Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menegaskan bahwa Indonesia berpotensi kehilangan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar Rp3,02 triliun per tahun jika kebijakan Bebas Visa Kunjungan (BVK) kembali diterapkan bagi 169 negara.
Anggota I BPK RI, Nyoman Adhi Suryadnyana, mengungkapkan angka itu dari temuan hasil pemeriksaan BPK RI atas Intensifikasi dan Ekstensifikasi PNBP Tahun Anggaran 2020 sampai dengan Semester I 2022 di Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham).
”Terkait itu, BPK telah merekomendasikan Menteri Hukum dan HAM untuk meninjau ulang rencana pemberlakuan kembali kebijakan BVK dengan melakukan koordinasi dengan instansi terkait,” ujar Nyoman melalui keterangan tertulis, Kamis (13/6).
Baca juga : 20 Negara Diusulkan Dapat Bebas Visa Kunjungan ke RI
Ia mengatakan, berdasarkan hasil pemantauan BPK, kebijakan peniadaan BVK berdampak terhadap meningkatnya realisasi PNBP Kemenkumham Tahun Anggaran 2023.
”Dari target sebesar Rp4,21 triliun, dapat direalisasikan sebesar Rp9,70 triliun, atau 230% dari target. Kemudian, sumbangan PNBP dari sektor keimigrasian meningkat signifikan pada 2023. Dari target Rp2,33 triliun dapat direalisasikan sebesar Rp7,61 triliun atau 327,03 persen dari target,” tuturnya.
Nyoman Adhi mengatakan, peningkatan PNBP tersebut tentu berkorelasi dengan peningkatan jumlah kunjungan Warga Negara Asing (WNA) ke Indonesia.
Baca juga : Israel Bebaskan Visa bagi Warga AS, Ada Apa?
Berdasarkan data yang ada, lanjut Nyoman Adhi, total kunjungan WNA pada 2021 sebanyak 1.174.796 orang, yang turun karena pandemi covid-19, lalu kembali meningkat ke angka 4.634.348 WNA pada 2022.
“Bahkan meningkat signifikan sebanyak 10.632.034 WNA pada 2023. Peningkatan itu terjadi ketika kebijakan penghentian sementara BVK masih berlaku,” tuturnya.
Untuk diketahui, BVK diterapkan pemerintah sejak 1983 dan telah mengalami beberapa kali perubahan. Terakhir, kebijakan BVK ditetapkan lewat Perpres Nomor 21 Tahun 2016. Dalam Perpres tersebut, ditetapkan 169 negara yang dibebaskan dari kewajiban memiliki visa kunjungan untuk masuk ke wilayah Indonesia.
”Dari 169 negara itu, hanya 35 negara yang juga memberikan BVK bagi Warga Negara Indonesia (WNI) yang akan bepergian ke negara mereka. Artinya, ada asas timbal balik tapi tidak menyeluruh,” tandas Nyoman Adhi. (Z-11)
KEDUTAAN Besar RI di Seoul masih mengupayakan bebas visa bagi warga negara Indonesia (WNI) yang ingin melakukan kunjungan singkat ke Korea Selatan (Korsel).
Pemerintah menyatakan ada 20 negara selain negara anggota ASEAN, dengan wisatawan mancanegara tertinggi, yang diusulkan mendapatkan bebas visa kunjungan.
Salah satunya dengan berlibur mengisi liburan akhir pekan dengan mengunjungo berbagai destinasi bebas visa di luar Asia Tenggara.
Israel akan mengizinkan semua warga negara Amerika Serikat, termasuk mereka yang tinggal di wilayah Palestina, bebas visa masuk.
Presiden Joko Widodo menegaskan bahwa pencabutan bebas visa kunjungan bagi 159 negara untuk masuk ke Indonesia dilakukan berdasarkan evaluasi dan berbagai pertimbangan.
Disarankan penyelenggara RT/RW Net bisa bekerjasama dengan ISP resmi agar memperoleh legalitas.
PT GNI senantiasa bekerja sama dengan berbagai pihak sebagai upaya positif dan komitmen nyata perusahaan yang menjunjung tinggi penerapan K3.
Dari aktivitas lelang yang dilakukan, muncul pendapatan berupa Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP). Lelang juga memiliki peran untuk mengatasi kredit macet bank.
Sebanyak 72 perizinan berusaha pemanfaatan hutan (PBPH) telah berproses melakukan revisi rencana kerja usaha untuk memenuhi persyaratan dalam perdagangan karbon.
KLHK menargetkan pendapatan negara bukan pajak (PNPB) pada 2023 sebesar Rp5,2 triliun. Angka itu meningkat sebesar 1,9% dibanding target pada 2022.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved