Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (AMI, BEI: ADMR) pada Rabu (1/5) mengumumkan laporan keuangan konsolidasi untuk periode tiga bulan yang berakhir pada 31 Maret 2024 ke Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Presiden Direktur dan Chief Executive Officer Adaro Minerals Christian Ariano Rachmat mengatakan bahwa pencapaian Adaro Minerals pada kuartal I 2024 ini menjadi awal yang baik bagi perusahaan untuk tahun ini.
"Walaupun harga jual mulai kembali normal menjelang akhir kuartal ini, kami senang dengan penerimaan pasar yang semakin kuat terhadap produk-produk kami, tidak hanya dari para pelanggan seaborne, melainkan juga dari para pembeli domestik. Selain itu, investasi pada infrastruktur pertambangan untuk mendukung pertumbuhan produksi berjalan sesuai rencana, begitu pula investasi kami pada peleburan aluminium," ucapnya dilansir dari keterangan yang diterima pada Rabu (1/5).
Baca juga : Laporan Keuangan dengan Standar Audit Permudah Perusahaan Go Public
Adapun volume produksi Adaro Minerals pada Kuartal I 2024 mencapai 1,56 juta ton dengan penjualan mencapai 1,05 juta ton, atau masing-masing naik 27 persen dan 24 persen dari Kuartal I 2023. Sedangkan volume pengupasan lapisan penutup naik 62 persen menjadi 5,34 juta bank cubic meter (bcm), dengan nisbah kupas mencapai 3,43x dibandingkan 2,70x pada Kuartal I 2023.
"EBITDA operasional Kuartal I 2024 sebesar US$156,07 juta setara dengan kenaikan 28 persen y-o-y, berkat kenaikan volume penjualan. Laba inti naik 36 persen menjadi US$118,13 juta. EBITDA operasional dan laba inti tidak meliputi komponen-komponen non operasional maupun komponen- komponen yang tidak berulang, sehingga mencerminkan kinerja bisnis inti," jelasnya.
Untuk belanja modal pada periode ini, sambung dia, telah mencapai US$77,10 juta seiring perkembangan proses konstruksi smelter aluminium PT Kalimantan Aluminium Industry (KAI) dan progres proyek- proyek infrastruktur di PT Maruwai Coal (MC).
Baca juga : Saratoga Raih Pendapatan Dividen Rp 1,5 triliun di Semester I-2023
"KAI berfokus pada penyelesaian perbaikan tanah, pekerjaan penimbunan, dan pekerjaan fondasi di area smelter aluminium. KAI telah merampungkan sandaran dermaga kargo berat dan fase pertama pengerukan di area jetty. Lebih lanjut, KAI juga telah merampungkan pekerjaan lahan di area mess karyawan," ungkapnya.
Di sisi lain, di kuartal I 2024 perusahaan berhasil mencetak laba dengan kenaikan 15 persen menjadi US$274,54 juta karena volume penjualan, yang mengimbangi penurunan ASP sebesar 7 persen dibandingkan kuartal I tahun lalu.
"Produk batu bara metalurgi AMI yang berkualitas tinggi dijual ke basis pelanggan yang beragam di Jepang, Indonesia, Korea Selatan, Tiongkok, dan India. Volume produksi pada kuartal I 2024 naik 27 persen menjadi 1,56 juta ton, sedangkan volume pengupasan lapisan penutup naik 62% menjadi 5,34 juta bcm, sehingga nisbah kupas mencapai 3,43x untuk kuartal I 2024," ungkapnya.
Baca juga : Dividen Dianggap Terlalu Besar, BEI: Sudah Diperhitungkan oleh Emiten
Sementara itu, beban pokok pendapatan perusahaan di kuartal I 2024 naik sebesar 13 persen menjadi US$117,47 juta, terutama karena kenaikan volume pengupasan lapisan penutup maupun produksi. Sedangkan royalti kepada Pemerintah turun 14 persen menjadi US$40,98 juta karena penurunan harga.
Terkait biaya penambangan, Adaro Minerals mencatatkan kenaikan 44 persen menjadi US$45,65 juta, lalu, untuk biaya pengolahan batu bara Adaro Minerals mencatat kenaikan 40 persen menjadi US$6,4 juta, sementara biaya pengangkutan dan bongkar muat naik 35 persen menjadi US$29,53 juta.
Berikutnya, konsumsi bahan bakar pada kuartal I 2024 naik 47 persen karena peningkatan aktivitas, sementara biaya bahan bakar per liter turun 12 persen secara Year on Year (YoY). Biaya kas
Baca juga : RUPS Delta Dunia Group Setujui Bagi Dividen dan Penerbitan Surat Utang
batu bara per ton pada kuartal I 2024 pun turun 20 persein seiring dengan peningkatan operasi dan volume.
Kemudian, Adaro Minerals mencatatkan bahwa beban usaha pada kuartal I 2024 turun 48 persen menjadi US$11,28 juta karena perusahaan belum mengalokasikan cadangan untuk pembayaran penetapan pemerintah pada kuartal I tahun ini karena alokasi penjualan perusahaan untuk pasar domestik.
Sedangkan untuk bisya karyawan, Adaro Minerals mencatatkan kenaikan 24 persen menjadi US$3,72 juta karena penambahan karyawan untuk mendukung ekspansi.
Untuk EBITDA operasional di kuartal I 2024, Adaro Minerals mencatatkan kenaikan 28 persen menjadi US$156 juta, dan margin EBITDA operasional periode ini mencapai 57 persen, sedangkan untuk laba inti di kuartal I tahun ini naik 36 persen menjadi US$118,13 juta.
"Kenaikan volume penjualan pada periode ini juga meningkatkan pendapatan, sementara beban operasional tercatat jauh lebih rendah," imbuhnya.
Adapun total aset yang dimiliki Adaro Minerals di akhir kuartal I tahun ini naik 33 persen menjadi US$1.782 juta yang terdiri dari US$892,41 juta aset lancar dan US$889,95 juta aset non lancar. Sementara untuk saldo kas pada akhir kuartal I 2024 naik 32 persen menjadi US$620,31 juta berkat arus kas yang tinggi.
Pada akhir kuartal I 2024, Adaro Minerals juga mencatatkan total liabilitas turun 5 persen menjadi US$629,53 juta. Sedangkan liabilitas lancar naik 4 persen menjadi US$201,30 juta karena kenaikan utang usaha, untuk liabilitas non lancar juga tercatat turun 9 persen menjadi US$428,23 juta per akhir kuartal I 2024 karena pinjaman dari pemegang saham turun 32 persen menjadi US$296,88 juta setelah pembayaran sejumlah US$20 juta pada periode ini. Dan untuk bank per akhir kuartal I tahun ini tercatat tercatat US$98,47 juta setelah dikurangi biaya pinjaman serta seiring dimulainya penarikan pinjaman untuk KAI.
Dari sisi ekuitas, pada akhir kuartal I tahun ini Adaro Minerals mencatatkan kenaikan 70 persen US$1.153 juta karena laba ditahan naik menjadi US$969,94 juta berkat kenaikan laba.
"Arus kas dari aktivitas operasi pada kuartal I 2024 naik signifikan menjadi US$139,72 juta dari US$7,67 juta pada kuartal I 2023 terutama karena kenaikan penerimaan dari para pelanggan seiring kenaikan pendapatan," papar Christian.
Adaro Minerals juga mencatat arus kas bersih yang digunakan pada aktivitas investasi sebesar US$77,10 juta pada kuartal I 2024 karena kenaikan signifikan pada pembelian aset tetap menjadi US$76,17 juta pada kuartal I 2024 yang terkait dengan proyek-proyek infrastruktur MC dan konstruksi smelter aluminium KAI.
Terakhir, terkait dengan arus kas yang digunakan dari aktivitas pembiayaan pada kuartal I tahun ini naik 15 persen menjadi US$29,58 juta terutama karena pembayaran pinjaman kepada para pemegang saham sebesar US$20 juta. (Z-6)
BARESKRIM Polri terus mengusut kasus dugaan pemalsuan dokumen Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Bank Sumsel Babel (BSB). Kali ini dilakukan lewat Dirut BSB Achmad Syamsudin.
Alasan tidak dibagikan dividen tahun buku 2023 karena mempertimbangkan untuk belanja modal proyek-proyek INCO yang sedang berjalan dan modal kerja perseroan di tahun-tahun mendatang.
PT FKS Food Sejahtera Tbk. (AISA) melaporkan pertumbuhan laba usaha yang signifikan sebesar lebih dari Rp 27 miliar dalam kuartal pertama tahun 2024
Pemegang saham PT Pertamina International Shipping (PIS) resmi menunjuk dan mengangkat Muhammad Resa sebagai Direktur Manajemen Risiko yang baru.
PT Bank CTBC Indonesia Tbk (Perseroan/Bank) telah menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada tanggal 16 Mei 2024
menemukan masalah pemanfaatan Sistem Keuangan Haji Terpadu (Siskehat) Gen 2 dalam mendukung penyusunan Laporan Keuangan BPKH di 2023.
BPK menemukan sejumlah kelemahan sistem pengendalian intern (SPI) dan ketidakpatuhan terhadap peraturan perundang-undangan dalam Laporan Keuangan (LK) Kemenag Tahun 2023.
Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menemukan sejumlah permasalahan cukup signifikan dalam Laporan Keuangan (LK) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) tahun 2023.
BPJS Ketenagakerjaan resmi merilis Laporan Keuangan dan Laporan Pengelolaan Program (LK-LPP) Auditan Tahun 2023.
Laporan pengelolaan program dan keuangan BPJS Kesehatan tahun 2023
Polisi terus menyelidiki kasus dugaan penggelapan dana sebesar Rp6,9 miliar yang melibatkan suami dari artis ternama Bunga Citra Lestari (BCL), Tiko Aryawardhana.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved