Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
TRAILER film pendek Tragedi Trisakti 12 Mei 1998 sudah bisa ditonton di kanal Youtube Trisakti untuk Jokowi mulai Jumat (29/3). Menyusul launching film tersebut oleh para alumni Trisakti pada hari yang sama di Studio Relawan Jokowi Jalan Surabaya Nomor 3 Menteng, Jakarta Pusat.
Film pendek berdurasi 17 menit tersebut disunting ulang dari film dokumenter oleh produser Nia Dinata. Nia melakukan syuting ulang untuk membuatnya lebih apik dengan menampilkan sejumlah sumber yang ikut menjadi korban saat tragedi Trisakti. Seperti ada yang terkena tembakan peluru karet dan gas air mata.
Alumni Trisakti Ance Hatta mengatakan, tragedi 12 Mei pada 21 tahun lalu itu telah mengubah banyak hal di negeri ini. Karena sejarah itu, pihaknya bekerja sama dengan Nia Dinaya berupaya membuat film itu untuk disebarluaskan dan dilihat banyak orang.
"Film ini sudah ada di kanal Youtube agar semua mengetahui sejarah," kata Ance.
Nia Dinata mengakui dirinya bukanlah alumni Trisakti. Saat 1998, ia sudah jadi ibu dari seorang bayi dan pekerja di sebuah rumah produksi.
Dari latar belakang pekerjaannya, Nia mengenal sejumlah juru kamera yang turun ke jalan merekam peristiwa sejarah itu.
"Mereka mengerti betapa pentingnya arsip. Ada yang membuat film itu diunggah di youtube dan yang nonton sedikit banget. Di tahun politik ini ada orang yang terkait pelanggaran HAM lalu mengambil panggung politik," ujar Nia.
Baca juga: Nia Dinata Kenalkan Tragedi Trisakti 1998 kepada Milenial
Menurut Nia, film ini dibuat 17 menit dengan syuting ulang mengambil komentar dari para korban seperti yang terkena gas air mata. Dalam menyunting ulang film, Nia mengaku didukung berbagai pihak termasuk dari Trisakti.
"Saya ingin ini diluncurkan oleh alumni Trisakti untuk pembuktian bahwa Trisakti itu peduli. Tapi yang paling penting bagi saya adalah menyadarkan mereka yang ada di kelompok seberang tentang sejarah ini," kata Nia.
Oli, seorang influencer yang mewakili kaum milenial berharap tragedi itu tidak akan terulang lagi.
"Harapan kami dan teman-teman milenial bisa lebih tahu ada tragedi seperti ini, jangan sampai terulang lagi. Saya optimis Pak Jokowi terpilih kembali," pungkas Oli. (X-15)
Betapa kekuasaan saat itu telah menjadikan hukum sebagai alat untuk menindas lawan politik.
Kebaya Ibu Tien akan ditampilkan dalam acara peringatan Hari Kebaya Nasional
GUBERNUR Bank Indonesia periode 1993-1998 Soedrajad Djiwandono mengatakan tak menyimpan dendam pada Presiden ke-2 Soeharto lantaran dipecat dari jabatannya sebagai gubernur bank sentral.
NEGARA berkembang menjadi korban dari GDP oriented yang selalu menghitung perekonomian dan menjadikannya tujuan. Soeharto merupakan seorang pemimpin negara yang GDP oriented.
PAKAR hukum tata negara Feri Amsari mengatakan isu ditambahnya jumlah kementerian dari 34 menjadi 40 akan membuat penyelenggaraan negara menjadi tidak efektif.
Hasto berkaca dari Pemilihan Umum (Pemilu) 1971. Kala itu, Soeharto berusaha mempertahankan kekuasaan dengan mengerahkan unsur-unsur negara.
Peringatan Tragedi 12 Mei menjadi pengingat bahwa ada empat mahasiswa Trisaksti yang gugur saat memperjuangkan reformasi.
Ziarah tersebut merupakan sikap para pejuang reformasi yang menolak lupa atas tragedi berdarah 25 tahun lalu.
UPAYA Presiden Joko Widodo (Jokowi) menunaikan janji menyelesaikan pelanggaran hak asasi manusia (HAM) berat di masa lalu dinilai belum maksimal.
Prinsip dasar restorative justice adalah adanya pemulihan pada korban yang menderita akibat kejahatan dengan memberikan ganti rugi kepada korban, perdamian, pelaku melakukan kerja sosial.
“Pernyataan Kepala Staf Kepresidenan RI Dr. Moeldoko, yang memastikan bahwa pemerintah tidak tinggal diam dan tetap menjadikan pelanggaran HAM masa lalu sebagai prioritas."
PERINGATAN 24 tahun Tragedi Trisakti pada 12 Mei 1998 digelar di kampus Universitas Trisakti, Jakarta dengan sederhana dan khidmat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved