Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
ATLET bola basket, Yesaya Saudale yang kerap dipangga Yassa mengatakan bahwa bagi dia fesyen sangat penting sebagai seorang atlet dan berkaitan dengan kehidupannya sehari-hari.
"Saya termasuk orang yang suka 'bergaya' di dalam basket, baik di dalam maupun luar lapangan, penting bagi saya sebagai atlet basket untuk tetap tampil bergaya," kata Yesaya saat menghadiri acara Sneaker Talk di Grand Indonesia, Jakarta, Sabtu (30/3).
Converse dan Foot Locker menggelar acara bertajuk "Sneaker Talk" dalam rangka hadirnya kembali sepatu dengan siluet old money, yakni Converse The Weapon.
Baca juga : Sambut Ramadan, Jenama Busana Muslim Lokal ini Makin Diminati
"Saya harap atlet-atlet basket masuk dan keluar lapangan dengan gaya yang bagus, soalnya kita juga bisa jadi trend setter bagi yang melihat," jelas Yassa yang merupakan atlet klub basket Pelita Jaya tersebut.
Menurut Yassa, fesyen menjadi sarana personal branding bagi dia sebagai atlet. "Ditambah lagi, melalui fesyen kita juga bisa menghasilkan uang," ujarnya.
Yassa mengakui, Converse yang berasal dari Amerika telah lama menjadi preferensi sepatunya. "Converse sudah lama jadi pilihan ekspresi fesyen saya," ujarnya.
Baca juga : Koleksi Musim Panas 2023 Converse Diluncurkan, Ada Upgrade Model Klasik Chuck Taylor All Stars Construct
Ia pun menyambut baik hadirnya Converse Weapon yang pertama kali dirilis pada 1986. "Seru banget dengan kembalinya Converse Weapon yang bersejarah dan kini tampil tambah keren," ujarnya.
Sementara itu, Gio, anggota Converse All Star dan Pillar Fashion, berbagi wawasan tentang padu-padan gaya dengan koleksi baru Converse Weapon untuk fesyen sehari-hari dan pengalaman pribadinya dengan siluet baru ini.
Nico Kurniawan, seorang kolektor Converse sejati dan sudah menjadi seorang die-hard fans Converse sejak lama, berbagi tentang mengapa ia terus mencintai dan tetap setia pada brand Converse meskipun merek sepatu lain ada yang sedang populer-populernya sekarang ini.
Selain perbincangan, ajang Sneaker Talk menampilkan gelaran musik spesial yang menampilkan kombinasi artis rap old-school/legacy tahun 90an; Sweet Martabak, dan future rapper yang diwakili oleh Basboi.
Koleksi Converse Weapon, pertama kali diluncurkan pada tahun 1986, merupakan sneaker pilihan utama para pemain NBA di tahun 80an. 35 tahun kemudian, Converse Weapon didesain ulang oleh Rick Owens dan Converse CX. Pada tahun 2023, OG Weapon hadir kembali dalam bentuk paling murni melalui serangkaian kolaborasi dengan katalis dan autentikator global. Inspirasi kreasinya tidak lain adalah budaya sneaker, fesyen dan musik. (H-2)
Kolaborasi ini tidak hanya bertujuan meningkatkan nilai estetika produk, tetapi juga membantu seniman lokal untuk lebih dikenal.
Menciptakan keunggulan khas dan menjaga kualitas secara detail wajib dilakukan agar usaha fesyen premium dapat terus berkembang.
Ernesto Abram juga mengaku ide dalam membuat karyanya terinspirasi dari kekayaan budaya Indonesia.
Lebih dari 100 merek produk kecantikan dan fesyen mengikuti kegiatan. Be On Fest yang digelar tiga hari pada 26-28 Juli di Trans Convention Center Bandung
Zendaya tampil menawan dalam gaun hitam Louis Vuitton di Prelude to the Olympics 2024 di Fondation Louis Vuitton, Paris, pada 25 Juli.
Untuk tampilan formal, Teuku Wisnu sering mengandalkan koleksi merek fesyen muslim lokal, Makhtab. Menurut dia, kualitasnya tak kalah dari produk brand ternama luar negeri.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved