Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
SELAMA periode 18-22 Maret 2024, terdapat dua obligasi yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI), yakni Obligasi Berwawasan Lingkungan Berkelanjutan I Bank BRI Tahap III Tahun 2024 dan Obligasi Berkelanjutan V PNM Tahap II Tahun 2024.
"Kedua obligasi tersebut dicatatkan pada Kamis (21/3)," ujar Sekretaris Perusahaan BEI Kautsar Primadi Nurahmad melalui keterangannya yang dikutip pada Minggu (24/3).
Obligasi Berwawasan Lingkungan Berkelanjutan I Bank BRI Tahap III Tahun 2024 diterbitkan oleh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk mulai dicatatkan di BEI dengan nominal Rp2,5 triliun.
Baca juga : IFC-Bank BTPN Kerja Sama Penerbitan Obligasi Sosial dan Hijau
Hasil pemeringkatan PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) untuk obligasi ini adalah idAAA (Triple A) dan dengan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk sebagai Wali Amanat.
Obligasi Berkelanjutan V PNM Tahap II Tahun 2024 yang diterbitkan PT Permodalan Nasional Madani mulai dicatatkan di BEI dengan nominal Rp1,67 triliun. Hasil pemeringkatan Pefindo untuk obligasi ini adalah idAA+(Double A Plus) dan dengan PT Bank Mega Tbk sebagai Wali Amanat.
"Total emisi obligasi dan sukuk yang telah tercatat sepanjang tahun 2024 adalah 18 emisi dari 17 emiten senilai Rp20,96 triliun. Total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 548 emisi dari 128 emiten dengan outstanding sebesar Rp460,41 triliun dan US$32,362 juta," terang Kautsar.
Baca juga : Aldiracita Sekuritas Jadi Underwriter Obligasi 18,2 Triliun di Tahun 2022
Adapun Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 186 seri dengan nominal Rp5.847,62 triliun dan US$502,10 juta. Efek Beragun Aset (EBA) sebanyak 10 emisi senilai Rp3,19 triliun.
Sementara itu, data perdagangan saham di PT Bursa Efek Indonesia selama periode 18-22 Maret 2024 ditutup bervariasi. Peningkatan tertinggi dalam sepekan terjadi pada kapitalisasi pasar yaitu sebesar 0,48% dari Rp11.692 triliun pada sepekan sebelumnya menjadi Rp11.748 triliun pada penutupan pekan ini.
"Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pekan ini turut mengalami peningkatan, yaitu sebesar 0,30% dengan ditutup berada pada posisi 7.350,152 dari 7.328,054 pada penutupan pekan lalu," ujar Kautsar.
Baca juga : Mau Investasi? Kenali Lebih Dekat Reksa Dana dan Deposito
Dia menambahkan, rata-rata frekuensi transaksi harian saham turut mengalami perubahan sebesar 7,55% menjadi 1,139 ribu kali transaksi dari 1,233 ribu kali transaksi pada sepekan lalu.
Sementara rata-rata volume transaksi harian saham mengalami perubahan sebesar 11,67% selama sepekan, menjadi 16,50 miliar lembar saham dari 18,68 miliar lembar saham pada sepekan lalu. Rata-rata nilai transaksi harian saham mengalami perubahan yaitu sebesar 40,62% menjadi Rp10,17 triliun dari Rp17,12 triliun pada sepekan yang lalu.
"Investor asing pada hari ini (Jumat 22/3) mencatatkan nilai beli bersih sebesar Rp372,9 miliar dan sepanjang tahun 2024 investor asing telah mencatatkan nilai beli bersih sebesar Rp28,25 triliun," pungkas Kautsar.
(Z-9)
IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (31/7) sore ditutup menguat di tengah pelaku pasar bersikap wait and see terhadap kebijakan suku bunga acuan The Federal Reserve (The Fed).
IHSG dibuka menguat 59,46 poin atau 0,85% ke posisi 7.030,20. Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 12,33 poin atau 1,41% ke posisi 883,75.
INDEKS Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (30/7) sore ditutup turun mengikuti pelemahan bursa saham kawasan Asia. IHSG ditutup melemah 47,04 poin.
Jumlah emiten yang tercatat di PT Bursa Efek Indonesia (BEI), per 19 Juli 2024, mencapai 934 perusahaan. Angka tersebut sudah naik dari jumlah yang tercatat pada akhir 2024.
INDEKS Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (29/7) sore ditutup naik mengikuti penguatan bursa saham kawasan Asia dan global. IHSG ditutup menguat 0,72 poin.
INDEKS Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat (26/7) sore ditutup menguat dipimpin oleh saham-saham sektor energi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved