Mengenal Teknologi Nano untuk Atasi Kebocoran

KEMAJUAN teknologi pencegah kebocoran (waterproofing) di Indonesia terus berkembang. Bila sebelumnya menggunakan aspal, lalu membran dan cementitious, saat ini ditemukan teknologi yang lebih canggih, yaitu rekayasa teknologi nano.

Teknologi itu diklaim ramah lingkungan, bukan bahan kimia, dan terbukti sangat efektif mengatasi masalah kebocoran di Indonesia.

Teknologi tersebut memanfaatkan partikel yang sangat kecil dalam satuan nano yang akan melakukan penetrasi ke substrat beton hingga membentuk jaringan yang berfungsi menahan air aggar tak memasuki celah beton atau semen.

Baca juga : Podomoro Tenjo Serap Permintaan Hunian Milenial dengan Peluncuran 2 Produk Baru

Salah satu penyedia ialah PT Indonesia Bebas Bocor lewat jenama Tolak Air. Solusi itu sudah digunakan ke sejumlah gedung di Indonesia, seperti pusat perbelanjaan, perhotelan, rumah sakit, hingga fasilitas penyedia kebutuhan bahan bakar untuk masyarakat.

Direktur Sales Tolak Air Doni Indra mengatakan, produknya yang sebelumnya fokus pada pasar bisnis (B2B) kini juga sudah bisa dirasakan oleh konsumen secara langsung (B2C).

Baca juga : Modernland Realty Mulai Pembangunan Super Cluster Great Britania Tahap Ke-2  

“Waterproofing teknologi nano kini dapat dinikmati seluruh masyarakat yang memiliki rumah dengan atap beton dan genteng tanah liat,” kata Doni. 

Ia menjelaskan, Tolak Air tersedia dalam bentuk botol spray bertekanan yang mudah digunakan. Tolak Air memiliki keunggulan menggunaka nanotech aerosol pertama di Indonesia dan punya jaminan lebih tahan lama.
  
“Landasan helicopter saya bocor terus menerus. Beragam waterproofing dicoba namun tidak pernah berhasil. Ternyata dikasih Tolak Air, bocornya langsung beres.” cetus Tung Desem Waringin, salah satu tokoh motivator bisnis di Indonesia. (Z-5)