Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
SERIAL live-action Star Wars: The Acolyte produksi Lucasfilm yang menjadi bagian dari waralaba Star Wars karya George Lucas tayang mulai Rabu (5/6) dengan dua episode pertama di layanan pemutaran film Disney+ Hotstar.
Star Wars: The Acolyte diciptakan Leslye Headland, yang juga berperan sebagai produser eksekutif dan sutradara untuk beberapa episode serial ini.
Serial ini mengisahkan sebuah investigasi terhadap kejahatan beruntun yang mengejutkan, mengadu seorang Jedi Master yang dihormati dengan seorang pejuang berbahaya dari masa lalunya.
Baca juga : Serial Star Wars: The Acolyte akan Tayang di Disney+ Hotstar Mulai 5 Juni
Ketika semakin banyak petunjuk yang muncul, mereka menempuh jalan gelap di mana kekuatan jahat mengungkapkan bahwa semuanya tidak seperti yang terlihat.
Baca juga : The Mandalorian Season 3 Sudah Tayang di Disney+ Hotstar
Star Wars: The Acolyte melibatkan aktor papan atas Lee Jung-jae, bintang serial populer Squid Game sekaligus pemenang piala Golden Globe untuk Best Television Actor - Drama Series. Lee berperan sebagai Master Sol, pusat dari konflik cerita serial ini.
Selain itu, serial ini juga dibintangi Amandla Stenberg sebagai Mae Aniseya, Manny Jacinto sebagai Qimir, Dafne Keen sebagai Jecki, Charlie Barnett sebagai Yord.
Lalu ada Jodie Turner-Smith sebagai Mother Aniseya, Rebecca Henderson sebagai Vernestra Rwoh, Dean-Charles Chapman sebagai Master Torbin, Joonas Suotamo sebagai Kelnacca, dan Carrie-Anne Moss sebagai Master Indara.
Baca juga : Yuk Kenalan dengan Karakter yang Ada di Serial Andor
Star Wars: The Acolyte menampilkan galaksi di era puncak kejayaan Jedi, yang belum pernah diperlihatkan dalam film maupun serial Star Wars lainnya.
Warna menjadi kunci visual utama untuk mencerminkan era kejayaan tersebut, sekaligus menggambarkan motivasi samar-samar dari para karakter dibandingkan pembatas yang jelas antara kebaikan dan kejahatan, yang banyak ditunjukkan dalam berbagai proyek Star Wars.
Elemen koreografi pun juga banyak ditampilkan, seperti seni bela diri, pertarungan dengan tangan kosong dan senjata untuk menguatkan adegan aksi dari para karakter.
Baca juga : Usai Mandalorian dan Boba Fett, Star Wars Angkat Sosok Cassian Andor di Serial Terbaru
Kevin Jenkins, yang juga mengerjakan desain produksi untuk Star Wars: The Rise of Skywalker, berusaha membangun berbagai dunia baru untuk The Acolyte, yang berlatar waktu 100 tahun sebelum film-film Star Wars lainnya.
Jenkins juga menciptakan versi galaksi yang lebih tua dan damai daripada yang biasanya ditunjukkan dalam Star Wars sejauh ini.
Ia berusaha mengembangkan bahasa visualnya sendiri dan membayangkan ulang segalanya, seperti desain pesawat luar angkasa hingga gaya lampu yang digunakan dalam interior.
Kreator sekaligus produser eksekutif Leslye Headland mengungkapkan Star Wars: The Acolyte mengambil inspirasi dari berbagai film, seperti Kill Bill, Frozen, Crouching Tiger, Hidden Dragon, dan film seni bela diri Wuxia lainnya.
"Bagi saya, Star Wars selalu mengenai anggota keluarga dengan keyakinan yang berlawanan dan drama yang muncul karena hal tersebut. Saat mengerjakan The Acolyte, saya mengambil inspirasi dari media yang memperlihatkan dinamika keluarga sambil menikmati tontonan," ungkap Headland.
Michael Abels, sosok di balik scoring Get Out, film pemenang Piala Oscar 2017 sekaligus pemenang dari World Soundtrack Award untuk film Us, terlibat dalam pengerjaan scoring dan musik untuk serial ini.
Abels mengaku dirinya merasa tertantang untuk menyeimbangkan warisan musik instrumen dari Star Wars dengan sesuatu yang baru.
Dirinya mengatakan terdapat beberapa momen yang musiknya terdengar khas Star Wars, sehingga terasa hidup bersama seluruh galaksi. Namun, ada kalanya juga terdapat momen yang belum pernah ditampilkan di film atau acara lain.
"Ada saat-saat yang terasa familiar, ada pula yang terasa asing, dan ini memang disengaja. Jadi kami mulai mengerjakan bagian mana yang akan berada pada satu sisi spektrum atau sisi lainnya," pungkas Abels. (Ant/Z-1)
Untuk season kedua Squid Game, Hwang Dong-hyuk mengambil latar waktu tiga tahun setelah pemain 456 atau Seong Gi-hun memenangkan permainan maut ini.
Newtopia mengisahkan tentang Jae Yoon, yang sedang menjalani wajib militer dan pacarnya Young Joo yang terpisah di Kota Seoul yang dipenuhi zombie.
Marshanda memerankan tokoh Ira sejak seri pertama Induk Gajah, yang menjadi serial paling populer di Prime Video Indonesia.
Suzy akan memerankan karakter Song Jung Hwa, yang digadang-gadang adalah vampir.
Penampilan dan akting Ricis pastinya akan mengundang rasa penasaran karena akan berperan sebagai jin sakti di serial Cinta Dua Dunia, yang bertema drama romansa fantasi.
Emily in Paris Season 4 akan tayang dalam 2 bagian dengan masing-masing 5 episode.
Serial Agatha All Along akan berfokus pada karakter Agatha Harkness, yang diperankan Kathryn Hahn, dari serial Marvel Studios, WandaVision.
Are You Sure?! akan terdiri dari 8 episode. Pada 8 Agustus 2024, dua episode pertama program ini akan ditayangkan.
Red Swan mengisahkan seorang istri sekaligus Duta Persahabatan bernama Oh Wan-soo (Kim Haneul) yang telah diselingkuhi sang suami, Kim Yong-kook (Jung Gyu-woon) selama bertahun-tahun.
Serial drama Korea Tempest itu dibintangi Gianna Jun dan gang Dongwon.
Serial Seoul Busters dibintangi Kim Dongwook sebagai kapten kepolisian Dongbang Yubin.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved