Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
Indonesia harus mampu memproduksi secara mandiri katalis yang merupakan elemen penting dalam produksi bahan bakar baik yang berasal dari energi fosil maupun minyak nabati. Itu sangat diperlukan agar Indonesia tidak tergantung pada negara lain dalam pengadaan katalis.
Hal itulah yang kini tengah dilakukan Institut Teknologi Bandung (ITB) melalui Laboratorium Teknik Reaksi Kimia dan Katalisis (TRKK) dan Pusat Rekayasa Katalisis (PRK). Mereka sudah berhasil memproduksi katalis yang khusus digunakan untuk mengubah minyak sawit menjadi bahan bakar, yang produk akhirnya dinamai bensin sawit. Tidak hanya itu, tim tersebut juga sudah memiliki katalis yang mampu mengonversi minyak kelapa atau minyak inti sawit menjadi bioavtur.
Kepala Lab TRKK ITB Melia Laniwati Gunawan mengungkapkan katalis adalah bahan penting dalam pengembangan energi hijau. Oleh karena itu, Indonesia sebagai penghasil minyak sawit terbesar di dunia, harus mampu memproduksi komoditas tersebut untuk pengembangan industri bahan bakar berbasis sawit ke depan.
Baca juga : Minyak Sawit Bisa Wujudkan Bahan Bakar Pesawat Ramah Lingkungan
"Kalau kita bergantung pada negara lain, nanti bisa jadi masalah. Mereka bisa saja nanti melakukan, tidak mau menjual kepada Indonesia karena melihat kemampuan dari sawit yang luar biasa," tuturnya.
Saat ini, ITB telah mampu memproduksi katalis ini dengan reaktor ukuran kecil. Kapasitas produksi yang dimiliki sebesar 40 kilogram per hari.
"Ini kebutuhannya hanya untuk penelitian jadi tidak produksi setiap hari. Kita hasilkan sesuai kebutuhan," tuturnya.
Baca juga : Garuda Indonesia Uji Coba Bioavtur pada Mesin Pesawat B737-800 NG
Saat ini, TRKK dan PRK ITB tengah memfokuskan penelitian untuk mengembangkan teknologi katalisis dan sistem pemroses minyak sawit dan minyak inti sawit menjadi berbagai produk yang memiliki nilai tambah lebih tinggi, dengan fokus utama konversi minyak sawit dan inti sawit jadi berbagai bahan bakar nabati dengan didukung berbagai pemangku kepentingan. Hasilnya, telah ada bensin sawit (Bensa), biohidrokarbon dan bioavtur.
bioavtur sudah mulai diproduksi massal oleh Pertamina dan digunakan untuk bahan bakar penerbangan komersil. Sementara, bensa sudah dilakukan uji coba terbatas pada sepeda motor dengan rute Banudung, Jawa Barat-Sabang, Aceh. (Ant/Z-11)
Baca juga : Industri Biodiesel Sudah Ikuti Aturan Pemerintah
Pertamina tidak hanya mempersiapkan kemandirian energi, tapi juga berperan penting memproduksi BBM ramah lingkungan seperti bioavtur sustainable aviation fuel (SAF).
INDONESIA menggalakkan penggunaan bahan bakar penerbangan berkelanjutan (sustainable aviation fuel/SAF) untuk mendukung pengurangan emisi karbon
Ke depan Pertamina perlu mengembangkan Pertamina SAF atau Bioavtur. Tantangan Pertamina adalah meningkatkan kapasitas produksi sehingga bisa memenuhi permintaan serta persoalan harga.
Pertamina Patra Niaga telah menerima stok SAF sebanyak 80 Kilo Liter (KL) untuk digunakan dalam rangkaian tes SAF
MASKAPAI nasional Garuda Indonesia memperkuat komitmen dalam berperan mengurangi emisi gas rumah kaca, salah satunya dengan menjajaki penggunaan energi terbarukan bioavtur J2.4.
Salah satunya yang sering terjadi adalah malasah bahan bakar yang boros. Motor yang mengkonsumsi bensin banyak ternyata bukan hanya pada kendaraan dengan tenaga besar saja.
Pakar Otomotif dari Universitas Teknologi Bandung (ITB), Yannes Martinus Pasaribu,membongkar mitos lama tentang memanaskan mobil.
Bensin yang bagus bisa membuat performa kendaraan dan mesin kalian menjadi lebih baik. Bukan hanya dari jenis dan kandungan oktannya. Namun, bensin yang berkualitas
Penyebab utama pada tangki motor ini biasanya kebocoran atau kehabisan bensin. Namun jika kalian terlalu sering kehabisan bensin pun jangan disepelekan.
Berdasarkan Susba 2023, dukungan perbankan untuk mengurangi dampak negatif terhadap alam dan sosial masih sangat terbatas yakni 5%.
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa ekonomi Indonesia mengalami inflasi tahunan (year-on-year/yoy) sebesar 2,84% pada Mei 2024.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved