama untuk pendidikan dasarnya. Kalau itu disadari, sebenarnya situasi saat ini tidak boleh menjadi beban lagi, harus jadi opportunity,” kata Iim.

Baca juga: Tiga Bulan Pembelajaran Jarak Jauh, Ini Evaluasi Kemendikbud

Iim mengakui, anak-anak memiliki keinginan untuk berinteraksi sesering mungkin dengan orangtuanya.

“Dan selama ini karena semua sibuk jadi tidak punya waktu buat anak-anak, padahal anak-anak dari pengalaman saya punya kerinduan bisa ngobrol dengan orang tuanya. Nah inilah kesempatan yang baik untuk orangtua dan anak bisa punya banyak waktu bersama,” tuturnya.

Soal pendidikan di rumah, lanjut dia, beberapa hal yang bisa menjadi perhatian orang tua antara lain membangun suasana yang nyaman untuk anak belajar di rumah, membiasakan anak-anak memiliki target atau tujuan baik jangka pendek maupun jangka panjang, memastikan anak-anak dispilin dan pendampingan orang tua yang intens.

“Seperti saya misalnya berbagi dengan suami yang kebetulan pemusik di bagian musik atau seni dan saya untuk urusan literasi anak. Sisi akademik tertentu yang memang harus mendatangkan guru ke rumah dan semua bisa berjalan dengan baik sejauh ini,” tukasnya.

Menerapkan kedisiplinan untuk anak secara tidak langsung menanamkan memberi kepercayaan diri manakala orangtua sedang tidak bisa mendampingi karena urusan pekerjaan. Anak akan tetap taat dengan jadwal yang sudah disepakati. Iin menceritakan pengalamannya yang sering bepergian ke luar kota, namun tetap bisa memantau proses belajar anak.

“Selain itu saya dan anak sudah punya kesepakatan jadwal sendiri mulai pagi sampai malam itu harus ngapain saja, sudah kita sepakati semua,” ungkapnya.

Untuk situasi saat ini, menurut dia, sekolah hendaknya lebih fleksibel dengan target akademik anak.

“Intinya membuat belajar itu jadi menyenangkan buat anak dan tidak menjadi beban. Sehingga penting juga sekolah bisa sedikit lebih fleksibel dengan situasi yang saat ini kita hadapi,” pungkas Iim.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya