Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Sido Muncul Bagi Dividen Final Total Rp540 Miliar

Wisnu Arto Subari
19/5/2024 18:25
Sido Muncul Bagi Dividen Final Total Rp540 Miliar
Ilustrasi.(Freepik)

PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk telah memutuskan untuk membagikan dividen final sebesar Rp18 per lembar saham dengan total nilai Rp540 miliar. Sebelumnya, emiten dengan kode saham SIDO ini telah membagikan dividen interim sebesar Rp12,6 per lembar saham pada November 2023. Secara keseluruhan perseroan telah membagikan dividen sebesar 97% dari laba bersih 2023.

"Seiring dengan kinerja bisnis yang positif, kami tetap berkomitmen untuk memaksimalkan value bagi para pemegang saham. Salah satunya melalui pembagian dividen ini," ujar Direktur Utama PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk, David Hidayat, pada pernyataannya, Minggu (19/5). Itu diputuskan pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang diadakan di Kabupaten Semarang. 
 
Dalam 5 tahun terakhir, rasio pembayaran dividen perusahaan jamu dan farmasi terbesar dan termodern ini selalu berada di atas 85%. Kinerja ini didukung oleh kondisi keuangan perusahaan yang sangat sehat dengan posisi kas yang stabil.

Pada kuartal pertama 2024, SIDO berhasil membukukan penjualan bersih sebesar Rp1,05 triliun. Ini mengalami peningkatan lebih dari 16% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. 

Baca juga : Dividen Antam Dibagikan 100% dari Laba Bersih

David juga menyebutkan penjualan ekspor tumbuh sebesar 44% dengan kontribusi 7% terhadap total penjualan pada kuartal pertama 2024. Ini menunjukkan tren peningkatan belanja konsumen di 2024 mulai terlihat dibandingkan tahun sebelumnya. 

Dari segi profitabilitas, margin laba kotor meningkat menjadi 59% pada kuartal pertama 2024. Ini naik dari 53% pada kuartal pertama 2023.

Peningkatan laba kotor didorong oleh efisiensi dalam biaya operasional tidak langsung dan harga bahan baku yang lebih rendah, terutama untuk segmen makanan dan minuman setelah normalisasi supply chain. 

Sedangkan beban operasional, termasuk beban iklan dan promosi, serta beban administrasi dan umum, tumbuh sekitar 10%. Akan tetapi ini tetap lebih rendah dari pertumbuhan penjualan. 

Akibatnya, margin laba operasional meningkat menjadi 47% dibandingkan dengan 42% pada 2023. Dengan begitu laba bersih setelah pajak mencapai Rp390 miliar pada kuartal pertama 2024. (Z-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu
Berita Lainnya