Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
SKK Migas bersama operator blok minyak dan gas (migas) Lapangan Abadi Wilayah Kerja (WK) Masela, Tanimbar, Maluku, menjaring calon pembeli gas alam cair atau liquefied natural gas (LNG) dari proyek tersebut.
"Ada potensi gas yang besar dari Blok Masela," kata Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Dwi Soetjipto.
Dengan melansir laman resmi Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), produksi selama kontrak Blok Masela sebesar 16,38 triliun kaki kubik persegi atau trillion square cubic feet/TSCF (gross).
Baca juga : Pertamina dan Petronas Resmi Gantikan Shell di Blok Masela
Adapun penjualan gasnya sebesar 12,95 TSCF dengan kapasitas produksi kilang LNG 9,5 juta ton per tahun/million ton per annual (mtpa) dan 150 juta kaki kubik (mmscfd) dalam bentuk gas pipa, serta produksi kumulatif kondensat sebesar 255,28 juta barel (million stock tank barrels/MMSTB).
"Kita dorong ini pembelinya karena ke depan gas memiliki potensi yang cemerlang, termasuk di Blok Masela. Urusan partner (dengan Inpex) kan sudah selesai," ujar Dwi saat audiensi dengan tim Media Indonesia di Kantor SKK Migas, Jakarta, Selasa (12/12).
Baca juga : Beroperasi di 2029, Blok Masela Gunakan Skema Offshore dan Onshore
Proyek itu sempat terhambat karena perusahaan migas asal Belanda, Shell hengkang dari proyek Masela di 2020. Saat ini pemegang hak partisipasi (participating Interest/ PI) terbesar masih dipegang operator Blok Masela yakni perusahaan minyak asal Jepang, Inpex Masela Ltd dengan kepemilikan 65% saham.
Posisi Shell pun digantikan PT Pertamina Hulu Energi (PHE) Masela dengan kepemilikan saham 20% dan perusahaan migas asal Malaysia, Petronas Masela Sdn. Bhd dengan 15%.
Dalam waktu dekat, Kepala SKK Migas menjelaskan project team management Masela akan mulai bekerja untuk mempercepat pengembangan blok yang berlokasi di Laut Arafura itu.
"Mudah-mudahan team management Masela sudah bisa kick off pada akhir tahun ini. Jadi, sudah jelas manajemen dan kantornya," terang Dwi.
Dalam kesempatan yang sama, Sekretaris SKK Migas Shinta Damayanti mengeklaim banyak calon pembeli mengantre mendapatkan gas LNG dari Blok Masela. Saat ini masih tengah dilakukan pembahasan atas penjualan dan pembelian gas LNG, termasuk soal kesepakatan harga.
"Kita sudah punya ancer-ancer dan potensial (pembelinya) itu banyak. Tinggal harganya cocok atau tidak," ucapnya.
Gas dari Blok Masela sebesar 60% akan diperuntukkan untuk domestik dan sisanya untuk ekspor. Gas LNG itu akan dimanfaatkan untuk industri pupuk dan petrokimia.
Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas Hudi D. Suryodipuro membeberkan potensial pembeli gas LNG Blok Masela ialah perusahaan yang memiliki fasilitas receiving terminal LNG atau terminal penerimaan LNG. Kemungkinan gas tersebut akan disuplai untuk kebutuhan pabrik pupuk yang ada di kawasan industri Fakfak, Papua Barat.
"Karena ini LNG, harus ada receiving terminal LNG. Bisa untuk keperluan pabrik pupuk. Tapi, ini tergantung kesepakatan nanti," pungkasnya.
Baca juga : Menilik Pengelolaan Blok Masela
Dihubungi terpisah, Vice President (VP) Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso mengungkapkan pembeli gas menjadi bagian penting untuk mengamankan keputusan akhir investasi atau final investment decision (FID) proyek ladang gas Abadi itu. Penyelesaian FID ditargetkan rampung dalam waktu dua tahun ke depan.
Saat ini, Pertamina melalui PHE Masela bersama Inpex sebagai operator di Blok Masela sedang mematangkan rincian-rincian kegiatan dari POD I revisi 2 yang sudah disetujui Kementerian ESDM pada akhir November lalu.
"Segera setelah pematangan tersebut selesai dilakukan, maka FID akan diajukan estimasinya satu hingga dua tahun ke depan," imbuhnya.
Perkiraan biaya yang diperlukan untuk mengembangkan Blok Masela sebesar US$20,946 miliar. Ini termasuk biaya penerapan teknologi penangkapan dan penyimpanan karbon atau Carbon Capture and Storage (CCS) sebesar US$1,088 miliar, biaya operasi senilai US$12,978 miliar, dan biaya abandonment and site restoration (ASR) sebesar US$830 juta. (Z-4)
Sosialisasi penggunaan kental manis perlu lebih digencarkan lagi, salah satunya melalui buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA).
M. Thaher Hanubun - C. Viali Rahantoknam, kantongi dukungan 3 partai maju Pilbup Maluku Tenggara
ANGGOTA Polres Kota Tual dan Brimob BKO Resimen Pas 4 Pelopor Polda Maluku diduga bentrok di Jalan Raya Kota Tual. Peristiwa terjadi pada Minggu malam, 28 Juli 2024.
Ia mengimbau Sulawesi, Papua dan Maluku waspada untuk potensi peningkatan curah hujan yang mungkin bisa membawa banjir, banjir bandang dan tanah longsor.
Pemerintah provinsi hingga kabupaten/kota harus sadar terhadap bahaya narkoba.
Awan abu vulkanik setinggi lebih kurang dua kilometer muncul akibat aktivitas erupsi yang terjadi pada Gunung Ibu di Pulau Halmahera, Maluku Utara.
Komitmen ketahanan energi terwujud lewat perpanjangan kontrak bagi hasil untuk WK Ketapang di Utara Pulau Madura. Dengan perpanjangan kontrak ini, Petronas terus beroperasi hingga 2048.
PENGAMAT energi dari UGM Deendarlianto menilai pemerintah tidak perlu membentuk satuan tugas (satgas) untuk memperbaiki investasi hulu minyak dan gas (migas) di Indonesia.
SKK Migas mendorong eksplorasi masif untuk mengejar target investasi hulu minyak dan gas (migas) sebesar 15,7 miliar dolar Amerika Serikat
Penghargaan ini diberikan atas kontribusi pembangunan sistem informasi geospasial yang terhubung dan terintegrasi untuk pertukaran data yang lebih cepat, efektif, dan efisien
PENGAMAT energi Fabby Tumiwa mengutarakan bahwa pemerintah perlu mendapat kepastian dari kontraktor yang mengelola blok migas potensial.
Kesepakatan kerja sama gas bumi ini terdiri dari 27 Perjanjian Jual Beli Gas (PJBG), 2 Memorandum of Understanding (MoU) dan 1 Novasi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved