Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Nasaruddin Umar: Sambut Hari Raya Idul Fitri 1441 H di Rumah Saja

Atikah Ishmah Winahyu
23/5/2020 12:32
Nasaruddin Umar: Sambut Hari Raya Idul Fitri 1441 H di Rumah Saja
Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar (kanan) dan Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Doni Monardo(ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)

RAMADAN tahun ini menjadi bulan yang sangat istimewa bagi umat Islam karena menjalani ujian ganda. Umat Islam harus menahan haus dan lapar di tengah pandemi virus korona, sehingga tidak banyak aktivitas luar rumah yang bisa dilakukan.

Jelang hari raya Idul Fitri 1441 H yang jatuh pada Minggu (24/5), Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar mengimbau umat Islam agar menunaikan ibadah salat Idulfitri di rumah masing-masing demi memutus mata rantai penyebaran covid-19.

“Kita tahu masjid merupakan tempat kita bermunajat pada Allah dengan baik. Tapi dengan kondisi seperti sekarang ini, saya juga ingin mengingatkan pergi ke masjid untuk salat Idulfitri adalah sunah. Tapi memelihara kesehatan dan keselamatan jiwa serta keluarga itu wajib. Beragama yang benar ialah mendahulukan yang wajib baru sunah. Kalau kita mendahulukan yang sunah baru wajib, itu kurang tepat dalam menjalani agama,” kata Nasaruddin dalam konferensi pers Merayakan Idul Fitri 1441 H secara online pada saat Pandemi Covid-19 di Graha BNPB, Sabtu (23/5).

Nasaruddin menjelaskan, dalam Hadits Ibnu Majah dijelaskan, saat sahabat Rasul mengatakan ingin melaksanakan puasa terus menerus, Rasul memberi tahu meski dia adalah Rasul, namun tidak berpuasa secara terus menerus.

Baca juga: Hindari Kerusakan, MUI Imbau Salat Id di Rumah

Selain itu, ketika sahabatnya yang lain berkata tidak ingin tidur di malam hari karena ingin terus melaksanakan salat sepanjang malam, Rasul menjawab, meski dia Rasul, namun dia tidak melakukan itu. Ada saatnya kita menunaikan salat tahajud karena mata kita memiliki hak untuk beristirahat.

Hadits ini menunjukkan sebagai manusia, kita tidak boleh berlebihan dalam menjalankan ibadah.

“Beragama itu harus manusiawi, tidak boleh kita beribadah melampaui batas. Dua kali, dalam Alquran kita dilarang beribadah melampaui batas. Jangan berlebih-lebihan di dalam agama, seperti yang ditunjukkan Nabi. Mari kita menggunakan dialektika Rasulullah dalam beragama,” tuturnya.

Nasaruddin mengimbau masyarakat agar menyambut Idulfitri dengan menggaungkan takbir dari rumah tanpa harus berkeliling di jalan. Dia juga mengingatkan masyarakat tidak mudik ke kampung halaman, karena mudik di tengah pandemi justru dapat menimbulkan malapetaka bagi diri kita maupun keluarga di rumah.

Masyarakat bisa bersilaturahmi dan melakukan takbiran secara daring dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi yang ada seperti sekarang ini.

“Ada banyak cara silaturahim online. Kemudian bergabunglah dengan takbiran online, takbir digital, lakukan semua dengan tradisi baru kita yang kita selama pandemi ini. Jadi pahlawan lindungi diri sendiri dan orang lain,” pungkasnya.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya